Kursi Rotan Dita Dipamerkan di Jerman

Kursi Rotan Dita Dipamerkan di Jerman. Jawa Pos.28 Januari 2016. Hal.26

Pekan lalu merupakan salah satu momen istimewa bagi Andita Eka Palupi. Desain kursi rotan milik mahasiswa Universitas Ciputra tersebut dipamerkan dalam ajang Internationale mobelmesse (IMM) Cologne di Kota Koin, Jerman. Itulah pameran mebel tingkat internasional.

 

“saya berada di Jerman sejak 16 Januari sampai 23 Januari lalu,” ujar mahasiswa jurusan interior architecture tersebut. Dia tidak percaya saat mendapat kabar bahwa desain kursinya diminati dan lolos untuk masuk pameran IMM Cologne.

 

Pameran itu adalah ajang international yang kali pertama diikuti perempuan yang sudah akrab di sapa Dita tersebut. “ada lima karya yan sudah saya buat. Sebelumnya, saya hanya ikut pameran di Jakarta dan Surabaya,” terang mahasiswa 21 tahun tersebut.

 

Desain milik Dita cukup unik. Kursi yang dapat digunakan untuk satu orang itu memiliki sisi cekung dibagian alas duduk. Bentuk miring tersebut bertujuan memberikan elastisitas kepada pengguna saat menempatkan pantat di kursi. “jadi, terasa nyaman. Bisa miring kiri atau kanan,” kata Dita. “Ditambah bahan spons untuk memberikan kenyamanan pengguna,” lanjutnya.

 

Dita sempat pesimistis sebelum berangkat ke Jerman. Sebab, produksi kursi yang sudah di desainnya selama satu bulan itu molor. “mepet banget. Pas saya berangkat itu, barangnya sekalian saya bawa. Padahal, seharusnya barang sampai di Jerman pada Desember tahun lalu,” ungkap dia.

 

Setelah kursi jadi, ada beberapa ukuran dan presisi tempat duduk tersebut yang tidak sesuai dengan desain awal Dita. “tidak ada waktu lagi. Saya melakukan sedikit perbaikan saat berada di sana,” tuturnya.

 

Setelah kursi jadi, ada beberapa ukuran dan presisi tempat duduk tersebut yang tidak sesuai dengan desain awal Dita. “tidak ada waktu. Saya melakukan sedikit perbaikan saat berada di sana,” tuturnya.

 

Namun, kegelisahan itu akhirnya sirna saat Dita menginjakkan kaki di koin, Jerman. “Rasanya tak percaya bisa jadi salah seorang peserta pemeran mebel terbesar,” ucap Dita. “ini impian saya sejak lama bisa belajar di Jerman sekaligus ikut pameran ini,” tambahnya.

 

Sumber : Jawa Pos. 28 Januari 2016.

Kobarkan Semangat Kewirausahaan

Kobarkan Semangat Kewirausahaan. Jawa Pos.1 Januari 2015.Hal.1,11

Di usianya yang menapak 84 tahun, Dr (HC) Ir ciputra masih aktif berkarya dengan memberikan sumbangsih untuk bangsa. Begawan property itu yakin bahwa kemajuan bangsa berakar dari jiwa wirausaha. “entrepreneurship lah jawabannya” ucap pak ci,sapaan akrab ir ciputra. Siang itu sembari makan siang dengan menu sehat di kediamannya yang asri dikawasan pondok indah,Jakarta selatan, pak ci mengutarakan pemikirannya untuk bangsa.

 

