Perkembangan Jalur Transportasi Umum Tempo Dulu (5). Maraknya Kereta Sewa Berbayar. Radar Surabaya. 24 Maret 2025. Hal. 8

Pakar: IHSG Anjlok Tanda Krisis Kepercayaan Investor pada Pasar Indonesia. www.suarasurabaya.net. 21 Maret 2025

Sumber:https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2025/pakar-ihsg-anjlok-tanda-krisis-kepercayaan-investor-pada-pasar-indonesia/

Pakar: IHSG Anjlok Tanda Krisis Kepercayaan Investor pada Pasar Indonesia

21 Maret 2025

Romauli Nainggolan dosen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Ciputra (UC) Surabaya menyatakan, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencerminkan krisis kepercayaan pelaku ekonomi terhadap pasar Indonesia.

Melemahnya IHSG, kata dia, tidak terjadi secara mendadak, tetapi secara bertahap dalam beberapa waktu terakhir.

“Hal ini dipicu beragam faktor. Akumulasi faktor pemicu ini yang menjadi momentum anjloknya IHSG,” katanya, pada Jumat (21/3/2025).

Ia menganalisis, ada beberapa faktor penyebab yang membuat IHSG anjlok. Pertama, faktor ekonomi domestik yang mengalami gangguan ditinjau sari kondisi fiskal.

“Kondisi fiskal ditunjukkan melalui pendapatan dari pajak yang menurun 7,9 persen dibanding tahun lalu. Semakin lebarnya defisit anggaran karena program makan gratis, defisit APBN Rp31,2 Triliun,” bebernya.

Kedua, faktor politik yang meresahkan, seperti memperluas peran TNI dituang dalam revisi UU TNI dan sempat mencuatnya desas-desus Sri Mulyani Menteri Keuangan yang disebut akan mundur.

“Dan faktor eksternal, faktor perdagangan global. Kebijakan perdagangan AS dan ketegangan Timur Tengah,” ucapnya.

Kondisi tersebut, memiliki dampak pada perekonomian Indonesia. Untuk dampak jangka pendek, ia mengatakan bahwa aliran dana bisa keluar dari Indonesia, pelaku ekonomi mencari tempat yang aman untuk investasi, dan pilihan investasi bisa beralih ke obligasi dan emas.

Sedangkan dampak jangka panjangnya, kinerja pasar barang dan pasar uang bisa menurun karena investor yang pergi.

Kemudian, investasi bagi manufaktur yang semakin merosot akan mendorong perusahaan melakukan pengurangan produksi barang dan pengurangan tenaga kerja.

“Pengurangan produksi barang atau jasa di pasar akan mendongkrak terjadinya inflasi. Pengurangan tenaga kerja akan mendorong pengangguran atau PHK seperti yg terjadi di SRITEX dan lainnya,” jelasnya.

Untuk menyikapi kondisi tersebut, ia menyarankan beberapa langkah, yakni untuk masyarakat kecil dengan penghasilan UMR/UMP harus bisa mengelola uang dwjgan bijak serta menghindari hutang pinjaman online (pinjol).

“Bagi masyarakat menengah, jangan gunakan dana untuk beli saham meskipun murah,” tuturnya.

Dan untuk pemerintah, ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan, agar investor kembali ke Indonesia melalui intervensi kebijakan fiskal dan moneter.(ris/ipg)

 

IHSG Anjlok Bukan Karena Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara/BPI-Danantara. surabaya.tribunnews.com. 25 Februari 2025

Sumber:https://surabaya.tribunnews.com/2025/02/25/ihsg-anjlok-bukan-karena-badan-pengelola-investasi-daya-anagata-nusantarabpi-danantara?page=all#goog_rewarded

IHSG Anjlok Bukan Karena Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara/BPI-Danantara

25 Februari 2025

Oleh: Prof Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi,
Ketua Persatuan Profesor/Guru Besar Indonesia (DPD Pergubi) Jawa Timur

SURYA.co.id – Selasa, 25 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar 2,41 persen, ditutup pada level 6.587,09.

