Desain Villa di Lahan 12 X 25 m

Desain Villa di Lahan 12X25 M_ S.Evert Indrawan. Rumahku No.120. 2016.Hal.64

Konsultasi Arsitektur EVERT INDRAWAN (ARSITEK)

Dear Redaksi

Saya mempunyai lahan dengan lebar 12 meter dan panjang lahan 25 meter, menghadap kea rah barat yang akan saya gunakan untuk rumah tinggal bersama kedua orangtua. Ruangan yang kami perlukan adalah ruang tamu yang cukup besar, kamar untuk tamu ataupun keluarga dekat, garasi yang cukup untuk 1 mobil saja, dapur bersih-kotor, ruang makan yang luas, ruang keluarga, kamar tidur untuk kami, kamar tidur untuk anak tunggal saya dan tentu saja kamar yang nyaman untuk orangtua saya.

Sebagai tambahan informasi kami juga mempunyai pembantu yang biasanya juga tinggal di rumah kami dan membantu ibu yang hobi memasak. Jika memungkinkan ingin taman yang cukup luas, ruangan yang terang dan tidak panas. Suami sangat menyukai rumah yang bergaya villa namun tampilan bangunan yang sederhana saja. Semoga keinginan kami bisa cukup dalam lahan yang kami miliki. Terima kasih atas bantuannya.

Adinda, Surabaya

Ibu Adinda yang Baik

Terima kasih pertanyaannya. Perlu diketahui bahwa lahan yang memiliki orientasi ke barat cenderung lebih panas karena mendapat sinar matahari barat yang cukup panas. Sehingga perlu untuk menghindari bukaan jendela langsung ornamen dinding untuk menyaring sinar matahari tersebutdan penghawaan juga tetap masuk kedalam bangunan. Pada area balkon juga saya buatkan pergola dengan kisi-kisi kayu untuk menyaring sinar matahari juga.

Ornamen dinding dan pergola ini selain menjadi bagian fungsional bangunan juga berfungsi sebagai elemen geometris yang akan menjadi daya Tarik bangunan. Untuk pencahayaan dan penerangan bangunan, ada area taman yang berada di depan, tengah (dalam) bangunan dan bagian belakang. Taman bagian tengah bisa memasukkan cahaya kedalam bangunan-bangunan dan membantu terjadinya cross ventilation.

Untuk lantai 1 terdapat garasi berkapasitas 1 mobil dan carport berkapasitas 2 mobil, ruang tamu memiliki kapasitas 5 orang, kamar tamu sendiri terletak didekat ruang tamu, dapur berukuran cukup luas mengingat ibu anda memiliki hobi memasak dan memiliki koneksi ke area service dan pantry yang juga berfungsi sebagai area untuk sarapan dengan view ke taman tengah bangunan.

Area service terdiri dari dapur, gudang, ruang tidur pembantu, kamar mandi pembantu dan area laundry untuk mencucui-jemur pakaian. Area makan dan ruang keluarga adalah ruang inti dalam bangunan ini, kedua ruang ini dijadikan satu untuk menciptakan ruangan yang luas dan memiliki view untuk lantai 2 terdapat 3 kamar dan 2 kamar mandi yakni kamar utama memiliki 1 kamar mandi-wc, kamar anak dan kamar untuk orangtua anda memiliki kamar mandi-wc di luar masing-masing kamar. Kamar mandi yang menjadi bagian kamar utama memiliki fasilitas bathtub dan outdoor shower seperti layaknya sebuah villa tropis. Demikian tanggapan dari saya, semoga bisa membantu.

Sumber: Rumahku. No 120. 2016 halaman 64

Temukan Maka Fotografer Top Era Hindia Belanda

Temukan Makam Fotografer Top Era Hindia Belanda. Jawa Pos.27 September 2016.Hal.25,35

Makam Peneleh direstorasi pemkot tahun depan. Sejumlah makan akan relokasi dan diratakan dengan tanah. Agar informasi tidak hilang, Komunitas Love Suroboyo berinisiatif melakukan pencatatan makan pada Minggu (25/9).

SALMAN MUHIDDIN

MAKAMNYA sudah ketemu. Ini dipojokan,” kata Dhahana Adi pungkas yang memberikan kabar melalui telepon. Penulis buku Surabaya Punya Cerita itu gembira. Maklum sudah dua jam kami mencari makan itu. Berpencar di Makam Peneleh yang luasnya 4,5 hektare.

Di sana bersemayan fotografer kawakan dari Amenia, Ohannes Kurkdjian. Fotografer kelas wahid eli di era Hindia-Belanda. Dia mengabadikan perempuan-perempuan Jawa, kesenian, potret bangsawan Jawa, transportasi di Indonesia, hingga erupsi Gunung Semeru. Kurkdjian adalah salah seorang fotografer top zaman Hindia Belanda. Sejumlah referensi mengungkapkan, Ohannes lahir pada 1851 di Yerevan, Armenia. Dia meninggal pada 1903 di Surabaya. Ohannes juga pernah punya studio gede. Situs Wikipedia memuat foto studio Ohannes di kawasan pojok Simpang.

Yang menemukan makam itu adalah pustakawan Chrisyandi Tri Kartika. Pria yang tergabung dalm Sjarikat Poesaka Soerabaja itu memang gemar blusukan. Mencari detail-detail di lokasi peninggalan sejarah. Bisa jadi, matanya lebih jeli.

