Tim SEA MCm mendapat kesempatan untuk mengisi workshop komunikasi di dua Sekolah Menengah Atas Makassar. Pada tanggal 27 Februari 2015, tim Marketing Communication mengisi workshop di SMA Zion. Di Aula SMA yang bertempat di jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo no 93-95 ini, 121 siswa didampingi 4 orang guru dengan antusias mau belajar mengenai pentingnya bidang Entrepreneurial Communication bagi masa depan mereka.
Berkumpul di Hall SMA Zion
Setelah perkenalan dari tim SEA MCm dan mengutarakan kesepakatan, anak-anak kelas XII ini diajak brainstorming terlebih dahulu mengenai kegiatan komunikasi yang telah mereka lakukan selama ini. Karena komunikasi menurut mereka sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya mereka merasa komunikasi itu mudah dan dapat dilakukan oleh setiap manusia tanpa perlu belajar secara khusus.
Salah satu bentuk kesepakatan, kalau pemimpin workshop angkat tangan,
maka semua akan diam dan ikut angkat tangan
Hal ini kemudian dibuktikan dengan permainan “Blind Fold Communication” yang sama digunakan pada sekolah di Surabaya. Dalam permainan ini mereka akan mengikuti instruksi yang diberikan dengan menutup mata dan tanpa boleh berbicara satu sama lainnya. Nah, apakah hasil akhir lipatan peserta dengan pemimpin workshopnya sama? Tentu saja tidak. Dari 121 anak itu tidak ada satupun yang sama. Semua peserta pun mulai “panas” dan bertanya-tanya kenapa bisa berbeda hasilnya. Setelah digali lebih dalam, anak-anak pun menyadari bahwa komunikasi sebenarnya tidak mudah dan perlu untuk dipelajari.
Leadership muncul sebelum game kedua saat anak-anak membuat baris sesuai tanggal lahir tanpa boleh berbicara
Untuk menegaskan lagi pentingnya komunikasi, peserta pun diajak bermain puzzle yang telah diacak sebelumnya. Pada permainan ini mulai terlihat semangat Entrepreneurial Communication dari para siswa. Secara kreatif, mereka menggunakan kemampuan berkomunikasi melalui negosiasi sampai menemukan potongan puzzle yang mereka butuhkan.
Anak-anak dengan serius menyusun puzzle
Berbagai ekspresi saat menunggu teman yang tak kunjung datang
Akhirnya ada 2 kelompok yang berhasil menyelesaikan puzzle tersebut. Setelah ditanya apa rahasianya sampai bisa menemukan potongan puzzle yang dibutuhkan diantara 18 kelompok? Ternyata mereka dapat menyimpulkan bahwa dalam proses komunikasi seseorang perlu punya strategi yang baik agar komunikasi bisa berjalan sesuai keinginan kita.
Menceritakan strategi yang digunakan sampai bisa menyelesaikan puzzle
Pemberian kenang-kenangan dari UC
Acara yang meriah ini ditutup dengan diskusi dan refleksi seputar pentingnya komunikasi bagi masa depan mereka. Para peserta ditunjukkan bidang kerja maupun hasil yang dapat mereka dapatkan bila menekuni dunia Marketing Communication. Tidak sedikit dari anak-anak yang ternyata tertarik untuk menggeluti dunia yang mereka anggap baru ini. Ibu Tuti, selaku wakil kepala sekolah bidang Humas menyatakan, “Wah, acara ini sangat menarik. Anak-anak kelas XII yang sedang pusing menghadapi berbagai tryout bisa refreshing namun tetap mendapat materi yang penting bagi mereka. Saya dengan beberapa guru pun sempat berdiskusi bahwa materi tadi dapat diterapkan dalam rekoleksi para guru nih. Saya harap acara seperti ini dapat dilakukan lagi ya.” (hy)