Penurunan ini terjadi sehari setelah peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto.

Diharapkan, kehadiran Danantara dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan investasi sektor-sektor strategis dalam jangka menengah dan panjang.

Namun, perlu dipahami bahwa penurunan IHSG lebih disebabkan oleh faktor eksternal, bukan karena keberadaan Danantara.

Setidaknya terdapat dua faktor utama yang memicu pelemahan pasar saham:
1. Penurunan peringkat saham MSCI Indonesia dari ‘equal weight’ menjadi ‘underweight’ oleh Morgan Stanley, yang memicu aksi jual oleh investor asing.

2. Kebijakan perdagangan Amerika Serikat, termasuk penerapan tarif pada Kanada dan Meksiko, yang turut menambah sentimen negatif di pasar.

5 Saran bagi Investor
Untuk menghadapi kondisi pasar yang bergejolak, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh investor, baik asing maupun domestik:

1) Tetap tenang dan hindari kepanikan, evaluasi kembali portofolio dan hindari keputusan emosional yang dapat merugikan.

2) Diversifikasi portfolio, sebarkan investasi ke berbagai sektor guna meminimalkan risiko. Sektor-sektor seperti kesehatan, konsumsi primer, dan infrastruktur sering dianggap lebih stabil selama volatilitas pasar.

3) Analisis fundamental dan teknikal,  lakukan analisis mendalam terhadap saham yang dimiliki untuk memastikan prospek jangka panjang yang baik.

4) Pertimbangkan Strategi Average Down Jika yakin dengan prospek jangka panjang suatu saham, pertimbangkan untuk membeli tambahan saat harga turun guna menurunkan harga rata-rata pembelian.

5) Pantau perkembangan policy dan sentimen pasar tetap mengikuti berita opini  ekonomi dan kebijakan terbaru yang dapat memengaruhi pasar saham.

Kolaborasi dan Sinergi, Kunci Sukses Danantara
Diperlukan kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak terkait.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengawasan BUMN, serta memiliki peran dalam memberikan arahan kebijakan Danantara dan mendorong aksi buyback saham oleh BUMN guna menjaga stabilitas harga saham.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sebagai pengawas sektor jasa keuangan, termasuk perbankan dan pasar modal, OJK memastikan stabilitas sistem keuangan dan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait serta industri perbankan mengenai implikasi teknis pembentukan BPI Danantara.

Kementerian Keuangan Berperan dalam pengelolaan keuangan dan kekayaan negara serta mengawasi investasi negara, termasuk yang dikelola oleh Danantara.

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Sebagai badan yang bertugas mengelola kekayaan negara secara terpisah dari APBN, Danantara memiliki fleksibilitas serta inovasi dalam mengoptimalkan aset negara untuk investasi strategis.

Dewan Penasehat yang terdiri dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, serta badan pelaksana yang dipimpin oleh Rosan Roeslani (Menteri Investasi dan Hilirisasi) dan Dony Oskara (Wamen BUMN), dengan Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas, menunjukkan komitmen kuat dalam pengelolaan investasi nasional.

Sinergi antara kementerian dan otoritas ini diharapkan dapat memberikan kejelasan arah kebijakan Danantara serta mendorong langkah-langkah strategis, seperti aksi buyback saham oleh BUMN untuk menjaga stabilitas pasar.

Dengan pendekatan yang tenang, penjelasan tentang roadmap dan blueprint BPI Danantara yang meyakinkan publik dan strategi yang tepat.

Investor dapat menghadapi volatilitas pasar dengan lebih bijak, meminimalkan potensi kerugian, dan tetap optimistis bahwa Pemerintahan Presiden Prabowo tengah serius berproses secara gradual ‘Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045’- Indonesia menjadi negara maju dan makmur.

Optimistis.

Pakar: Danantara Harus Bebas dari Kepentingan Politik!. www.rctiplus.com. 19 Februari 2025

Sumber:https://www.rctiplus.com/news/detail/ekonomi/4691116/pakar–danantara-harus-bebas-dari-kepentingan-politik-

Pakar: Danantara Harus Bebas dari Kepentingan Politik!