Senang karyawan bikin usaha

Menurut pendiri ciputra group yang dijalankan sejak 1984 itu, kewirausahaan merupakan kunci untuk mengubah masa depan bangsa. Juga senjata ampuh untuk menaklukkan tantangan maupun krisis sehebat apapun. Ada empat komponen utama yang saling terkait. Pertama, pemerintah yang memiliki  pola piker entrepreneur. Kedua, pendidikan kewirausahaan dalam program resmi pendidikan nasional yang dilakukan para pendidik terlatih (academician entrepreneur). Ketiga, pelaku bisnis inovatif. Keempat, budaya entrepreneurship yang mendapat dukungan dari para tokoh masyarakat(society entrepreneur). Pak ci menekankan pentingnya masterplan untuk membentuk mental kreatif dan inovatif sejak dini. Semua sekolah, mulai TK sampai perguruan tinggi harus menerima pembelajaran entrepreneuringship berdasar tingkatan masing masing. “untuk TK anak anak kita ajari kemandirian. Sebab, entrepreneurship adalah tentang kemandirian” ujar pengusaha kelahiran parigi,Sulawesi tengah, 2 agustus 1931 itu. Menurut dia, system pendidikan harus diubah total. Pak ci sangat concern terhadap pendidikan dan pelatihan entrepreneurship. Itu salah satunya, diwujudkan lewat universitas ciputra (UC). Di situ diajarkan,setelah lulus akan membuka usaha apa, bukan setelah lulus kerja dimana. Pak ci memaparkan, setidaknya ada tiga sumber utama penciptaan pengusaha pengusaha baru di Indonesia. Pertama, melalui perguruan tinggi. Setiap tahun Indonesia menghasilkan sekitar 1 juta lulusan dari kurang lebih 3485 PT. Bila tiap PT mampu mencetak minimal 10% lulusan yang menjadi entrepreneur dan masing masing bisa menciptakan 3 lapangan kerja baru, berarti 400.000 lapangan kerja baru pertahun yang setara dengan 1% pertumbuhan ekonomi. “saya mengusulkan, wajib ada pembelajaran entrepreneurship dan menyiapkan incubator bisnis di tiap perguruan tinggi” ucap pria yang dikaruniai 4 anak dan 9 cucu tersebut. Begitu pula murid murid sekolah menengah kejuruan(SMK) yang memiliki potensi untuk dididik menjadi entrepreneur. Bukan hanya itu. Indonesia (TKI) yang berwawasan global. Terlatih bekerja diluar negeri, dan memiliki tabungan. Mereka sangat berpotensi menjadi pengusaha sekembali di tanah air. “sejak 2010, kami melakukan pemberdayaan terhadap buruh migrant di singapura, hongkong dan korsel untuk mewujudkan TKI entrepreneur” urai suami dian sumeler tersebut. Untuk menjadi entrepreneur, jangan takut gagal. Entrepreneur itu memang harus gagal” ungkapnya. Pak ci menuturkan momen kegagalannya saat krisis 1998. “saya sudah bangkrut waktu itu, kekayaan saya tidak cukup untuk membayar utang” kenangnya. Lantas apa yang dilakukan pak ci untuk bangkit? “begini, untuk sukses, seseorang harus punya tiga hal, yaitu IPE” ucapnya. Pertama, integritas atau kejujuran. “utang harus dibayar. Saya tidak lari dari utang. Saya datangi kreditor,minta kelonggaran waktu dan mencari cara. Kontraktor saya bayar dengan tanah” papar dia,integritas tidak bisa dibeli. Kedua, profesionalisme, yakni keahlian dalam bidang yang ditekuni. Kemudian entrepreneurship yang berkaitan erat dengan inovasi. Ketiganya harus dimiliki untuk memenangi persaingan dan meraih kesuksesan. “seperti pak dahlan (iskan). Dia punya integritas,punya keahlian menulis dan dia seorang entrepreneur” tutur pak ci,mencontohkan. Berbicara tentang sector keunggulan Indonesia yang bisa menjadi penggerak ekonomi dalam sepuluh tahun mendatang. Pak ci dengan tegas menyatakan sumber daya manusia yang melimpah. “manusia kita cukup pintar. Tinggal perlu dibangkitkan lagi” tegasanya. Kedua, kekayaan alam. Tidak ada negara lain didunia yang memiliki kekayaan alam selengkap Indonesia. Resep suksesnya membangun jaringan bisnis property dan berbagai yayasan hanya sumber daya manusia serta IPE. Sehingga kini mencapai nilai market rp 80 triliun dari sepuluh perusahaan yang go public. Pak ci sering menyampaikan bahwa entrepreneur itu mampu mengubah sampah menjadi emas. Artinya, melipat gandakan hasil. “tentunya dengan cara yang jujur,professional dan inovatif” ungkap pak ci, yang aktif menjaga kebugaran dengan berenang dan melakukan taichi setiap pagi.

