Ada masanya Amerika menikmati aksi master kung-fu, Bruce Lee, yang identik dengan senjata nunchaku dan setelan cover-all warna kuningnya dalam setiap film. Teriakannya yang khas membuat penonton tak tahan untuk menirunya setelah keluar dari bioskop. Ya, aktor Asia yang mencanangkan namanya tinggi-tinggi dalam jagad film Amerika memang tidak ada lagi setelah Bruce Lee. Beberapa aktor seperti Jackie Chan dan Andy Lau yang sama-sama berkarya di film Hollywood masih terseok-seok meneruskan warisan dari pendahulunya.

The Great Wall (2016)

Hollywood juga masih gemar mengambil budaya dan ciri khas negara Asia sebagai tema film-filmnya. Salah satu film yang punya lakon aktor kawakan, Matt Damon, tahun 2016 adalah The Great Wall. Film yang menggunakan latar belakang Tembok Besar Cina ini menceritakan Matt Damon, seorang pengelana yang digadang-gadang dapat membantu pasukan Cina untuk melawan monster dari sisi lain Tembok. Andy Lau yang juga ikut berperang di sisi Matt Damon semakin menegaskan jika dominasi aktor Asia masih terjadi.

Pada tahun 2018, para moviegoers dikejutkan oleh kemunculan Nagini, ular dari Voldemort, dalam wujud wanita Asia di trailer terbaru film Fantastic Beast: The Crimes of Grindelwald. Adalah Claudia Kim, aktris asal Korea Selatan, yang didapuk Warner Bros. untuk memerankan asal usul sosok mistis peliharaan musuh utama Harry Potter, Nagini. Sebelumnya, Claudia Kim juga muncul di film Marvel, Avengers: Age of Ultron tahun 2015 sebagai Dr. Helen Cho. Claudia Kim membuktikan bahwa aktor berbakat Asia tidak hanya berasal dari Cina saja tetapi juga dari Korea Selatan.

Claudia Kim sebagai Nagini (Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, 2018)

Gebrakan Asia yang paling bombastis adalah saat sebuah novel laris karangan Kevin Kwan berjudul Crazy Rich Asian yang diangkat menjadi film yang tidak hanya memiliki 100% aktor dan aktris Asia tapi juga disutradarai oleh sutradara Asia, Jon M. Chu. Sebagian besar produksi film dilakukan di Singapura dengan mengangkat keberagaman budaya dan terutama adalah bahasa Singlish (Singporean-English). Warga Asia-Amerika-lah yang paling antusias karena merekalah yang menjadi pemeran utama serta kampung halaman mereka menjadi latar film tersebut.

Crazy Rich Asian (2018)

Film ini menceritakan seorang Dosen Ekonomi di Amerika, Rachel Chu (diperankan oleh Constance Wu), berpacaran dengan Nick Young (diperankan oleh Henry Golding) yang ternyata adalah anak sulung dan pewaris utama keluarga terkaya di Singapura. Untuk merayakan ulang tahun neneknya, Nick mengajak Rachel mengunjungi Singapura sekaligus untuk menghadiri pernikahan teman masa kecil Nick. Di Singapura, Rachel baru menyadari kehidupan glamor teman-teman dan keluarga Nick dari pesta-pesta yang ia datangi. Rachel pun dipaksa untuk beradaptasi dengan kehidupan high class meskipun dia sendiri merupakan anak imigran dari Cina yang dibawa ibunya ke Amerika ketika dia masih kecil dan memiliki kehidupan yang pas-pasan saat ia tumbuh dewasa.

Industri perfilman Hollywood memang selalu didominasi oleh pekerja dan pemain dari golongan Kulit Putih Amerika. Butuh beberapa dekade hingga pada akhirnya mereka mulai terbuka bagi golongan minoritas Amerika untuk berkarya di sana. Golongan Kulit Hitam dan Hispanik lebih dulu diangkat oleh Hollywood menjadi bagian dari klub eksklusif mereka. Golongan Asia menjadi kelompok terakhir yang diperhitungkan, meskipun hingga saat ini masih terbatas pada aktor dan aktris keturunan Cina-Amerika. Negara di Asia Selatan seperti India dan Pakistan memang memiliki industri perfilmannya sendiri yang dikenal dengan sebutan Bollywood, namun bagi negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, dan Sri Lanka yang mana memiliki karakter berkulit lebih coklat masih belum banyak mendapat tempat di film-film Hollywood. Nampaknya akan butuh waktu lagi bagi Hollywood untuk membuka pintu klub eksklusif mereka bagi talenta-talenta Asia berkulit coklat. (Patrisia Amanda)