 19 Februari 2025

JAKARTA, iNews.id – Presiden Prabowo Subianto berencana meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara pada 24 Februari 2025. Sejumlah kalangan mengingatkan agar lembaga baru ini benar-benar menjadi institusi yang bersih, profesional, dan bebas dari kepentingan politik.

Pengamat Strategi Ekonomi Nasional Prof Dr Murpin Josua Sembiring menyebut, untuk mencapai tujuan tersebut, superholding ini harus diisi orang-orang berintegritas dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme (KKN). Faktor ini sangat penting mengingat Danantara akan mengelola dan mengoptimalkan aset negara melalui investasi strategis.

“Sesuai arahan Presiden Prabowo, orang-orang yang duduk di Danantara seharusnya tetap fokus pada niat awal, yakni pengelolaan investasi untuk kemajuan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, lembaga ini harus diisi oleh individu yang memiliki kompetensi tinggi di bidang investasi dan ekonomi,” ucap Murpin dihubungi Rabu (19/2/2025).

Ketua Persatuan Profesor/Guru Besar Indonesia (DPD Pergubi) Provinsi Jawa Timur ini dengan tegas menolak jika politikus terlibat langsung dalam pengelolaan Danantara. Jika lembaga ini terjerat kepentingan politik, akan sulit untuk mencapai misi besar yang dituju.

Menurutnya, pembentukan Danantara akan menjadi percuma jika problematika lama akan kembali terjadi. Padahal, kehadiran superholding ini benar-benar diniatkan sebagai badan yang akan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Jika politisi ikut campur, lembaga ini hanya akan menjadi ajang bagi praktik politik balas budi. Ini akan menghambat pencapaian visi besar Presiden, dan saya yakin Indonesia tidak akan maju jika itu terjadi,” katanya.

Murpin menegaskan, dengan pengelolaan yang tepat, Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan target mencapai 8 persen per tahun.

Selain itu, investasi yang optimal juga diharapkan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah dan memperkuat perekonomian nasional.

Kelola Dana Rp14.719 Triliun

Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan mengalokasikan modal dari sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berkelanjutan, dengan prioritas pada investasi non-APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada tanpa membebani anggaran negara.

Saat berbicara sebagai keynote speaker di forum internasional World Government Summit di Dubai secara daring, Kamis (13/2/2025), Prabowo menyebut Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025. Peluncuran ini seiring telah dituntaskannya Revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Prabowo mengatakan, aset yang akan dikelola sovereign wealth fund (SWF) ini mencapai 900 miliar dolar AS atau setara Rp14.719 triliun. Pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai 20 miliar dolar AS atau setara Rp327 triliun.

“Saya rasa ini akan menjadi langkah yang transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami,” kata Prabowo.

Danantara Jadi Lembaga Investasi yang Sedang Seksi, Prof Sembiring Minta Politisi Tak Cawe-Cawe. surabaya.inews.id. 19 Februari 2025

Sumber:https://surabaya.inews.id/read/558917/danantara-jadi-lembaga-investasi-yang-sedang-seksi-prof-sembiring-minta-politisi-tak-cawe-cawe

Danantara Jadi Lembaga Investasi yang Sedang Seksi, Prof Sembiring Minta Politisi Tak Cawe-Cawe

Rabu, 19 Februari 2025

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto, kini menjadi sorotan publik. Kabar beredar bahwa BPI Danantara akan diisi oleh tokoh-tokoh dari BUMN dan kalangan politik. Namun, sejumlah pengamat menilai bahwa langkah tersebut bisa mengancam tujuan awal lembaga ini.

BPI Danantara dibentuk dengan tujuan untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara melalui investasi strategis. Menurut Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, Pengamat Strategi Ekonomi Nasional dan Internasional, lembaga ini harus berfokus pada lima sektor utama: hilirisasi industri, infrastruktur, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan industri digital.

“Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, orang-orang yang duduk di BPI Danantara seharusnya tetap fokus pada niat awal, yakni pengelolaan investasi untuk kemajuan ekonomi Indonesia,” tegasnya.