Dalam acara menyusuri Makam Peneleh itu, puluhan anggota Komunitas Love Suroboyo juga menyebar. Mereka memotret dan mencatat informasi di setiap makam. Rencananya tahun depan Makam Peneleh mulai direstorasi Pemkot Surabaya. Beberapa makam bakal dibongkar.

Kumpulkan Data Bersejarah Situs-Situs Lain

TEMUKAN

            Karena itu, mereka berinisiatif menyelamatkan informasi yang tersisa.

Karena itu, sejak pukul 08.00, Minggu (25/9), anggota komunitas memadati gerbang masuk Makam Peneleh. Mereka pakai seragam abu-abu. Usia mereka beragam. Ada yang masih sekolah, ada juga yang bapak-bapak. Campur. Komunitas yang tergabung di Instagram itu didampingi Dhahana alias Ipung bernama Chrisyandi.

Mulanya mereka mengunjungi makan Martinus van den Elzwn, pastor yang dimakamkan pada 19 Juli 1866. Makam denan monument patung Yesus berwarna putih itu terlihat langsung dari gerbang masuk. Di sana Chris menerangkan makam-makam yang ada di Peneleh. Makan yang rusak memang banyak.

Mereka lalu berbelok ke kanan. Ke selatan. Sebelum menuju selatan, mereka mandek di knekelhuis alias rumah tulang. Tempat dikumpulkannya tulang-tulang jenazah yang telah dibersihkan. Sebab, setiap lubang makam digunakan bergantian oleh anggota keluarga.

Wujud rumah tulang itu menyerupai kuil Yunani. Ada empat pilar yang menopang atap berbentuk segi tiga. Lokasi tersebut sering dipakai foto-foto. Itu juga yang dilakukan anggota komunitas tersebut. Cekrik…, cekrik…,

            Di selatan terdapat area padang rumput yang cukup lapang. Beberapa makam sudah rata dengan tanah. Masyarakat serikat merobohkan makan itu untuk lapangan sepak bola. Anggota komunitas mulai mengeluarkan kertas dan kamera. Sebanyak 30 orang dibagi menjadi 6 kelompok. Ketua Komunitas Love Surabaya Shandy Setiawan mengintruksi setiap anggota agar mengumpulkan data yang tertulis di setiap nisan. Lengkap dengan foto kondisi terakhir. Rombongan disebar.

Sealin menyebar untuk mencatat, mereka mencari tiga makan orang-orang penting. Misalnya, seorang linguis yang meneliti Bahasa Indonesia Herban Neubronner van der Tuuk, salah seorang pendiri Kebun Binatang Surabaya (KBS) H.E.K. Kommer, dan fotografer Ohannes Kurkdjian.

Di antara ketiganya, hanya Ohannes yang ketemu. Ide mencari tiga orang itu berasal dari Ipung. Berdasar informasi yang dia ketahui, tiga orang tersebut dimakamkan di Peneleh. Ohannes bisa ketemu karena ada foto makamnya.

Dari foto itu diketahui bahwa makam Ohannes memiliki pagar besi. Ujung pasar tersebut berbentuk tombak. Sedangkan dibawahnya terdapat hiasan besi melengkung yang membentuk hati. Nisan makam Ohannes berupa balok batu sederhana berwarna abu-abu.

Kami berkeliling. Tampaknya, ada makam serupa di ujung timur. Ketika saya dekati, hanya pagarnya yang serupa. Dari kejauhan, nisan makam terlihat berbeda dengan yang di foto. Pencarian tidak berhenti. Pukul 09.30 cuaca sudah sangat terik. Saya lalu mencari makam itu di bagian tengah. Di blok E. berdekatan dengan Monumen Pietermaat. Pagar-pagar yang memiliki ujung tombak semakin banyak. Muncul rasa optmisme bahwa di sana ada makam fotografer yang pernah menetap di Singapura itu. Namun, taka da satu pun yang menunjukkan nama Ohannes.

Di sisi barat terlihat banyak makam berpagar. Saya lalu beralih melewati makam-makam yang bermaterial batu bata. Agak waswas. Karena bila salah injak, makam bisa ambrol ke kolam. Sebab, semalaman hujan turun. Sudah banyak makam yang berlubang.

Mencari di sis barat sama saja. Meski banyak makam dengan pagar besi berujung tombak, taka da makam milik Ohannes. Dari situ saya mulai pestimistis. Sampai akhirnya Ipung menghubungi telepon genggam saya.

Sudah banyak yang berkumpul di makam itu. Letaknya di ujung barat laut. Dekat dengan gerbang masuk lawas dan makam Gubernur Jenderal Hindia Belanda Pieter Merkus. Nyaris tak terlihat. Karena lokasinya berimpitan dengan tembok pagar makam. Pagarnya pun tertutupi tanaman merambat. Sedangkan kondisi nisannya sudah pecah. Saat disatukan, terlihat samar-samar tulisan Ohannes. “Lumayan ketemu satu,” ujar Ipung, lalu meringis.

Komunitas Love Suroboyo lalu memotret dan mencatat nisan itu. Tak ada satu pun yang bisa menerjemahkan tulisan tersebut. Namun, setelah Ipung mengirim gambar makam ke temannya, ternyata batu nisan itu bertulisan Bahasa Rusia. “Orang Armenia kebanyakan memakai Bahasa Rusia,” kata lulusan S-2 Ilmu Komunikasi Universitas dr Soetomo (Unitomo) itu.