“saya senang kalau ada karyawan yang bikin usaha,saya dukung penuh” paparnya. Untuk membentuk jiwa entrepreneur, lingkungan turut berperan. Pak ci menceritakan, dirinya lahir ditengah keluarga besar yang semuanya menjadi pengusaha. Dia lahir dari pasangan tjie sim poe dan lie eng nio yang memiliki rumah sekaligus took kelontong di desa bumbulan, provinsi gorontalo. Saudara dan kerabatnya juga memiliki usaha masing masing. Ibaratnya, sejak dini dia bernapas dalam atmosfer entrepreneurship. Tak heran, pak ci menyebutkan bahwa gurunya dalam entrepreneurship adalah orang tua dan keluarga. Jalur yang di tempuh pak ci hingga mencapai kesuksesan bermula pada masa kecil. Di usia 12 tahun, dia ditinggal wafat ayah tercinta. Took kelontong keluarga pun ditutup tentara jepang ketika itu. Kehidupan keluarga berubah drastic, menjadi miskin, tapi tertopang oleh jiwa dan skill wirausaha. Ciputra remaja sudah terbiasa menjaga lading dan berburu untuk mempertahankan asap dapur. Saat berkuliah di institute teknologi bandung, lagi lagi jiwa entrepreneur lah yang menjadi penyelamat. Dia berdagang batik. Dia hunting dibandung lalu menjualnya ke medan. Sebab sejak kuliah tingkat dua, keluarga tak sanggup membiayai lagi. Di tingkat empat, bersama dua rekan, pak ci mendirikan perusahaan konsultan. Setelah tamat kuliah arsitek. “kalau arsitek,menunggu pekerjaan. Saya pilih jadi developer yang menciptakan pekerjaan” ungkapnya. Hasrat itulah yang membawa dia ke PT pembangunan jaya, joint venture pemda dki Jakarta, tak lama setelah mendapat gelar insinyur dari ITB. Proyek prestisisunya adalah taman impian jaya ancol yang hingga kini menjadi ikon wisata modern dan ibu kota. Kemudian, dia mendirikan metropolitan grup bersama sederet pengusaha bertangan dingin lainnya. Yakni, liem sioe liong, sudwikatmono, djuhar sutanto dan Ibrahim risjad. Lalu dia membangun proyek elite pondok indah dan BSD. Selanjutnya, jaringan bisnis property pak ci makin menggurita, mulai hunian, hotel, pusat wisata, hingga kawasan wisata diseluruh wilayah Indonesia dari ujung barat hingga ujung timur. Begitu pula proyek proyek property di luar negri. Kepemimpinan bisnis kini dialihkan ke generasi kedua (anak anak dan menantu). Yaitu rina ciputra-budiarsa sastrawinata, junita ciputra-harun hajadi, candra ciputra dan cakra ciputra.

Sumber: jawa pos, jumat 1 januari 2016

 

Kembalikan Kawasan ke Tempoe Doeloe

Kembalikan Kawasan ke Tempoe Doeloe. Surya. 8 Januari 2016.Hal.13,16

Pedestrian unik, ada trem ditengah jalan

Rek ayo rek, mlaku mlaku nang tunjungan…

Rek ayo rek, ramai ramai bebarengan…

Cak ayo cak, sopo gelem melu aku…

Cak ayo cak, golek kenalan cah ayu….

 

Itulah bait lagu legendaries yang menggambarkan jalan tunjungan Surabaya sebagai pusat kota. Kawasan pusat ini malah lebih melegenda dari lagu parikan asli Surabaya itu. Saat ini, pemkot Surabaya bekerja keras mengembalikan kota legenda, jalan tunjungan. Kawasan ditengah kota itu sudah dimasukkan dalam kawasan cagar budaya. Bangunan disepanjang jalan ini juga sebagian besar masih utuh seperti sedia kala. Sebuah deretan bangunan kuno yang memiliki nilai historis, selain deretan toko dan bangunan penggerak ekonomi lainnya. Dinas pariwisatabkota Surabaya, bappeko dan semua stake holder pemerintah tengah bekerja mengembalikan wajah tunjungan seperti dulu kala. Kawasan ini di restorasi. “semua proses restorasi untuk tunjungan menjadi destinasi wisata heritage sedang kita kerjakan” kata wiwik widayati, kepala dinas pariwisata kota Surabaya, kamis (7/1). Dinas pariwisata bahkan sore tadi membicarakan lebih detil menyangkut kampong disekitar jalan tunjungan, bersama camat dan lurah. Saat ini proses restorasi itu tengah berjalan dengan focus pada pengembalian deretan bangunan. Target pemkot pada sisi timur jalan tunjungan lebih.

Dukung upaya gairahkan kawasan segitiga emas

Rencana pengembalian keberadaan tunjungan heritage, mendapat dukungan penuh kalangan DPRD Surabaya. Namun, program itu diperkirakan benar benar mulai dikerjakan pada tahun depan. “ini salah satu upaya nyata untuk menghidupkan peninggalan dan tradisi lama yang dulu pernah kondang, serta menjadi kebanggaan, yakni mlaku mlaku di tunjungan. Makanya tak ada alas an untuk tidak mendukung keberadaan tunjungan heritage” tegas sudirjo, anggota komisi C DPRD Surabaya, kepada surya, rabu (6/1). Menurut sudirjo, dengan menghidupkan tunjungan heritage sebagai jujugan mlaku mlaku, pihaknya meyakini upaya itu turut berdampak makin menggeliatnya ekonomi masyarakat di jantung pusat kota Surabaya. Khususnya, yang berada di sepanjang jalan tunjungan, jalan embong malang, jalan blauran, jalan praban, dan sejumlah ruas jalan lain, yang hingga saat ini banyak berdiri bangunan cagar budaya. “disana kan merupakan ‘segitiga emas’. Banyak sekali pertokoannya” ungkapnya. Jalan dikawasan ini melegenda bakal dibangkitkan kembali, salah satunya dengan menjadikan jujugan wisata heritage.