Sembiring, yang juga Ketua Persatuan Profesor/Guru Besar Indonesia (DPD Pergubi) Provinsi Jawa Timur, menekankan bahwa komposisi pengurus BPI Danantara harus mencerminkan keahlian dan profesionalisme. Menurutnya, 20% dari anggota lembaga ini dapat berasal dari BUMN, sedangkan 80% lainnya harus terdiri dari akademisi dan praktisi ekonomi yang memahami tantangan ekonomi global.

“Saya sempat berdiskusi dengan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) mengenai pentingnya menjaga profesionalisme. Saya setuju bahwa tenaga ahli dari BUMN yang berada di Danantara sebaiknya dibatasi hanya 20%, sementara 80% harus berasal dari kalangan akademisi dan praktisi yang mengerti visi Presiden Prabowo,” lanjut Sembiring.

Sembiring dengan tegas menolak jika politisi terlibat langsung dalam pengelolaan BPI Danantara. Ia mengingatkan bahwa politisi sebaiknya fokus pada tugas mereka di DPR untuk membahas regulasi dan peraturan yang mendukung perekonomian rakyat.

“Jika politisi ikut campur, lembaga ini hanya akan menjadi ajang bagi praktik politik balas budi. Ini akan menghambat pencapaian visi besar Presiden, dan saya yakin Indonesia tidak akan maju jika itu terjadi,” ungkapnya.

Mengelola Aset Negara, Meningkatkan Ekonomi Indonesia

BPI Danantara bertugas untuk mengelola aset besar dari sejumlah BUMN, seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, dan lainnya. Diperkirakan, total aset yang dikelola mencapai 600 miliar dolar AS, dengan modal awal sekitar Rp1.000 triliun (sekitar 61 miliar dolar).

Dengan pengelolaan yang tepat, BPI Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan target mencapai 8% per tahun. Selain itu, investasi yang optimal juga diharapkan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah dan memperkuat perekonomian nasional.

Sebagai bagian dari upaya globalisasi dan kemajuan teknologi, BPI Danantara akan menjalin kerja sama dengan beberapa negara besar, antara lain:

  • Tiongkok: Pengembangan industri manufaktur, transportasi kereta cepat, kendaraan energi baru, sistem transportasi pintar berbasis AI dan IoT, serta energi terbarukan.
  • Singapura: Investasi di sektor industri manufaktur berbasis teknologi tinggi dan farmasi.
  • Amerika Serikat dan Eropa: Kerja sama dalam pengembangan infrastruktur dan industri digital.
  • Jepang: Investasi dalam sektor otomotif, elektronik, dan kendaraan listrik (EV).

Dengan regulasi yang mendukung dan kebijakan investasi yang agresif, BPI Danantara memiliki potensi untuk menjadi pendorong utama bagi pembangunan proyek nasional yang mendukung visi pemerintah Indonesia.

Masa Depan BPI Danantara: Potensi Besar untuk Pertumbuhan Ekonomi

Dengan arah yang jelas dan pengelolaan yang profesional, BPI Danantara memiliki peluang besar untuk memainkan peran kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ke depan, lembaga ini diharapkan tidak hanya mampu menarik investasi besar, tetapi juga menjadi motor penggerak untuk mencapai kedaulatan ekonomi yang berkelanjutan.

Danantara Siap Tarik Investor Asing, Ketua Persatuan Profesor Jatim Ingatkan Hal Penting Ini. surabaya.inews.id. 9 Februari 2025

Sumber:https://surabaya.inews.id/read/554811/danantara-siap-tarik-investor-asing-ketua-persatuan-profesor-jatim-ingatkan-hal-penting-ini

Danantara Siap Tarik Investor Asing, Ketua Persatuan Profesor Jatim Ingatkan Hal Penting Ini

9 Februari 2025

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi beroperasi dengan peran vital dalam mengelola dan mengoptimalkan investasi strategis negara. Keberadaan lembaga ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menarik investasi asing dalam jumlah besar.