Masih ada rasa penasaran. Dua makam belum ditemukan. Untung mencari dua makam itu, kami tidak memiliki clue atau petunjuk. Hanya berbekal nama. Membaca nama di makam peneleh harus benar-benar jeli. Tulisan-tulisan itu sudah memudar. Terkena sinar matahari. Maklum, kompleks makam tersebut sudah berdiri 169 tahun.

Rencananya pencarian tetap dilakukan. Acara keliling makam itu akhirnya disudahi pukul 10.00. rombongan Love Surooyo melanjutkan perjalanan ke permukiman di sekitar Peneleh. Banyak lokasi bersejarah disana. Misalnya, rumah lahir Bung Karno, rumah H.O.S Tjokroaminoto, dan rumah Roeslan Abdul Gani.

Di sela-sela mengawal anggota komunitasnya, Shandi Setiawan menyampaikan bahwa data makam yang dikumpulkan bakal dijadikan satu. Dari enam kelompok yang menyebar, nyaris ada 200 nama. “Setiap kelompok dapat 30 lebih,” ujar pria yang berprofesi guru SD tersebut.

Data tersebut nanti dicocokkan dengan denah makam. Chris punya denah itu. Dia membawanya dalam tas tabung yang biasa dibawa mahasiswa arsitek atau seni rupa. Pembuatan indeks tersebut bakal dibagikan untuk umum. Bukan berupa buku, tetapi file. Selain Peneleh, mereka berencana mengumpulkan data-data sejarah di situs-situs bersejarah lain di Surabaya.

Pembuatan itu berawal dari keinginan komunitas untuk mempelajari dan mendokumentasikan sejarah. Agar ada hasilnya, kegiatan itulah yang mereka lakukan untuk kali pertama. Mendokumentasikan Peneleh.

Makam-mkm itu akan direlokasi sebagian. Bakal tersisa makam-makam penting saja. Dan, sejumlah makam yang berada di tengah. Tempat sekeliling makam bakal di buka untuk pembangunan taman, tempat rekreasi, pasar, monume penanda, urban farming, hingga taman baca.

Namun, pemkot tidak boleh gegabah dalam melakukan pembongkaran. Perlu permisi ke para ahli waris. Dengan informasi yang sangat terbatas di setiap makan, pemkot sejatinya perlu meniru para anggota komunitas itu. Pencatatan tersebut penting.

 

Sumber: Jawa-Pos.27-September-2016

Mengenal Ruang Kontemplasi di Rumah Kita

Mengenal Ruang Kontemplasi Di Rumah Kita_Garvasius Herry Purwoko-INA. Majalah Rumahku.No.115.2016.Hal.50,51

Setiap hari manusia senantiasa dihadapkan pada pergulatan hidup dengan persoalan, sehingga pikiran manusia selalu dipenuhi dengan begitu banyak hal yang menimbulkan ketakutan pada dirinya. Bagi manusia yang merasa jenuh dengan keadaan tersebut, mulai tumbuh kesadaran untuk menjadi kontemplatif, menutup segala pergulatan pikiran dan mendiamkan akal budinya. Kemudian memberi perhatian penuh hanya pada Tuhan saja.

 

KONTEMPLASI DI RUMAH KITA

 

Untuk melakukan kontemplasi kita bisa menggunakan rumah sendiri, namun berbagai penyesuaiaan perlu dilakukan agar tercapai hasil yang optimal.

 

  1. ORIENTASI DAN VIEW

 

Orientasi ruangan di perlukan untuk membantu memperkuat konsentrasi dalam melakukan kontemplasi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah : bentuk dan dimensi, aksesoris, letak bukaan, tata cahaya, warna dan tekstur, aksesoris, letak bukaan, tata cahaya, warna dan tekstur, View ruangan dapat diarahkan pada panorama alam atau dibuat secara artifisial.

 

  1. TATA CAHAYA

 

Jika memanfaatkan cahaya matahari, maka pencahayaan ruangan untuk kontemplasi diusahakan dari satu arah samping agar tidak silau (glare). Namun pada pencahayaan artificial sebaliknya menggunakan pencahayaan setempat dengan warna cahaya kekuningan untuk menambah kesan hangat.

 

  1. WARNA DINDING DAN TEKSTUR

 

Warna dinding ruangan sangat tergantung dengan selera pelakunya, sebaliknya menggunakan nuansa warna sorft. Penggunaan tekstur dinding atau komponen lain perlu dihindari material keras dan tajam agar terkesan lembut dan nyaman.

 

  1. UNSUR-UNSUR AKSESORIS RUANGAN

 

Jika tujuan kontemplasi untuk mengosongkan kerumitan pikiran dan mengembalikan hakekat hidup kepada Tuhan, maka kekosongan itu sendiri dapat diwujudkan menggunakan aksesoris ruangan secara minimalis. Namun jika tujuannya adalah menjadikan pelaku sebagai bagian alam, maka bisa menggunakan unsur alam sebagai aksesoris, tetapi harus tetap dijaga intensitasnya agar tidak mengganggu fokus dan konsentrasi.

Penggunaan unsur artificial lainnya disarankan sepanjang mendukung tercapainya tujuan kontemplasi, misalnya suara gemericik air kolam, suara angin yang mengenai tumbuhan, dan lain-lain.

