IGTV oleh Instagram

Saat diluncurkan Juni 2018 lalu, IGTV memberi warna baru dalam cara menonton video melalui gadget atau seluler. Diferensiasi yang kuat adalah karena didedikasikan untuk seluler, tampilan hanya dalam format vertikal. Durasi yang hanya maksimal 1 jam untuk pengguna terverifikasi dan 10 menit untuk yang belum terverifikasi. Selain itu, pengguna hanya bisa mengunggah video dalam format mp4 dengan rasio 9:16. Cukup merepotkan memang, karena harus menyunting ukuran video.

IGTV bukanlah fitur utama Instagram, melainkan sebagai fitur tambahan agar pengguna tidak perlu bergeser ke aplikasi lain untuk menonton video. Hanya saja, sepertinya ini tidak menarik terlalu banyak perhatian netizen, tidak seperti layaknya Youtube dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna. Bahkan disayangkan, popularitas IGTV tidak seperti fitur story dengan hampir 300 juta pengguna, menyaingi aplikasi Snapchat.

Tentunya tidak bisa dibandingkan head to head dengan Youtube, dikarenakan beberapa faktor, termasuk usia aplikasi ini dan cara pengguna untuk “bersosialisasi”. Apalagi belum ada pilihan monetisasi sehingga kurang bersifat menguntungkan. Konten IGTV hanya bisa dipromosikan melalui story milik pengguna, semacam trailer atau sneak-peak. Saat di klik, pengguna akan diarahkan untuk menonton video lengkap.

Tetapi bukan berarti IGTV tidak tersentuh para selebgram dan pebisnis yang ingin memaksimalkan digital marketing untuk eksistensi, penjualan produk dan jasa mereka. IGTV masih bisa menjadi opsi pengguna mengunggah konten berbasis video bersamaan dengan Youtube dan Facebook Watch. Apalagi jika dengan konsep episode atau serial, diharapkan mampu membuat penonton kembali pada channel yang disuka. Walaupun begitu, Instagram harus mulai khawatir apabila IGTV semakin tidak laku. Sangat mungkin jika barisan kreator hits dunia yang lebih memilih Youtube nantinya meninggalkan IGTV karena tidak bisa mendapat fee. Dilansir dari situs Variety.com pada September 2018, Instagram masih mencari cara untuk memonetisasi IGTV untuk para kreator konten. Kini sudah mendekati kuartal 2019, masih belum ada kabar terbaru soal ini. (Ari Priambada)