Ada setidaknya 12 persil atau lokasi dikawasan itu yang harus segera di restorasi. Persil ini berupa deretan toko, bank dan hotel. Sebagian besar milik perorangan. Deretan bangunan itu harus dikembalikan ke bentuk asal nan eksotik. “gedung sudah  mengawali. Ada museum, kantor dinas pariwisata dan dispenduk capil di sini. Deretan bangunan berikutnya diharapkan mengikui” tambahnya. Pemkotpun mulai membuka fasad (tampak depan) asli deretan toko yang sudah ditutup papan bisnis. Ada board dan seng dipasang permanen dideretan kawasan heritage ini. Kini, bongkar bongkar penutup fasad bangunan dimulai.

Kawasan dengan nama segitiga emas itu, konsepnya menyatukan kawasan modern dan bangunan bangunan bersejarah yang ada disekitarnya. Keberadaan pertokoan itu, lanjut sudirjo, diharapkan bisa menghidupkan dan menggaet banyak pembeli. Tentu dengan dilengkapi produk produk UKM dan makanan tradisional. Untuk mendukung hal itu, tambah politisi PAN ini, kawasan ini akan dilengkapi dengan program kampong wisata. Caranya,menyulap tiga gang yang membentang diantara jalan tunjungan dan jalan blauran sebagai kampong wisata. “di kampung wisata inilah nanti akan dijual souvenir khas Surabaya” ungkapnya. Demi tujuan itu, disepanjang gang akan dipakai sebagai kampung wisata, pemkot melarang lahannya dibangun hotel maupun apartemen. “itu hasil pembahasan di komisi C” imbuh sudirjo. Tak hanya itu, ke depan di tengah jalan tunjungan juga dibangun jalur trem sebagai pemadu moda, untuk menghubungkan wilayah satu dengan lainnya. “makanya saat ini tengah serius dibahas, bagaimana solusi dan rekayasa untuk lalulintas. Termasuk lokasi untuk parker kendaraan pengunjung” tukasnya. Sudirjo menyebut, rencana membuat tunjungan heritage sebenarnya sudah sekitar tiga atau empat tahun lalu. Sejumlah acara untuk mengundang masyarakat datang ke tunjungan juga pernah dilakukan pemkot, saat peringatan ulang tahun Surabaya. Saat ini, bappeko masih detail engineering design (DED), serta mengkoordinasikan dengan berbagai pihak lain. “makanya kami minta tahun depan (2017) pemkot harus benar benar mewujudkan proyek ini” tandas sudirjo.

“terakhir,akhir desember kemarin, fasad di dua bangunan no 9 dan no 11 dibongkar. Tentu kami berkoordinasi dengan pemilik deretan toko itu. Rata rata semua mendukung penuh” ujar wiwik. Mwski demikian, ada juga yang sebaliknya. Apalagi tidak semua bangunan utuh. Ada beberapa bangunan malah sudah direnovasi. Nanti akan dikembalikan seperti tempo doeloe. Sementara pedestrian dilebarkan dan tengah jalan dilalui trem, kereta yang pernah ada. Wiwik menuturkan bahwa pembongkaran penutup fasad diseluruh tunjungan dilakukan bertahap. Setelah terlihat wujud asli bangunan, maka akan direstorasi terhadap fisiknya. Termasuk menembel dan mengecat ulang. Setelah pembongkaran disisi timur, tahap selanjutnya berlanjut ke sisi barat kawasan tunjungan. Pemkot Surabaya juga mengajak beberapa pihak yang memiliki maksud serta tujuan sama untuk menghidupkan lagi suasana kawasan tunjungan menjadi destinasi wisata heritage.