 

Penulis :

Gervanus Herry Purwoko

Desain Arsitektur Interior Universitas Ciputra

 

Sumber : Rumahku. No.115. 2016. Hal. 50-51

Kualitas Udara Dalam Ruang

Kualitas Udara Dalam Ruang_Rani Prihatnanti-INA. Majalah Rumahku.No.118.2016.Hal.48,49

Pernahkah anda menyadari bila ada yang terkena flu dalam suatu ruangan tertutup maka penyakit tersebut dengan mudahnya menular kepada kita? Berhati-hatilah karena tu adalah indikator bahwa kualitas udara di ruangan anda kurang baik.

 

Menurut Environtmental Protection Agency (EPA), 40% dari waktu kita sehari, kita berada di dalam ruangan dalam rumah, kantor, kendaraam, supermarket, sekolah dsb. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kualitas udara dalam ruang yang kita hirup tidak sepenuhnya terbebas dari kontaminan seperti bakteri, virus, debu, bahkan bahan-bahan kimia lainnya.

 

Akan tetapi kita sering tidak menyadari akan bahayanya. Apa penyebabnya dan bagaimana cara memperbaiki kualitas udara di bangunan kita akan dibahas berikut.

 

FAKTOR PENYEBAB

 

Faktor terbesar penyebab buruknya kualitas udara dalam ruang adalah ketidak lancaran sirkulasi udara dan adanya zat polutan. Polutan sendiri dibagi menjadi tiga jenis besar, yaitu:

 

  1. Chemical Pollutant (polutan kimia)

 

Merupakan polutan yang bersumber pada bahan kimia, seperti karbondioksida (CO2), formaldehid (HCHO) yang banyak dipakai sebagai bahan pengawet panel kayu seperti particle board, benzena, xilen dan toluen (BTX) yang sering digunakan sebagai bahan tinta spidol whiteboard serta cat/pernis, perkloroetilen sebagai salah satu bahan pembersih untuk dry clean pakaian.

Polutan kimia ini banyak yang berwujud gas dan sangat ringan, umumnya disebut dengan golongan Volatile Organic Compound (VOC). Menurut data dari EPA, VOC ini merupakan zat kimia yang berbahaya dan mempunyai efek buruk jangka pendek dan panjang. Tanpa kita ketahui, air freshener spray yang sering digunakan untuk menyegarkan ruangan ternyata mengandung banyak VOC yang berbahaya. Kadar bahwa VOC dapat menjadi 10 kali lipat jika berada di ruang yang tertutup dibandingkan dengan di ruangan terbuka.

 

  1. Physical Pollutant (polutan fisik)

 

Polutan ini banyak ditemui disekeliling kita, yaitu debu dan asap, termasuk asap kendaraan bermotor. Secara umum, terdapat 2 jenis ukuran polutan fisik, PM10 dan PM2,5. Particulate Matter (PM)10 dan 2,5 menunjukkan ukuran diameter partikel dalam satuan mikron. Makin kecil ukuran partikelnya, makin dapat jauh masuk ke dalam paru-paru bila terhirup. Debu jalanan termasuk PM10, dan asap kendaraan bermotor maupun hasil pembakaran lainnya termasuk dalam PM2.5. polutan jenis ini yang dapat mengakibatkan iritasi saluran pernafasan bagian atas (upper respiratory tract irritation).

 

  1. Biological Pollutant (polutan biologis)

 

Jenis polutan yang terakhir adalah polutan yang berasal dari virus, bakteri, maupun jamur. Jamur adalah masalah yang paling umum ditemui di dalam maupun luar ruangan. Masalah serius akan timbul bila jamur tumbuh di dalam ruangan yang lembab dan ventilasi udaranya kurang. Tanpa kita sadari, AC merupakan media yang tepat untuk tumbuhnya jamur. Dimana AC umumnya mengandungi banyak kandungan air akibat kondensasi. Selain itu, kebocoram pada atap juga dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada plafon atau dinding yang lembab.

 

EFEK TERHADAP PENGGUNA RUANG

 

Menurut standar kesehatan lingkungan kerja (kepmenkes RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002), kecepatan udara dalam ruang harus mencapai 0,1 – 0,25m/detik. Akan tetapi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kecepatan udara dalam ruang seringkali dibawah standar. Hal inilah yang menyebabkan terakumulasinya poklutan di dalam ruang tertutup. Terdapat berbagai penyakit yang disebabkan oleh buruknya kualitas udara dalam ruang, antara lain:

 

  • Sick Building Syndrome (SBS)

Penderita merasakan ketidaknyamanan akut seperti sakit kepala, iritasi mata/hidung/tenggorokan/kulit, pusing, mual, kelelahan, dan sensitif terhadap bau. Selain itu penderita merasa membaik setelah beberapa jam keluar dari ruangan.

 

  • Building Related Illness (BRI)

Gereja Building Related Illness lebih spesifik dan dapat dibuktikan secara klinis seperti batuk, demam, sakit pada otot, sesak nafas.

Penyebabnya penyakitnya jelas dan penderita akan tetap mengalami keluhan meskipun telah meninggalkan ruangan.

