Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah bentuk demam berdarah (dengue fever) yang parah dan dapat mengancam jiwa. Penyakit infeksi ini diakibatkan oleh virus Dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti [1]. DBD disebabkan virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu ; DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 [2]. Penyakit ini menular ketika nyamuk menggigit penderita demam berdarah, kemudian menggigit orang yang sehat lalu virus pun akan berpindah menginfeksi orang tersebut. Penyakit DBD ini dianggap berbahaya karena dapat berkembang menjadi kondisi yang serius dan mengancam nyawa yang disebut demam berdarah dengue berat (DBD berat) atau sindrom syok dengue [3].

Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang saja tapi tipe nyamuk ini juga melakukan aktivitas dan mampu menularkan pada malam hari. Tipe nyamuk Aedes aegypti lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas [1].

FAKTOR RESIKO

Faktor resiko seseorang terkena demam berdarah dengue antara lain tinggal atau bepergian ke daerah tropis. Tinggal atau berada di daerah tropis dan subtropis yang mampu meningkatkan resiko terkena virus dengue. Selain itu, memiliki riwayat terinfeksi virus dengue sebelumnya juga meningkatkan resiko mengalami gejala yang lebih parah ketika terkena DBD [3].

Ada juga beberapa faktor lainnya yang mendukung peningkatan resiko demam berdarah dengan gejala lebih berat, antara lain [3] :

  • Berusia anak-anak atau lansia
  • Sedang hamil
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
  • Pernah menderita demam berdarah sebelumnya

TANDA DAN GEJALA

Pada kasus DBD beberapa gejala yang sering ditemui diantaranya adalah demam, suhu tubuh tinggi (39°C) yang kadang naik kadang turun, batuk berdahak dan flu, terdengar suara napas tambahan (ronchi), badan nya terlihat lemah, mual muntah, nafsu makan menurun, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar trombosit yang rendah (trombositopenia) [4].

Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi hingga  40°C, kemudian pada fase kedua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 37°C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini, jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, dimana terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pecahnya pembuluh darah (perdarahan). Fase ketiga terjadi pada hari ke 6-7, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik normal kembali [5].

Tanda-tanda peringatan untuk Demam Berdarah yang membutuhkan perhatian medis segera diantaranya [5] :

  • Sakit perut, nyeri saat ditekan
  • Muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam)
  • Pendarahan dari hidung atau gusi
  • Muntah darah
  • Merasa lelah, gelisah
  • ​​Kesulitan bernapas

KOMPLIKASI

Beberapa komplikasi serius yang harus diwaspadai pada kasus demam berdarah dengue (DBD) mencakup berbagai bentuk perdarahan dan gejala lainnya yang bisa membahayakan kesehatan. Di antaranya adalah mimisan, perdarahan dari gusi, perdarahan di bawah kulit yang tampak sebagai bintik-bintik merah atau memar, muntah yang berwarna hitam, batuk yang disertai darah, BAB atau feses berwarna hitam, penurunan tekanan darah, denyut nadi melemah, tubuh terasa dingin, penurunan frekuensi buang air kecil, sesak nafas, penurunan kesadaran, dan semua ini dapat berkembang menjadi kondisi yang sangat serius yaitu sindrom syok dengue (DSS), yang bisa berujung pada kematian jika tidak segera ditangani dengan tepat [6].

Apabila Anda mengalami demam yang berlangsung selama tiga hari serta merasa aktivitas sehari-hari terganggu, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter dan menjalani pemeriksaan darah. Hal ini penting untuk memastikan diagnosis yang tepat sehingga bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius [6].

TATALAKSANA DEMAM BERDARAH

Sejauh ini tidak ada pengobatan spesifik untuk pasien demam berdarah, tetapi dapat diberikan obat-obatan simptomatis untuk meringankan gejala pasien. Pasien curiga demam berdarah dapat segera dibawa ke IGD untuk diperiksa dan diterapi lebih lanjut [7].

Manajemen demam berdarah dapat dilakukan dengan [7],

  1. Menjaga diri tetap terhidrasi dengan minum banyak air dan cairan.
  2. Istirahat sebanyak mungkin.
  3. Mengobati nyeri hanya dengan asetaminofen (parasetamol).
  4. Jangan mengonsumsi ibuprofen atau aspirin. Hal ini dapat meningkatkan risiko perdarahan internal yang mengancam jiwa.

PENCEGAHAN

Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien saat ini yaitu dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas) [8].

  1. Menguras
    Bersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti : ember air, bak mandi, penampungan air minum, penampungan air lemari es, tong air, dan lain-lain.
  2. Menutup
    Tutup rapat tempat penampungan air
  3. Mendaur Ulang Barang Bekas
    Daur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekal. Hal tersebut karena barang bekas dapat berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Sementara itu, Plus pada metode 3M Plus tersebut dimaksudkan untuk melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan yang lain seperti [8] :

  1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
  2. Menggunakan kelambu saat tidur.
  3. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
  4. Menanam tanaman pengusir nyamuk.
  5. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
  6. Menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan.

Penanggulangan Demam Berdarah Dengue membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Dengan memahami gejala, pencegahan, dan penanganan DBD, kita dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. Melalui tindakan preventif seperti menjaga kebersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk, serta edukasi kepada masyarakat, kita bisa bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari DBD. Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan partisipasi aktif dalam pencegahan DBD demi kesehatan dan keselamatan bersama.

SUMBER

  1. Ayo cari tahu apa itu Demam Berdarah [Internet]. [cited 2024 Jun 26]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/608/ayo-cari-tahu-apa-itu-demam-berdarah
  2. Dinkes – Tatalaksana penyakit demam berdarah dengue (DBD) [Internet]. [cited 2024 Jun 26]. Available from: https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/180/index.php?pilih=hal&id=83
  3. Jakarta DKPD [Internet]. [cited 2024 Jun 26]. Available from: https://dinkes.jakarta.go.id/berita/read/gejala-dbd-faktor-risiko-dan-tips-mencegahnya
  4. Sumaryati M. Studi Kasus Pada Pasien Gerontik TN. ’’s’’ Dengan Rheumatik ARTRITIS DIPUSKESMAS Barombong Kecamatan tamalate Kota Makassar. JURNAL ILMIAH KESEHATAN SANDI HUSADA. 2018 Aug 21;6(1):12–7. doi:10.35816/jiskh.v6i1.11
  5. Schaefer TJ. Dengue fever [Internet]. U.S. National Library of Medicine; 2024 [cited 2024 Jun 26]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430732/
  6. Demam Berdarah dengue [Internet]. Kementrian Kesehatan; [cited 2024 Jun 26]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue
  7. Cleveland Clinic medical. Dengue fever: Causes, symptoms & treatment [Internet]. [cited 2024 Jun 26]. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17753-dengue-fever
  8. FKM UNAIR [Internet]. 1970 [cited 2024 Jun 27]. Available from: https://fkm.unair.ac.id/tips-pencegahan-dan-pertolongan-pertama-terhadap-penderita-dbd/

Artikel lain