Jadi etalase

Terkait rencana itu, badan perencanaan dan pembangunan kota (bappeko) Surabaya sepakat denngan dinas pariwisata, untuk memulainya pada tahun ini (2016). Ketua bappeko kota Surabaya agus imam sonhaji mengatakan konsep tunjungan heritage memang digagas bersama. Namun, dalam pelaksanaannya, ada SKPD terkait lainnya. “untuk penertiban fasad dilakukan bersama satpolPP, sedang pembangunan seperti revitalisasi pasar tunjungan ada di PD pasar surya” kata agus, kamis (7/1). Targetnya, tunjungan heritage ini bisa menjadi etalase Surabaya, sekaligus jatim. Sebagai ikon kota pahlawan, nilai nilai sejarah di jl tunjungan ini bisa dikembangkan menjadi tujuan wisata. Menurut agus, pengembalian jl tunjungan sebagai ikon sejarah sudah diawali dengan gedung siola yang saat ini sebagian dimanfaatkan sebagai museum. Selanjutnya, diikuti revitalisasi bangunan yang ada dijalan itu, terutama yang masuk sebagai cagar budaya. Sebagai etalase kota, jl tunjungan disiapkan tempat parker di pasar tradisional,pasar tunjungan. Di tahun ini, rencana revitalisasi pasar itu belum juga terlaksana. Namun, agus mengatakan nantinya pasar tunjungan akan dijadikan ikon lain, sebagai tempat perdagangan tradisional dan tempat parker kendaraan. Selain belanja di jalan itu, juga bisa jalan jalan di sepanjang jl tunjungan. “di 2016 ini,selain penataan fisik, sudah ada sosialisasi ke masyarakat yang ada di jl tunjungan untuk menjaga bangunan dan menyiapkan wilayah ini sebagai tujuan wisata” urai agus. Apakah mereka ikut bergabung melalui pemberdayaan ekonomi,atau kegiatan lainnya seperti seni dan budaya yang akan ditampilkan secara berkala di jl tunjungan. Ranah ini bagian dinas budaya dan pariwisata yang akan mengembangkannya.

Tunjungan mulai dilepas. Tetapi cukup terlambat, karena jalan tunjungan selama ini dikenal hanya sebagai kota mati dan lewatan saja” ucap freddy h istanto direktur sjarikat poesaka soerabaia atau Surabaya heritage society pada surya, rabu (6/1). Bahkan menurutnya, komunitas, akademisi dan masyarakat lebih giat menuturkan pentingnya pengembalian fungsi jalan tunjungan sebagai ikon Surabaya di mata internasional. “tiga tahun lalu, ITS juga telah memaparkan diskusi ilmiah tunjungan akan dibagaimanakan, tetapi juga tidak ada respons dari pemkot” ungkap dekan fakultas industry kreatif universitas ciputra Surabaya ini. Menurutnya, kerja sama harus dilakukan pemkot dan pebisnis dengan melibatkan pemuda untuk mengembalikan ikon Surabaya ini. Toko toko yang sudah tidak beroperasi lebih baik disewakan dengan biaya murah pada anak anak muda untuk membuka industry kreatif. Selain itu, pemkot juga perlu menunjang berbagai fasilitas, seperti tas, seperti akses internet. “ tunjungan itu bisa jadi ikon, seperti braga dibandung atau malioboro di Yogyakarta” tutur freddy. Dengan cirri khas kota pahlawan,maka tema heroic harus diperlihatkan dijalan ini. Karena Surabaya mulai kehilangan identitas sebagai kota pahlawan. Mulai dari pemilihan industri kreatif hingga membuat car free day tematik dijalan tunjungan. Misalkan saja industri clothing yang bertemakan kepahlawanan. Kelakar kelakar khas Surabaya yang bertema heroik hingga mengangkat street art. “perlu start up bisnis untuk anak muda yang didukung pebisnis dan pemkot. Jadi biar anak anak muda yang membangun. Tidak hanya mengenang, tapi benar benar memudakan kembali Surabaya” pungkasnya.

 

Sumber: Surya, 8 Januari 2016

 

Ingin Cepat Pulang jadi Majikan

Ingin Cepat Pulang Jadi Majikan. Kompas.10 Januari 2015.Hal.24

Pesatnya perkembangan bisnis online terlihat sejak 2011. Bahkan, pada 2016 ditenggarai bisnis online bisa ikut mengangkat perekonomian Indonesia, apalagi memasuki era pasar bebas ASEAN (MEA). Pengamat ekonomi dan bisnis online dari Universitas Ciputra Surabaya Dr. Tranggoro Wiradinata ST M Eng Sc memaparkan bisnis

 

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009 – 2015

  • Fasilitas Creative Talent untuk berkreasi. Jumlah & kualitas Creative Worker Creative Mindset pada masyarakat entrepreneurship.
  • Industry / attractiveness

Efesiensi untuk keunggulan komparatif inovasi bermuatan lokal untuk keunggulan kompetitif.

  • Basis-basis teknologi menuju klaster teknologi.

Kapasitas penguasaan teknologi dan Computer Literacy.

Iklim usaha kondusif untuk investasi dan infrastruktur.

  • Kemampuan memanfaatkan bahan baku Alam.

Apresiasi dan sadar lingkungan.

Basis-basis teknologi pengolahan sumber daya alam.

Iklim kondusif untuk ketersediaan pasokan bahan baku.

  • Apreasi budaya dan warisan budaya Indonesia di dalam & luar negeri masyarakat kreatif yang saling menghargai dan bertukar pengetahuan.
  • Penguatan hubungan aktor IK dengan lembaga keuangan. Skema dan lembaga pembiayaan yang sesuai.