 

SOLUSI

 

Solusi yang paling mudah untuk memperbaiki kualitas udara dalam ruang adalah dengan cara:

 

  • Tinggi plafon minimal 2.5 meter
  • Suhu ruangan diatur antara 180 hingga 280 celsius. Bila lebih dari 280 harus menggunakan AC atau kipas angin.
  • Kelembaban udara dalam ruang harus antara 40% hingga 60%. Bila kelembaban lebih dari 60% harus menggunakan dehumidifier dan bila kurang dari 40% harus menggunakan humidifier.
  • Kadar debu total maksimal 0,15 mg/m3.
  • Pertukaraan udara harus lancar dan mengupayakan ventilasi silang.
  • Membersihkan filter udara AC secara periodik, baik AC sentral maupun non-sentral.
  • Meminimalisir adanya polutan di dalam ruang, seperti tidak merokok di ruang tertutup dan tidak menggunakan bahan pengharum ruangan atau bahan bangunan yang berbau menyengat.

 

Penulis : Rani Prihatmanti

Pengajar Interior Architecture

Universitas Ciputra

 

Sumber : Rumahku, No. 118. 2016. Hal.48

Interpretasi Indeks Inovasi Indonesia

Interpretasi Indeks Inovasi Indonesia. Bisnis Indonesia. 2 September 2016.Hal.2

Oleh Jony Eko Yulianto

Indonesia memiliki komponen komponen yang diperlukan untuk menyemai lingkungan kreativitas dan inovasi yang kondusif.

Pada 12 agustus 2016 yang lalu, kerja sama antarlembaga yang melibatkan universitas cornell, INSEAD Business school, dan world intellectual property organization merilis  indeks inovasi global 2016 (global innovation index 2016). Laporan ini secara berkala dibuat dengan tujuan untuk memberikan analisis mengenai gambaran inovasi diberbagai negara sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan untuk pengambilan kebijakan. Indeks inovasi global telah dirilis sejak 2007. Pengukurannya melibatkan 80 indikator, yang beberapa diantaranya meliputi pengembangan sumber daya manusia (human resource development), pengembangan pembiayaan (funding development), performa universitas (university performance), dan dimensi internasional dari aplikasi paten (international dimension of patent application). Melalui sampel dari indicator tersebut, tampak bahwa indeks ini tidak hanya mengukur perilaku perilaku inovasi secara local, tetapi juga perilaku dan dampak global yang ditimbulkan. Seberapa inovatifkah Indonesia berdasarkan indeks inovasi global 2016? Secara keseluruhan, Indonesia menempati peringkat 88 dari total 128 negara yang diukur. Peringkat ini lebih rendah dibandingkan dengan negara asean lainnya, misalnya Filipina (peringkat 74), Vietnam (59), Thailand (52),Malaysia (35) dan singapura (6). Peringkat pertama hingga kelima berturut turut ditempati oleh swiss, swedia, inggris raya, amerika serikat, dan finlandia. Negara asia lainnya yang memiliki peringkat cukup baik adalah korea selatan (11), hongkong (14) dan china (16). Rangking indeks inovasi global 2016 kali ini menarik untuk kita cermati. Mengapa? Karena negara negara yang menempati peringkat 25 besar kini tidak lagi hanya didominasi oleh negara negara dari amerika utara (seperti kanada dan amerika serikat) dan eropa (seperti inggris raya, swiss dan jerman), tetapi juga dari asia tenggara, asia timur dan oseania. Singapura, jepang, korea selatan, serta Australia tampi mewakili kawasan asia dan oseania dalam menunjukkan kekuatan inovasi dikancah global. Bagaimana profil inovasi Indonesia melalui indicator indicator pengukuran ini dari 128 negara? Secara umum, terdapat indicator indicator dimana Indonesia memiliki peringkat yang baik. Beberapa yang layak kita cermati diantaranya adalah kualitas pertumbuhan GDP per individu (peringkat 1), formasi capital (7), kolaborasi universitas (29), kapitalisasi pasar (34), talenta riset dalam bidang perusahaan dan bisnis (37), performa universitas (41) dan jumlah sarjana dibidang sains dan teknik (46). Beberapa indicator inovasi tercatat memiliki peringkat yang moderat, misalnya asesmen dalam membaca, belajar dan berhitung (peringkat 59), kemudahan mendapat kredit (63),efektivitas pemerintahan (69), rasio guru dan siswa (66), kualitas pengelolaan (78), stabilitas hokum (82) dan stabilitas politik (86). Sayangnya ada pula beberapa aspek yang ditemukan memiliki peringkat cukup rendah. Isu mengenai dana  pendidikan (peringkat 95), dana pendidikan dasar (100), kemudahan membayar pajak (101), dana riset (105), dan pengembangan kemudahan memulai usaha (122), dan fungsi anggaran (125) menjadi poin poin yang perlu digaris bawahi untuk segera dibenahi.

