
Sumber : Jawapos
Cicipi Sate Padang yang Sukses di Tangerang
20 Januari – 26 Januari 2025. Hal.24
Kombinasi rasa gurih, pedas, manis sate padang menggugah selera. Ini sate padang legendaris yang juara dari kawasan Tangerang
Pengemudi motor berjaket perusahaan layanan ojek daring (online) datang dan pergi mengambil pesanan di Sate Padang Pariaman Usaha Muda. Saat itu jam menunjukkan pukul 15.30, tetapi pesanan online ramai diterima warung makan sate padang ini.
Ternyata, keinginan menikmati kelezatan sate padang tidak hanya muncul saat jam makan tiba. Makan sate padang memang dapat memberikan sensasi yang istimewa dengan racikan bumbu rempah yang kuat. Kuliner ini pun memiliki keunikan yang berbeda dari sate lainnya.
Sate padang ada banyak jenisnya. Ada yang berkuah bumbu berwarna kuning, atau ada juga yang berwarna kuning kehijauan, serta kuah bumbu berwarna merah.
Saiful Bahari, pemilik kedai, mengatakan selera konsumen cocok dengan sate padang yang berbumbu kuah merah tapi tidak terlalu merah dan cenderung kecoklatan.
“Kalau sate padang di Pariaman sana identik dengan kuah yang merah banget seperti cabai. Di sini saya buat penyesuaian. Kalau saya bikin merah, konsumen kurang cocok,” kata Saiful yang pernah bikin kuah merah, tapi ternyata tidak disukai konsumen.
Bintang utama dari sate padang memang ada di kuahnya. Dalam menjaga kelezatan kuah kental yang kaya rempah, Saiful mengatakan ada tambahan bumbu kering yang ia selalu beli dari Padang. Bumbu kering tersebut merupakan bumbu serbaguna tambahan yang biasa dipakai untuk memasak sate, rendang atau gulai.
“Merek bumbu kering yang saya pakai, ada juga di Tangerang, tapi saya takut kalau yang di sini rasanya beda,” kata dia.
Dari segi rasa, kuah Sate Padang Pariaman Usaha Muda tidak terlalu pedas dengan sensasi hangat yang tetap terasa. Saiful bilang ada campuran cabe rawit dalam kuah tersebut.
Bintang lain dari sate padang adalah daging yang empuk dan beraroma khas dari proses pembakaran. Sate padang racikan Saiful hanya menggunakan daging sapi, lidah, dan jantung sapi. Kombinasi sate tersebut direbus dengan bumbu sebelum dibakar. Sate jadi empuk dan penuh rasa.
Dalam satu hari, Saiful bisa menjual antara 4.000 – 5.000 tusuk sate, termasuk untuk ia distribusikan ke 7 cabang lainnya. Selain itu, ada 4 cabang lagi yang memproduksi sendiri sate mereka. Hingga jika ditotal bisa mencapai 6.000 – 7.000 tusuk sate per hari.
Satu porsi sate di sini, banderolnya Rp 22.000. Sajian tersebut terdiri dari 10 tusuk sate dan satu ketupat.
Tekstur ketupat di Sate Padang Pariaman Usaha Muda ini juga juara, karena terasa kenyal tetapi lembut dikunyah dan berpadu sempurna dengan kuah. Kelezatan sate padang semakin nikmat dengan adanya taburan remah kacang tanah dalam kuah. Tambah lagi, taburan bawang goreng memberi rasa gurih dan tekstur renyah. Kombinasi ini membuat setiap gigitan semakin lezat.
Jangan sampai terlewatkan ada makanan pelengkap yang semakin menggugah selera ke- tika makan di kedai ini, yaitu keripik balado dan kerupuk kulit. Saiful mengatakan keri- pik balado dan kerupuk kulit juga ia produksi sendiri.
“Semua makanan kita produksi sendiri di dapur yang dibantu 8 karyawan,” kata Saiful. Untuk sate, daging sapi yang Saiful gunakan adalah daging sapi bagian leher dan paha.
Lapak tergusur
Menjadi berkah tersendiri bagi kedai Sate Padang Pariaman Usaha Muda yang sejak pandemi melanda, jadi melayani pesanan makan online.
Saiful mengatakan, awalnya ia berjualan di pinggir jalan menggunakan gerobak. Tepat- nya, di depan sekolah Islamic Village, Tangerang. Namun, ketika pandemi melanda, tidak lagi mendapat izin untuk ber- jualan di kawasan tersebut.
Alhasil, rumah produksi Sate Padang Pariaman Usaha Muda yang berlokasi di Komplek Danau Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Saiful jadikan tempat berjualan.
Sejak pandemi, penikmat sate padang bisa langsung makan di tempat atau memesan secara online. Terlihat, di meja racik Sate Padang Pariaman Usaha Muda juga tertata rapi enam smartphone yang siap menerima pesanan à dari berbagai aplikasi layanan pesan online.
“Saya muter otak, bagaimana caranya supaya tetap ada pemasukan, bisa tetap jualan akhir- nya rumah produksi saya buka buat jualan, karena jual pakai gerobak di tempat, biasanya sudah tidak boleh,” tutur Saiful,.
Untungnya, penjualan dari rumah produksi Sate Padang Pariaman Usaha Muda saat ini, lebih banyak datang dari pesan- an online. Bahkan, kedai Saiful ini buka hingga jam 2 dini hari, dan ada saja pesanan online yang masuk di jam tersebut.
“Sekarang penjualan banyak datang dari pesanan online, baru buka jam 10.00 sudah ada pesanan, sampe mau tutup jam 2 malam juga malah ramai pesanan,” ujar Saiful.