 

Ibu Muda …

 

  • Dari halaman 1

 

Online menyumbangkan 7 hingga 8 persen pendapatan negara. Tahun 2016, angka itu diprediksi naik, mengingat semakin banyak bermunculan toko-toko online yang menawarkan barang serta jasa.

Terkait perkembangan itu dengan pemberlakuan MEA, sangat bergantung bagaimana kita menyikapinya. “kalau Indonesia bisa memanfaatkan peluang MEA, saya kira berdampak positif,” ujarnya.

Berbicara tentang Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Trianggoro melihat potensi bisnis online menjanjikan. Fasilitasnya pun juga mendukung. Namun disisi lain, Trianggoro melihat, perlu ada pengembangan sumber daya manusia di surabaya juga agar perkembangan bisnis kreatif berbasis online di Surabaya tidak kalah dibanding Jakarta dan Bandung.

Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dia lakukan pada 2013, ditemukan fakta bahwa penggerak bisnis online kebanyakan berasal dari para ibu rumah tangga, khususnya ibu muda. Mereka sebelumnya bekerja di kantor, namun setelah menikah, karena pertimbangan keluarga, banyak yang berhenti.

Agar tetap ada pemasukan, para ibu itu kemudian melanjutkan bisnis online. Komoditi yang dijual pun beragam, mulai dari pakaian hingga makanan. Seiring berjalannya waktu, bisnis online itu juga mulai digeluti oleh anak-anak muda.

Komoditi bisnis online ibu-ibu dengan anak muda berbeda. Ibu-ibu produknya cenderung klasik, seperti menjual pakaian dan makanan, sedangkan anak muda yang ditawarkan berupa aplikasi seperti game atau website yang banyak digunakan untuk menjalankan bisnis.

Mendapati fakta seperti itu, Trianggoro mendorong agar pemerintah kota Surabaya mampu melihat peluang. pendekatan kepada provider juga dinilai penting agar perkembangan bisnis online tumbuh di Surabaya. “pemerintah perlu konsolidasi dan kerja sama dengan provider.” papar Trianggoro.

Selain menjalin  kerja sama dengan provider untuk mengembangan SDM bisnis online di Surabaya, perlu di tingkatkan pelatihan-pelatihan untuk anak-anak muda dan warga Surabaya.

“kedepan, kunci keberhasilan berada pada pelatihan.” ungkapnya. Saat ini beberapa pihak memang tengah gencar menggelar pelatihan-pelatihan. Dengan bergulirnya perlatihan-pelatihan itu, Trianggoro optimis Surabaya akan mampu menyaingi Jakarta dan Bandung yang lebih dulu berkembang bisnis online.

 

Sumber : Harian Pagi Surya, Senin 4 Januari 2016

Bisnis Kuliner Anak Presiden

Bisnis Kuliner Anak Presiden. Kontan.9 Januari 2015.Hal.19

Oleh Dewa Gde Satrya

Gibran Rakabuming Raka, dipanggil Gibran, menjadi bintang di Twitter. Bukan saja karena celotehan atau obrolan ringannya yang bersahutan dengan sang adik, Kaesang Pangarep, tapi lebih-lebih karena usaha kreatifnya mengelola bisnis kuliner dan katering. Publik bisa menilai bisnis Gibran beranjak dari daya insaninya, bukan memanfaatkan status kepresidenan sang bapak.

 

Lewat akun Twitter @Chilli_Pari yang merupakan inisial bisnis kateringnya Gibran kerap mengunggah produk kuliah andalan buah kreasinya. Makanan ringan martabak yang konon disajikan sampai belasan rasa, lewat akun @markobar1996, publik terkesima dengan keuletan anak sulung Presiden Jokowi dalam mengelola bisnisnya. Bukan kali pertama ini saja figur publik memanfaatkan media sosial seperti twitter untuk mempromosikan produknya. Butet Kartaredjasa, komedian, juga rajin mengunggah menu-menu andalan restorannya, Warung Bu Ageng di Tirtidipuran, Yogyakarta.

 

Tentu saja martabak menjadi berlipat ganda nilainya manakala disajikan dari tangan anak Presiden. Produk kuliner yang merakyat ini, yang di Surabaya bernama Terang Bulan, menjadi buah bibir kuliner belakangan ini. Daya tarik sebagai anak presiden tak dipungkiri menjadi nilai lebih, tetapi kesederhanaan, dan tentu saja, kepribadian yang tidak oportunistik, mengunggah simpati publik.

