
Pamekasan pernah berstatus sebagai kabupaten tertinggal seperti kabupaten lainnya di Madura. Sejak 2014, Pamekasan dinyatakan tidak tertinggal lagi oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggi (sekarang Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi).
Status sebagai kabupaten tertinggal melekat begitu lama pada Kabupaten Pamekasan. Bupati Achmad Syafii pun memutar otak untuk menghapus status tersebut. Dibuatkan program khusus untuk meminimalkan ketertinggalan itu. Program tersebut adalah bunga bangsa atau bupati ngajak bangun desa. Hasilnya pun signifikasn. Pamekasan berhasil mentas dari ketertinggalan.
Setelah dilantik mejadi bupati Pamekasaan pada April 2013, Syafii langsung tancap gas. Pria kelahiran 11 September 1964 itu berfokus membangun pedesaan. Diluncurkanlah program bunga bangsa.
Kegiatan tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali. Bupati dan wakilnya mengajak semua dan tinggal di lokasi itu selama dua hari. “Tujuannya lebih dekat dengan masyarakat. Kami kan pelayan masyarakat.” Kata Syafii kepada Jawa Pos.
Desa pertama menjadi sasaran adalah Des Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar. Semua agenda dijadwalkan dengan baik. Saat tiba di lokasi, dia berkumpul dengan warga dan berbincang santai. Sementara itu, ara staf mendirikan tenda sebagai tempat tinggal dan posko.
Malamnya Syafii melakukan dialog dengan warga. Mereka bebas bertanya dan mengusulkan program yang diinginkan. Warga pun bergantian menyampaikan unek – unek. Semua usulan dicatat dengan baik. “Kami betul – betul menyerap aspirasi masyarakat. Tahu langsung apa yang mereka inginkan. Selama ini kami dapat laporan yang baik – baik,” terang dia.
Jika ada usulan yang perlu tindakan langsung, kepada dinas diminta berkoordinasi dengan bawahannya untuk mengecek ke lapangan. Klaua membutuhkan penanganan secepatnya, petugas akan mengambil tindakan. Misalnya, ada warga yang sakit parah atau kerusakan infrastruktur yang perlu segera ditangani.
Pada hari kedua, paginya, dibuka ppelayanan KTP, KK, akta, dan layanan lainnya secara gratis di desa tersebut. Bupati juga meninjau rumah – rumah warga. Kalau mendapati rumah warga tidak memiliki WC, bupati akan memberikan bantuan. Warga yang menerima bantuan diwajibkan membangun WC dengan dana bantuan dari pemkab dan tabungan mereka.
Setiap selesai kegiatan, dia selalu mengevaluasi dan menyempurnakan yang masih kurang. Saat evaluasi pertama diketahui bahwa pihaknya kurang menyatu dengan warga. Penyebabnya, rombingan bupati tinggal di tenda. Akhirnyaa, pada kegiatan bunga bangsa berikutnya diiputuskan bahwa rombongan bupati tinggal di rumah warga.
Hingga saat ini sudah lima kali bunga bangsa diadakan. Sudah lima desa yang menjadi tempat pelaksanaan program andalan itu. Selain Desa Bujur Barat, kegiatan tersebut dilakukan di Desa Pasanggar, Palengaan Daja, Sana Daja, dan Kertagena. Dampak program itu sudah dirasakan masyarakat.
Namun, lanjut Syafii, dampak besar mungkin belum dirasakan masyarakat. “Sebenarnya, kami yang merasakan dampaknya. Kmai lebih tau kondisi mereka,” kata dia.
Dia menambahkan, program itu sudah diapresiasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. Bahkan, Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar langsung datang meninjau. Syafii juga telah diminta datang ke Jakarta untuk mempresentasikan program bunga bangsa tersebut. Diperkirakan bunga bangsa akan menjadi percontohan nasional.
Pada 2014, Pamekasan bersama 69 kabupaten lainnya di Indonesia dinyatakan bebas dari status tertinggal. “Ada 10 kriteria yang harus di penuhi agar sebuah kabupaten bisa dinilai memiliki kinerja terbaik. Alhamdulillah, untuk indeks pembangunan manusia (IPM) dan peningkatan melek huruf, Pamekasan mendapatkan nilai terbaik dari 250 kabupaten tertinggal se Indonesia,” ungkapnya. (lum/c6/tom)
Belajar Ternak Sapi ke Australia
Gubernur Jawa Timur Soekarwo pernah menyampaikan keinginannya menjadikan Madura sebagai pulau sapi. Ya, sapi madura memang terkenal. Terutama karapan sapi yang ajang tahunannya selalu menyedot wisatawan. Tapi, yang dikembangkan saat ini adalah sapi potong.
Keinginan gubernur tersebut segera direspons oleh Bupati Pamekasan Achmad Syafii. Mendengar perintah presiden saat itu, Syafii langsung melakukan kunjungan ke Australia. Dia bersama beberapa stafnya saat itu belajar cara memelihara sapi yang baik di negeri kanguru itu.
Manurut Syafii, daging sapi Madura berpotensi menjadi daging kualitas terbaik, empuk, dan mahal. Tentu itu semua bisa terwujud asalkan sapinya diperlakukan dengan baik.
Selain itu, Syafii mendorong anak – anak muda di Pamekasan untuk mandiri dan memiliki usaha sendiri. Dia pun mengadakan Pamekasan Young Entrepreneuer Comprtition. Acara yang dilaksanakan bersama Jawwa Pos Radar Madura dan Universitas Ciputra itu banyak diminati anak muda.
Dalam kegiatan ini, peserta diajari tentang perencanaan bisnis, membuat marketing. Mereka dididik langsung oleh instruktur dari UC. Selain mendapat materi mereka diminati untuk membuat konsep bisnis dan diadu dengan sepuluh orang yang mendapat penghargaan karena dianggap paling bagus.
Pada akhir acara, anak – anak muda itu diajak berkunjung ke beberapa pabrik di Sidoarjo. Salah satunya, pabrik sepatu. Mereka bisa bertanya kepada pihak pabrik terkait dengan pembuatan produk dan pemasarannya.
Dampak dari kegiatan itu cukup besar. Sekarang sudah banyak alumnus PYEC yang mempunyai usaha sendiri. Di antaaranya, usaha sepatu, tas, makanan, dan pakaian. (lum/c4/tom)
Achmad Syafii
(Menjabat 2003 – 2008 dan 2013 – 2018), Lahir : Pamekasan, 11 September 1964 Istri : Anni Rifaqatullaili
Sebagai Prestasi
Adi Bahkti Mina Bahari dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, 2013
Tokoh Kesehatan Perdesaan, 2013
Kementerian PDT Award untuk program Bunga Bangsa, 2013 Adipura, 2014
Anubhawa Sasana dari Kemenkum HAM, 2014
Terbaik nasional penyusunan laporan keuangan dana tugas pembantuan (program pugar), 2014
Bunga Bangsa Adalah …
Mengajak pejabat pemkab tinggal di desa – desa terpencil selama 2 hari 1 malam.
Saat tinggal di desa, diadakan dialog dengan warga dan tokoh msyarakat di desa tersebut untuk menyerap aspirasi.
Di desa juga diadakan layanan kesehatan, akta kelahiran, KTP, dan KK secara gratis.
Gotong royong membangun sanitasi. Pemberian bantuan kepada warga yang kurang mampu. Penyuluhan pertanian dan kesehatan
Seminar. Hasilnya, sejak 2014, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi menghapus Pamekasan dari daftar kabupaten tertinggal.
Sumber: Jawa Pos.14 Februari 2014.Hal.4