SARAF terjepit bisa menimbulkan rasa sakit yang tak terputuskan, sehingga terkadang kita memertukan obat untuk meredakannya. Ada beragam obat saraf terjepit dengan cara kerja yang berbeda-beda. Agar hasilnya maksimal, obat saraf kejepit kadang perlu dikombinasikan dengan metode pengobatan lain.
Jadi, jika Anda mengalami nyeri, sakit, kesemutan, atau keluhan lain pada punggung atau bagian tubuh tertentu akibat saraf terjepit, periksakanlah ke dokter agar dapat diberikan pengobatan yang aman dan sempurna.
Salah satu yang kerap terjadi adalah hemia nucleus pulposus (HNP). Itu terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. HNP Itulah yang kerap disebut dengan istilah awam: saraf terjepit.
Saraf tulang holakang yang kejepit dapat menimbulkan gejala nyeri punggung bawah (pinggang), nyeri punggung atas, atau nyeri pada leher. Semua pada lokasi HNP.
Sebagan besar HNP dapat sembuh dengan sendirinya. Namun bila nyeri masih berlargang sampai berbulan-bulan, dokter dapat memberikan pengobatan yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala pada pasien.
Apa saja gejala-gejalanya?
Jika bantalan bergeser sekali tidak sampai menjepit saraf, Anda mungkin hanya merasakan sakit punggung ringan atau bahkan tidak merasakan sama sekali. Namun bila hemia menekan atau menjepit saraf tulang belakang, gejala yang muncul tergantung pada lokasi dan banyaknya saraf yang terjepit. Kondisi ini dapat menyebabkan punggung kiri, kanan, atau keduanya, yang menjalar hingga ke paha atau kaki.
Meski saraf terjepit sering membaca dengan saraf tulang belakang, kondisi ini juga bisa terjadi pada beberapa saraf lainnya. Misalnya:
- Saraf median di tangan),
- Saraf ulnaris pada siku.
- Saraf peroneal pada tungkai dan lutut,
- Saraf lateral femoral cutaneous pada paha.
Dan penyakit-penyakit itu punya gejala-gejala yang berbeda, berdasarkan pada waktunya.
HNP yang menjopit saraf di leher disebut juga dengan HNP cervical. Gejalanya, nyeri pada leher dan bahu yang menjalar ke lengan. Bisa juga kesemutan, lemah, atau kaku otot di salah satu lengan. Terkadang juga menjadi sensasi seperti terbakar di leher, bahu, dan lengan.
Di bawah punggung, yang torjadi adalah HNP lumbal. Hernia yang menjepit saraf di pinggang atau punggung bawah dapat memunculkan sejumlah gejala yang mengganggu. Misalnya, sakit di punggung bagian bawah yang membuat memburuk ketika bergerak. Terkadang, nyeri juga bisa dirasakan pada bagian tulang ekor. Beberapa orang mengalami nyeri seperti tertusuk di area bokong yang menjalar ke salah satu tungkai. Bisa juga mengalami kesemutan atau kelemahan otot pada tungkai. HNP lumbal juga dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa menahan buang air kecil.
Saraf terjepit bisa disebabkan oleh banyak hal. Tetapi, semuanya bermula pada kondisi ketika saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya. Misalnya, tulang, tulang rawan, tendon, ligamen, atau otot. Kondisi itu tentu mengganggu fungsi saraf dan menimbulkan beragam gejala. Mulai nyeri, kesemutan, hingga mati rasa di daerah tertentu. Munculnya tekanan pada saraf sering dipicu oleh gerakan yang dilakukan secara berulang atau berada dalam satu posisi yang sama untuk jangka waktu lama, contohnya menekuk siku saat tidur.
Saraf terjepit biasanya terjadi karena sebab berikut ini:
1.Memiliki keluarga dengan riwayat saraf kejepit. 2
.Memiliki berat badan berlebih.
3.Mengangkat beban berat dengan posisi dan tumpuan yang salah.
4.Melakukan gerakan menunduk dan berputar secara langsung atau berulang.
5.Memiliki kebiasaan merokok.
6.Kehamilan
7.Cedera akibat kecelakaan atau olahraga
8.Radang sendi
Untuk mengobatinya, penderita harus menjalani pemeriksaan di CT Scan atau MRI untuk melihat kondisi tulang belakang. Mereka juga bisa menjalani elektromiografi (EMG) untuk mengukur aktivitas listrik otot saat berkontraksi.
Dengan besarnya risiko saraf terjepit itu, Anda harus segera memeriksa diri ke dokter bila nyeri di punggung tak kunjung hilang, menjalar ke tungkai, atau menyebabkan kesemutan serta lemah otot di tungkai. Segera ke LGD bila nyeri punggung yang dirasakan dapat menyebabkan Anda mengompol, tidak bisa menahan buang air besar, kelumpuhan, atau sehabis mengalami cedera.
Salah satu pengobatan HNP adalah melakukan fisioterapi. Rutinlah dengan dokter rehab medik untuk mendapatkan terapi program yang tepat dan evaluasi hasil dari fisioterapi.
Dokter mungkin akan menggunakan obat-obatan ini untuk mengatasi kondisi tersebut:
- Antiinfiamasi nonsteroid. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) morupakan kelompok obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi rasa nyeri akibat saraf terjepit. Contoh obat golongan ini adalah ibuprofen dan naproxen.
- Steroid antinflamasi (kortikosteroid). Obat ini juga dapat diberikan kepada penderita saraf terjepit untuk mengurangi nyori. Kortikosteroid tersedia dalam bentuk obat yang diminum atau disuntikkan. Contohnya adalah prednison dan prednisolon.
- Antikonsulvan. Selain itu dikenal sebagai obat untuk mengatasi kejang. antikonsulvan juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri saraf, tormasuk terjepit. Beberapa contoh obat antikonsulvan adalah carbamazepine, Oxcarbazepine, dan kamotrigin.
- Antidepresan. Meski umum digunakan oleh pasien penderita gangguan psikologis, antidepresan dapat diresepkan oleh dokter untuk meredakan nyeri saraf. Beberapa contoh obat antidepresan adalah antidepresan trisiklik, serotonin-noropinephrine reuptake inhibitors (SNRIS), dan seloctive serotonin reuptake inhibitors (SSRIS).
Selain memberikan obat, dokter mungkin akan menyarankan hasil pengobatan lain untuk meredakan nyeri saraf terjepit. Dua metode pengobatan yang dilakukan dalam penanganan saraf terjepit adalah:
1.Fisioterapi Dalam terapi ini, fisioterapis akan mengajarkan latihan peregangan maupun penguatan otot-otot saraf terjepit. Tujuannya adalah untuk mengurangi tekanan pada saraf, serta memperbaiki atau mengembalikan fungsi fisik.
- Operasi atau pembedahan Jika saraf terjepit tidak akan membaik dengan obat-obatan dan fisioterapi, maka dokter bisa saja merekomendasikan operasi saraf terjepit untuk menghilangkan tekanan pada saraf. Jenis operasi atau operasi pun bervariasi, tergantung pada lokasi saraf yang torjepit.
Selama Anda mengalami saraf terjepit, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk mengurangi aktivitas yang bisa momperparah kondisi. Selain itu, Anda juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat saraf torjopit tanpa sepengetahuan dokter.

