
Sumber : Jawa Pos
Romantisme Pada Pengujung Tahun
22 Desember 2024
JAKARTA – Gelaran fashion Spotlight kembali diadakan. Acara besutan Indonesian Fashion Chamber (IFC) itu memberikan prediksi mode untuk 2025 lewat karya-karya terbaru para desainer yang digandeng. Salah satunya, Emesto Abram. Desainer yang kerap berkreasi dengan tekstur material terse butmemamerkan koleksi bertajuk Reminiscence Romance.
Sebanyak 10 gaun dengan palet warna pink diperaga kan para model di Assembly Hall Jakarta Convention Center pekan lalu. Ernesto kembali dengan ciri khas, yaitu kain polos yang dibuat bertekstur. Ada lipit, draperi, dan origami.
Saat diwawancarai Jawa Pos Kamis (19/12) malam, Emesto menjelaskan awal munculnya koleksi itu. Tahun ini, Ernesto mengikuti beberapa event fashion. Koleksi-koleksi yang dia tampilkan di acara-acara tersebut cenderung berwarna hitam atau gelap. “Di akhir tahun ini, saya mau bikin yang berbeda. Yang ada kesan romantisnya,” ujar Ernesto.
Warna pink yang identik dengan romantisme dan kelembutan dipilih Emesto. Dia mengaku terinspirasi dari bunga kemboja pink yang sering dia lihat di Bali. Bunga tersebut muncul di layar besar di venue. Selain bunga, terdapat foto hitam-putih para perempuan Bali. “Saya pilih foto perempuan yang sederhana, lembut, manis,” ujar Ernesto.
Palet warna pink yang disajikan Emesto berkisar antara blush pink hingga metallic pink. Blush pink tampak pada material lace, tulle, organza, dan chantily. Material tersebut cukup ringan sehingga ikut bergerak ketika model berjalan.
Sementara itu, warna metallic pink tampak dari bustier beberapa koleksi. Bustier tersebut dibuat dengan teknik draping sculptureyang menggunakan cairan kimia khusus. Itu membuat material metalik memiliki kerutan, yang kemudian dibentuk sesuai torso pemakai.
Diperagakan di momen akhir tahun, Reminiscence Romance juga memiliki aksen festive. Beberapa koleksi didesain mengembang atau memiliki bagian yang menjuntai. Korsase bungadan payet juga menyemarakkan beberapa koleksi. Ernesto juga menambahkan sentuhan baru kali ini. Yakni, bahan ostrich feather di bagian torso gaun. Pilihan yang bagus untuk mereka yang ingin tampil glamor di pesta akhir tahun atau Christmas dinner. (c7/len)
“Untuk koleksi kali ini, saya banyak memakai desain H-line dan A-line, cenderung clean. Ini bisa dibilang tren untuk tahun depan, yang jadi pilihan banyak orang.” ERNESTO ABRAM – Desainer, tentang cutting koleksi Reminiscence Romance.
Warna-warni Kotak Korek Api di Musim Liburan
22 Desember 2024
JAKARTA – Sudah punya rencana apa untuk liburan kali ini? Mau merayakan Natal? Mau bepergian? Pesta? Atau, sekadar bersantai di rumah. Untuk semua hal itu, DIBBA dan SONDERLAB menawarkan koleksi pakaian resor. Sebelas koleksi busana perem-puan dan laki-laki telah diperagakan pekan lalu oleh para model di Meradelima, Jakarta Selatan.
Koleksi Resor 2025 DIBBA dan SONDERLAB terdiri atas berbagai pilihan pakaian. Ada dress, kemeja, celana pendek dan panjang, kaus, serta rok. Beberapa cocok dipakai untuk menghadiri acara Natal, seperti midi dress berlengan panjang yang anggun. Kemeja dan celana berpotongan rileks cocok untuk mereka yang ingin beristirahat di rumah saat libur akhir tahun.
Dalam jumpa pers sebelum trunk show, Direktur Kreatif dan Founder DIBBA Faisal Shah serta Direktur Ritel SONDERLAB Monica Esther memaparkan makna koleksi resor mereka. Faisal menjelaskan bahwa koleksi resor kali initerinspirasi dari kotak bungkus korekapi lawas. Warna yang serba menyala dan desain yang vintage menjadi daya tarik. “Kami mau angkat funnya,” ujar Faisal.
Kotak korek api yang penuh warna menjelma menjadi busana siap pakai. Warna-warna yang vibrant serta motif oriental sesuai dengan suasana festive Natal dan pesta akhir tahun. Cocok dipakai siapa pun yang ingin tampil mencolok atau bereksperimen dengan motif menyala. Beberapa ornamen bergaya oriental, misalnya naga Tiongkok.
Selain menonjolkan nuansa vibrant, Faisal dan Monica mengutamakan kenyamanan. Sebagai koleksi busana yang dipakai di waktu santai dan hari libur, koleksi resor 2025 dibuat agar pemakai tidak kesulitan bergerak. Makanya, bahan yang digunakan cenderung tipis. Misalnya, mesh atau sutra. Kancing atau gesper ber-ornamen dari bahanmetalikmenjadi statement yang keil tapi cukup jelas.
Namun, beberapa koleksi terlihat “berat” meski desainnya simpel. Misalnya, shirt dress bertabur sequin. Faisal sendiri mengaku bahwa itu adalah salah satu koleksi yang cukup sulit dibuat. “Kami ber-eksperimen de-ngan material sampai menemu-kan formula yang tepat,” kata Faisal.
Selain membuat dress full payet, Faisal menggunakan bahan denim print di koleksi kali ini. Dia harus menemukan takaran warna yang tepat agar terlihat bagus di bahan pakaian kasual itu. Ha-silnya, celana denim yang cocok digunakan bersantai atau dikenakan saat pesta malam tahun baru. Pakaian itu pun bisa dikenakan setelah pesta tahun baru lantaran gayanya yang tak lekang waktu. (c/7len)