 

Fenomena Markobar dan bisnis Kuliner yang dikelola Gibran, menjadi momentum untuk menggairahkan kembali produk kreatif kuliner anak bangsa. Martabak, kuliner lokal yang terpengaruh produk kuliner dari India beberapa abad yang lampau dan bertransformasi dengan citrarasa dan kearifan lokal, menjadi produk kuliner Indonesia yang merakyat, universal, dan dicintai banyak kalangan. Produk kuliner, makanan dan minuman lokal lainnya selayaknya juga semakin banyak yang ditingkatkan nilainya menjadi produk yang dihargai, dan bahkan, dihargai dengan nilai tinggi yang tak kalah bersaing dengan produk kuliner negara-negara lain. Dalam konteks ini, kuliner berelaborasi dan bertransformasi menjadi produk wisata.

 

Dalam Dialog Gastronomi Nasional pada 23-24 November 2015 di Jakarta yang diselenggarakan oleh akademi Gastronomi Indonesia, dikenalkan destinasi wisata kuliner unggulan oleh kementerian Pariwisata: Bandung, Solo, Yogyakarta, Semarang dan Bali. Penetapan berdasarkan enam kelayakan: produk dan daya tarik utama, pengemasan produk dan event, kelayakan pelayanan, kelayakan lingkungan, kelayakan bisnis, dan peranan pemerintah dalam pengembangan wisata kuliner.

 

Wisata kuliner memiliki potensi ekonomi yang besar. Tahun 2013 kontribusi nilai tambah bruto sektor kuliner sebesar Rp 208,6 triliun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,5% dari tahun 2012-2013. Sektor kuliner juga menyerap tenaga kerja sebesar 3,7 juta orang dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,5% dari tahun 2012-2013. Sektor kuliner juga menyerap tenaga kerja sebesar 3,7 juta orang dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 26%. Unit usaha yang tercipta dari sektor ini tercatat sebesar 3 juta dengan rata-rata pertumbuhan 0,9%. Hal ini menunjukkan bahwa kuliner Indonesia dapat menjadi salah satu faktor penggerak ekonomi masyarakat.

 

Di ranah ini, penguatan sektor pariwisata Indonesia semakin disadarkan untuk diperkuat dari aspek kuliner. Terkait hal tersebut, meningkatkan daya saing kuliner dari berbagai daerah di Indonesia, sama halnya meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.

 

DAYA SAING KULINER LOKAL

Terkait hal tersebut, food safety menjadi hal dominan dan isu sentral terkait pengembangan kuliner Indonesia. Hal tersebut linier dengan isu World Health Day 2015 yang di tetapkan WHO, food safety. Kesehatan, ketahanan pangan dan keamanan pangan adalah “hulu” dari kesehatan umat manusia. WHO mencatat, perubahan dalam pola produksi dan distribusi bahan pangan, termasuk perubahan gaya hidup dalam konsumsi makanan, serta perubahan lingkungan, meningkatkan resiko kontaminasi pada makanan.

 

Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif juga telah menetapkan 30 ikon kuliner Indonesia yang diperkenalkan kepada masyarakat internasional, seperti Ayam Panggang Bumbu Rujak Yogyakarta, Gado-gado Jakarta, Nasi Goreng Kampung, Serabi Bandung, Sarikayo Minangkabau, Es Dawet Ayu Banjarnegara, Urap Sayuran Yogyakarta, Sayur Nangka Kapau, Lumpia Semarang, Nagasari Yogjakarta, Kue Lumpur Jakarta, Soto Ayam Lamongan, dan Rawon Surabaya.

 

Dari 30 ikon kuliner yang telah terpilih, tumpeng ditetapkan sebagai ikon kuliner nasional. Sebab, tumpeng yang berupa nasi gurih berbentuk kerucut, dapat di tambah dengan berbagai makanan pendamping sehingga tidak menutup kemungkinan ikon kuliner lainnya disajikam bersama tumpeng.

 

Survei yang dilakukan terhadap 100 orang di seluruh wilayah Indonesia oleh Omar Niode Foundation diperoleh kesimpulan bahwa jenis makanan yang paling disukai masyarakat Indonesia adalah gado-gado, gudeg, dan empek-empek. Sementara minuman yang paling disukai adalah cendol, wedang jahe, dan bajigur. Sedangkan kudapan yang paling disukai adalah martabak. Selain itu, rendang di nobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia (World’s 50 Most Delicious Foods) versi CNN.

 

Indonesia terdiri dari lebih 300 suku bangsa dan memiliki beragam kekayaan, termasuk kuliner. Ragam kuliner ini menjadi daya saing turisme, karenanya jaminan higienitas dan pengelolaan kuliner harus dilakukan secara optimal.

 

Secara nasional, kuliner semakin tumbuh sebagai industri rakyat yang ramah dan terbuka bagi siapa saja untuk menjadi pelaku usaha dan menggapai kesejahteraan di dalamnya. Industri kreatif juga terkait dengan pengembangan destinasi wisata, tidak hanya sebagai wisata kuliner, tetapi memperkaya dan meningkatkan daya tarik (attractiveness) destinasi suatu daerah.