Tiga isu utama. Data diatas setidaknya merepresentasikan tiga isu utama dalam kaitannya dengan pengembangan performa inovasi bangsa. Pertama, Indonesia memiliki kekayaan modal social maupun modal capital untuk meningkatkan kualitas inovasi ditingkat global. Pertumbuhan GDP per individu yang kita miliki adalah uang terbaik dari 128 negara yang diukur. Berita baik ini bahkan masih ditunjang dengan formasi capital dan kemampuan untuk mengkapitalisasi pasar. Artinya, kini saatnya Indonesia mulai memikirkan bagaimana mekanisme untuk memanfaatkan modal social maupun modal capital ini untuk mendongkrak performa pelaku pelaku industry, termasuk didalamnya skala mikro,kecil, maupun menengah (umkm), untuk tampil lebih inovatif. Kedua, Indonesia memiliki kekuatan melalui jalur pendidikan tinggi. Kolaborasi universitas, performa universitas, talenta untuk melakukan riset, serta jumlah ketersediaan sarjana sarjana,baik dalam bidang sains maupun teknik menunjukkan bahwa mereka juga merupakan bagian dari modalitas yang dapat memperkuat negara. Optimalisasi diranah ini akan menciptakan iklim intelektual yang kondusif untuk menghasilkan karya karya dalam bidang teknologi maupun non teknologi secara kreatif dan inovatif. Ironis ketika melihat peringkat kita sedemikian baik dalam hal talenta untuk melakukan penelitian dan jumlah sarjana yang memadai, tetapi peringkat dalam hal dana penelitian dan pengembangan justru berada tergolong rendah. Hal ini patut dicermati mengingat riset dan pengembangan merupakan elemen yang penting dalam meningkatkan performa inovasi sebuah negara. Konsistensi china yang masuk kedalam peringkat 25 besar dalam beberapa tahun terakhir dan swiss yang konsisten mempertahankan peringkat pertamanya dalam tujuh tahun berturut turut, salah satunya ditunjang dengan penyediaan dana yang cukup untuk menghasilkan riset riset terapan yang aplikatif. Ketiga, Indonesia harus berhati hati untuk tidak terjebak pada hal hal yang bersifat administrative dan birokratis. Rendahnya peringkat pada aspek kemudahan membayar pajak, kemudahan memulai usaha, serta rendahnya fungsi anggaran menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah dalam hal reformasi birokrasi. Isu ini seolah menjadi penegasan untuk ultimatum presiden jokowi mengenai paket ekonomi jilid xii yang menekankan pada kemudahan dalam berbisnis. Berdasarkan analisis di atas, kita dapat simpulkan bahwa performa inovasi Indonesia masih belum memuaskan. Namun demikian, peluang besar untuk meningkatkannya sangat terbuka lebar. Indonesia memiliki komponen komponen yang diperlukan untuk menyemai lingkungan kreativitas dan inovasi yang kondusif. Kreativitas dan inovasi tidak lahir dalam ruang yang penuh dengan tekanan. Actor actor kreatif dan inovatif membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk berproses dan menghasilkan luaran produk yang inovatif. Saya optimistis Indonesia sedang bergerak maju kesana.

 

Sumber: Bisnis Indonesia, Jumat, 2 September 2016

 

Busan Tampa Game Over

Game of Virtuosity_Busana tanpa Game Over. Surya. 27 September 2016. Hal.10

Tidak bisa disangkal, ide segar datang dari anak anak muda. Dengan kemampuan merakit gagasan yang kadang kadang diluar mainstream, mereka bisa membuktikan imajinasi itu terwujud

 

Game, drakor alias drama korea, maupun gemerlap lampu saat hang out, bisa menjadi sumber rancangan. Kemampuan menyerap tren dengan cepat menjadi kelebihan anak anak muda yang belajar merancang busana. Ide yang kadang kadang tidak umum itu harus diwujudkan dalam tampilan busana serta aksesori yang mendukung. Sebagai pemula, eunike indahsari, yolinda Amelia, dan Elvira Rosalina patut diapresiasi. Ketiganya menunjukkan kesungguhan menjadikan imajinasi dalam busana. Tiga busana memiliki cirri berbeda. Busana perpaduan merah, biru, dan ungu tidak terlalu mencolok. Ungu yang diangkat dan biru yang senapas meredakan merah yang mengarah pada pink tua yang lebih terang. Permainan warna blok yang dikreasikan eunike indahsari menjadi kuat karakternya ketika kuning terang dipasang pada bagian dada. Kuning sanggup mengangkat bulatan ungu dan biru yang relative redup. Cutting yang digunakan eunike relative sederhana. Sepintas busana itu seperti busana khas korea. Mulai dada, bagian bawah busa yang panjangnya hingga lutut dibuat melebar. “bentuknya melebar seperti rok klok” kata eunike. Bagian bawah yang lebar membuat pemakainya nyaman. Ia menuturkan, detail bulat warna biru dan ungu terinspirasi nuansa bubble. Gelembung yang diaplikasikan pada busana membuat tampilan busana menjadi lebih hidup. Meski cutting tampak sederhana, eunike cukup cerdik mencuri perhatian. Selain karena kuning yang menyabot perhatian , kerung lengan yang mendapat tambahan aksen menjadi keunikan tersendiri. Menurutnya, koleksi busana yang ditampilkan ini pernah menjadi tren pada 1980an. Saat itu, fashion semarak dengan warna warna terang. Tabrak warna menjadi salah satu ciri khas sehingga secara keseluruhan menampilkan sosok yang ceria. Cutting yang tren saat itu juga unik. Banyak desainer menggunakan gaya tumpuk yang yang ditata serampangan, tetapi justru memunculkan gaya unik. Ia menggabungkan antara neon dan bubble. “gaya busana ini pernah trend dan sekarang dikemas modern supaya sesuai dengan tema game of virtuosity” tutur eunike mewakilinya teman temannya. Tiga mahasiswa universitas ciputra dari program fashion design and business (FDB) itu cukup mendapat tepuk tangan penonton. Gaya energik saat tiga model tampil membuat suasana ceria. Busana casual yang dirancang menampilkan aktivitas anak muda yang penuh energy. Supaya gerak leluasa, mereka sudah memikirkan bahan yang digunakan. Mengingat pemakainya akan banyak bergerak, para mahasiswa itu membuat busana lebar dengan lapisan dalam sehingga jatuhnya tetap bagus. Koleksi busana itu tidak dikerjakan sendiri. Busana dikerjakan secara kelompok. Dari enam koleksi busana yang ikut dalam fashion show dirancang oleh Sembilan mahasiswa yang terbagi dalam kelompok sequence 1 dan sequence 2. Mereka sama sama menggali ide, berdiskusi, membuat sketsa, memikirkan kain yang digunakan, mencari warna yang sesuai, mencermati detail, hingga mewujudkan dalam busana. Meski ada banyak kepala, mereka tetap berpedoman pada kesepakatan awal untuk mewujudkan tema tertentu. Hasilnya, busana karya para mahasiswa tampak beragam. Setiap kelompok mengeluarkan dua rancangan busana berbeda. Itu seperti busana three pieces yang memiliki outer (luaran) yang bisa dilepas dan koleksi lain yang terinspirasi dari disco techno. Imajinasi tidak pernah berhenti. Ditangan anak anak muda, ide ide unik akan terus mengalir. Seperti dalam permainan: tidak ada game over untuk menggali imajinasi.