Menurut Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si, pengamat strategi ekonomi nasional dan internasional dari Universitas Ciputra Surabaya, pemilihan jajaran pimpinan BPI Danantara harus didasarkan pada profesionalisme dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme (KKN).

“BPI Danantara adalah institusi investasi negara yang bertugas mengelola kekayaan nasional secara optimal. Oleh karena itu, lembaga ini harus diisi oleh individu yang memiliki kompetensi tinggi di bidang investasi dan ekonomi, juga harus ada dari akademisi,” ujar Murpin.

Ketua Persatuan Profesor/Guru Besar Indonesia (DPD PERGUBI) Jatim ini menuturkan, lembaga yang diresmikan pada 22 Oktober 2024 ini dipimpin oleh Muliaman Darmansyah Hadad dan memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Beberapa sektor utama yang menjadi fokus investasi BPI Danantara meliputi:

1. Hilirisasi Industri – Meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri melalui pengolahan lebih lanjut.
2. Infrastruktur – Pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, serta fasilitas transportasi modern.
3. Ketahanan Pangan – Pengembangan sektor pertanian, agribisnis, dan perikanan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional.
4. Ketahanan Energi – Investasi di sektor energi terbarukan dan sumber energi baru.
5. Industri Digital – Mendorong transformasi digital melalui teknologi informasi dan komunikasi.

“Salah satu tugas utama BPI Danantara adalah menjalin kerja sama strategis dengan negara-negara potensial untuk menarik investasi besar,” tambah Murpin.

BPI Danantara menargetkan kerja sama dengan beberapa negara yang memiliki keunggulan di berbagai sektor industri dan teknologi, di antaranya: Tiongkok: Investasi dalam industri manufaktur, transportasi pintar, kendaraan listrik (EV), serta energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan nuklir fusi; Singapura: Fokus pada industri manufaktur berbasis teknologi tinggi dan farmasi; Amerika Serikat & Eropa: Investasi di sektor infrastruktur dan industri digital; dan Jepang: Pengembangan industri otomotif, elektronik, dan manufaktur canggih, termasuk investasi dalam kendaraan listrik (EV).

“Dengan kebijakan investasi yang agresif serta regulasi yang kondusif, BPI Danantara diharapkan mampu menarik modal besar guna mendukung proyek prioritas nasional,” jelas Murpin.

BPI Danantara ditargetkan mampu mengelola aset dari sejumlah BUMN besar, termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, PLN, MIND ID, Pertamina, dan Telkom Indonesia, dengan total aset yang diperkirakan mencapai $600 miliar dan modal awal Rp1.000 triliun (sekitar $61 miliar).

Dengan strategi investasi yang tepat, lembaga ini diharapkan dapat:
– Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% per tahun.
– Menguatkan nilai tukar rupiah hingga Rp5.000 per dolar dalam 5-10 tahun ke depan.
– Menciptakan jutaan lapangan kerja baru di berbagai sektor industri.

Untuk menjalankan mandatnya, BPI Danantara akan membutuhkan tenaga ahli di berbagai bidang, termasuk:
– Ekonomi & Keuangan – Analisis investasi dan pengelolaan portofolio.
– Teknik & Infrastruktur – Pengembangan proyek strategis.
– Energi & Sumber Daya Alam – Manajemen sektor energi dan pertambangan.
– Teknologi Informasi – Transformasi digital dan inovasi industri.
– Hukum & Regulasi – Kepatuhan hukum dan mitigasi risiko investasi.

“BPI Danantara memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi berkelanjutan di berbagai sektor prioritas,” pungkas Murpin.

Dengan visi yang ambisius dan strategi investasi yang matang, BPI Danantara diharapkan menjadi pilar utama dalam menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global di masa depan.

Varian Menu Gurih untuk Bekal. Pancake Isi Telur Rebus dan Topping Abon. Jawa Pos. 5 Januari 2025. Hal.18

Bangun Karakter Positif sejak Awal Tahun. Resolusi Melatih Anak Punya Goals dan Gigih Mencapainya. Jawa Pos. 5 Januari 2025. Hal.17