 

Titik kritis yang patut menjadi perhatian adalah produksi dan penyajian kuliner lokal yang banyak dijajakan usaha mikro. Aspek food safety harus menjadi prioritas. Semoga Markobar memberi semangat dan inspirasi pada semua anak bangsa untuk meningkatkan kreasi dan nilai kuliner khas lokal untuk menjadi Tuan dan Nyonya di negeri sendiri.

 

Sumber : Kontan. 9 Januari 2016.

Beraksi Ditemani Playlist Lagu Favorit

Beraksi Ditemani Playlist Lagu Favorit. Jawa Pos. 4 Januari 2016.Hal.18

Hidup Shienny Megawati Sutanto tidak bisa jauh dari menggambar. Sejak kecil,shienny biasa menggambar setiap hari. Kini dia menjadi seorang komikus dan novelis.

Shienny sangat ingat, saat masih SD dulu, pikirannya hanya menggambar dan menggambar.  Ketika guru menerangkan, dia tidak mendengarkannya. Perempuan yang kini menjadi dosen desain komunikasi visual universitas ciputra itu malah menggambar di buku bukunya. Dia belajar menggambar secara  otodidak. “waktu SMP dan SMA, saya mulai bikin komik singkat. Saya kirim ke tabloid dan dimuat” tuturnya, lantas tersenyum. Lulus SMA, shienny memilih jurusan yang bisa mendukung hobinya, yaitu desain komunikasi visual universitas Kristen petra. Saat itu, dia mulai membuat komik “versi serius” dan dikirimkan ke penerbit penerbit. Usahanya berbuah. Saat semester III, putri pasangan (alm) wiyono sutanto dan (almh) lilik winarni itu diberi kabar oleh penerbit elex media komputindo bahwa mereka akan menerbitkan komiknya. Perasaannya tidak karuan saat itu. “apalagi saat lihat royaltinya. Wah, saya bisa bayar kuliah sendiri kalau begini” ucap perempuan kelahiran 25 september 1981 tersebut, lantas tertawa. Selama kuliah S1, shienny menghasilkan tujuh komik yang diterbitkan penerbit yang sama. Komik komik itu adalah past promise, white castle, love flies, le ciel, le ciel the journey continuous, love junction, dan fake angel. Ada juga satu buku tutorial, yaitu drawing tutorial for beginner. Sebenarnya, sejak lulus S1,shienny mulai menjadi dosen part time. Namun, di sela sela kesibukannya, dia selalu menyempatkan untuk menggambar komik. Inspirasi mengarang cerita bisa datang dari mana saja. “dari curhatan teman, dari buku lainnya. Apa saja” terang penghobi membaca tersebut. Menggambar dan menulis, bagi shienny, adalah proses alamiah. Dia tidak membutuhkan pergi ke tempat sepi dan terpencil untuk menggambar atau menulis. Cukup di sebuah ruangan yang kondusif, tidak berisik, dengan berbekal playlist lagu lagu kesukaan. Maka, dia bisa menggambar atau menulis ber jam jam lamanya. Dulu, sekali menggambar, dia bisa membuat 5-10 halaman sketsa  saja. Hal itu belum termasuk meninta dan finishing. Awalnya, dia menggunakan pensil warna mekanik yang biasa. Untuk meninta, dia memnggunakan drawing pen. “tapi,sekarang proses meninta saya lakukan secara digital dengan menggunakan pen tablet” ulasnya. Dia mengungkapkan, di otaknya punya banyak ide yang tidak sabar ingin ditumpahkan menjadi cerita. Baginya, ide ide baru gampang datang. “karena saya suka membaca novel novel fantasi. Jadi itu bisa merangsang munculnya ide” ungkap penggemar jonathan stroud, penulis novel dari inggris itu. Pada 2007, perempuan berusia 34 tahun tersebut mulai membuat tetralogi ther melian. Dia membuat tetralogi sekitar tiga tahun. Pada 2010, dia me-launching novel tetralogi pertamanya, yaitu ther melian: revelation. Meski samasama terselesaikan dalam waktu tiga tahun, dia tetap me-launching keempatnya dalam waktu yang tidak bersamaan. Tiga buku selanjutnya adalah ther melian: chronicle, discord, dan genesis. Bungsu diantara empat saudara itu tidak memungkiri, kesibukan yang sekarang membuatnya lebih suka menulis daripada menggambar. Dalam menggambar, dibutuhkan waktu yang lebih lama dan perhatian yang lebih banyak. “tapi, dimana pun, misalnya sedang menunggu mahasiswa yang ujian, saya akan lakukan menggambar” ujarnya lantas tertawa.

 

Sumber: Jawa pos, 4 Januari 2016