Pindahkan sorot lampu

Sementara koleksi lainnya terinspirasi dari disco techno. Hani natasya mewakili kelompok sequence kedua, menjelaskan nuansa warna neon ditampilkan dengan warna hijau dari bahan organdie. Mereka sengaja menggunakan bahan katun balotelli hitam serta putih. Menurutnya, pemilihan bahan dan warna ini agar saat dikenakan busana tersebut, tampak glowy atau menyala dalam gelap. Detail hijau stabile dijahit tidak beraturan pada bagian dress menjadi penanda lighting dalam ruang. Warna itu mengingatkan pada lantai dance. Perwujudan imajinasi itu tampil sempurna ketika dipakai berjalan. Hijau pada dress seolah menjadi sorotan lampu. Pilihan warna hani dan teman temannya tepat karena ketika model berjalan,dari kejauhan tampak seperti semburat cahaya. “detail lebih menarik dan terkesan unik” kata hani. Paduan warna  itu membuat kesatuan busana yang apik karena terlihat berbeda dari busana dress kebanyakan. Atasan yang memakai putih cukup dominan. Warna itu mampu meredakan hijau yang cukup menyita perhatian. Aksen pada atasan berupa lajur lurus hingga ujung lengannya yang panjang. Sebagian besar busana rancangan mahasiswa universitas ciputra itu sesuai digunakan untuk acara santai atau semiformal. Mereka berhasil menarik perhatian melalui busana busana unik itu.

 

Sumber: Surya, Selasa 27 September 2016

Dr,(HC) Ir. Ciputra Raih Lifetime Achievement Award dan 12 Penghargaan untuk Ciputra Group

Dr. (HC) Ir. Ciputra Raih Lifetime Achievement Award dan 12 Penghargaan untuk Ciputra Group. Kompas. 8 September 2016.Hal.8

Dr. (HC) Ir. Ciputra meraih Lifetime Award pada acaraProperti Indonesia Award 2016, Rabu, 24 Agustus 2016. Penghargaan ini bersamaan dengan didapatnya delapan penghargaan lain yang  diraih Ciputra Group terdiri atas  PT Ciputra Development Tbk ( The Best Developer in Business Expansion); Century 21 Indonesia (The Most Progessive Brokerage Firm);Citraland Surabaya (Highly Recognized Township in Surabata0; Citra Maja Raya (The Affodable Township in Banten) CitraGrand City Palembang ( The Eco Friendly Housing in Palembang); CitraLand Megah Batam (The Prospective Housing in Batam) ; CitraLake Suites (The Promising Apartment in West Jakarta); dan CitraAerolink Batam (The Promising Business  Hub in Batam ). Pada acara lain, yakni Indonesia Property and Bank Awards 2016 pada Agustus 2016, Ciputra Group juga meraih empat penghargaan yang terdiri atas Budiarsa Sastrawinata-Man Property of The Year 2016 ; PT Ciputra Residence (Developer of The Year 2016): Citra Garden City Malang) Perumahan Terlaris di Kota Malang); dan Citra Maja Raya (Perumahan Berpengaruh Dalam Pengembangan Kawasan). (*ACH)

 

Sumber: Kompas.-8-September-2016.Hal_.8

Cohousing, Perumahan Ramah Berbasis Komuitas

Cohousing, Perumahan Ramah Berbasis Komunitas_Dyah Kusuma Wardhani-INA. Majalah Rumahku.No.117.2016.Hal.51,52

Dalam lingkungan perkotaan yang semakn padat, siapa yang tidak memimpikan suatu hunian yang ramah lingkungan, ekonomis dan antar tetangganya memiliki hubungan sosial yang baik? Konsep cohousing menjadi slusi untuk mewujudkan mimpi ini.

SEJALAN dengan perkembangan suatu kota, banyak perumahan baru yang bermunculan dengan segala kelebihan yang ditawarkan. Perumahan-perumahan baru ini secara umum memiliki karakter sebagai produk massal yang tidak disesuaikn dengan kebutuhan pengguna. Selain karakter tersebut, hal umum yang banyak terjadi di perumahan adalah minimnya interaksi sosial antar warga di perumahan tersebut. Konsep cohousing dapat menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut.

Cohousing sendiri adalah konsep perumahan dimana calon penghuni rumah membentuk komunitas terlebih dahulu sebelum perumahannya sendiri di bangun. Cohousing mendorong penghuni perumahan untuk hidup berkomunitas alih-alih sebagai individu.

Pada perumahan dengan konsep cohousing, para calon peghuni ikut berpartisipasi, merancang dan membuat perencanaan rumahnya, mulai dari fasilitas apa saja yang diinginkan, ukuran, desain sampai lokasi perumahan diputuskan berdasarkan hasil kesepakatan bersama.

KEUNTUNGAN COHOUSING

  • Efisiensi lahan, waktu dan energi
  • Bisa memilih siapa yang akan menjadi tetangga kita. Bisa dibayangkan apabila punya rumah bersebelahan dengan sahabat atau keluarga, tentunya suasana perumahan yang tercipta akan terasa lebih hangat dan meriah dibandingkan kompleks perumahan konvesional yang seringkali tidak mengenal tetangga di sekitarnya
  • Lebih hemat. Membeli cohousing lebih hemat daripada membeli rumah di developer karena tidak menggunakan promosi, marketing dan lainnya. Sehingga dengan budget terbatas, calon penghuni tetap bisa memilih lokasi sesuai yang diinginkan.

TAHAPAN KONSEP COHOUSING

Dalam pengadaan perumahan dengan konsep cohousing semua tahap dilakukan secara swadaya, dimana tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Membentuk komunitas. Agar mudah menyamakan visi dan misi, anggota komunitas ini dicari yang memiliki kesamaan background atau lainnya.
  2. Mencari lahan. Kriteria lokasi lahan ditentukan secara bersama lantas dicari lahan yang sesuai dengan kriteria tersebut.
  3. Proses desain melibatkan semua calon pengguna. Dalam proses ini diperlukan campur tangan arsitek yang akan membantu mereaisasikan desain yang disepakati bersama.
  4. Proses pembangunan. Dalam proses pembangunan melibatkan kontraktor dan tetap diawasi calon pengguna.
  5. Penggunaan dan pengelolaan bangunan dilakukan secara bersaa oleh komunitas.

CIRI KONSEP COHOUSING:

  1. PROSES PARTISIPATIF

Calon penghuni terlibat sejak awal dalam mendesain pemukiman serta bentuk komunitas yan sesuai dengan kebutuhan sampai dengan menjalankan komunitas tersebut.

  1. BERKOMUNITAS

Desain perumahan mendukung kehidupan berkomunitas, sehingga anggota mudah untuk saling berinteraksi dan kendaraan bermotor parkir di luar area aktivitas

  1. FASILITAS BERSAMA

Adanya fasilitas bersama yang dirancang untuk digunakan sehari-hari untuk menghemat lahan dan pengeluaran.

  1. PENGHUNI BERPERAN

Dikelola oleh penghuni, ada pembagian tugas di antara sesama penghuni untuk mengelola kawasan pemukiman.

  1. KONSENSUS

Pengambilan keputusan dilakukan secara consensus, bukan berdasarkan hierarki.

  1. SISTEM EKONOMI TIDAK KOMUNAL

Di mana tiap penghuni mempunyai sumber penghasilannya sendiri yang tidak berasal dari komunitas. (sumber: www.cohousing.org)

Perkembangan konsep perumahan cohousing ini mulai menggeliat di Indonesia dan dapat dijadikan salah satu alternative perumahan informal. Terlebih lagi konsep perumahan cohousing ini sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia yang senang bersosialisasi dan bergotong royong.

Penulis:

Dyah Kusuma Wardhani

Pengajar Interior Architecture

Unversitas Ciputra

 

UC- LIB COLLECT

Rumahku.no.177.2016.hal.52-53

Agar Sarjana Menjadi Berkah

Agar Sarjana Menjadi Berkah. Bisnis Indonesia.30 September 2016.Hal.2

Oleh Dewa Gde Satrya

Spritualitas kerja sepantasnya menjadi gerakan kolektif kaum sarjana di Indonesia

Unik, Indonesia memiliki hari khusus untuk menghormati para sarjana. Dirayakan setiap 29 september, mengambil momen wisuda sarjana pertama universitas Indonesia pada 1960an. Relevansi peringatan yang  belum  banyak diketahui public itu lebih lebih terletak pada refleksi kontribusi gelar kesarjanaan dan pribadi seorang sarjana menjadi tumpuan harapan masyarakat. Indonesia mengajar, aktivitas para sarjana (khususnya fresh graduate) mengajar di berbagai daerah tertinggal di Indonesia yang dipelopori anies baswedan, menyiratkan pentingnya empati dan keterlibatan social para sarjana dalam menyelesaikan masalah masalah social. Banyak kemajuan dan hal positif yang lahir dari pemikiran kaum sarjana. Kontras dengan kaum sarjana lain yang terlibat dalam korupsi di parlemen, debitur nakal dilembaga lembaga perbankan, dalang ahli aksi terorisme, dan kriminalitas lain yang dimotori kaum sarjana. Kejahatan yang dikategorikan sebagai white collar crime itu kian marak di Indonesia. Kejahatan kerah putih, sebuah istilah yang dipopulerkan oleh Edwin hardin Sutherland dalam presentasi dipertemuan ke 34 para ilmuwan sosiologi amerika di Philadelphia pada 27 desember 1939. Tiga puluh delapan tahun sebelum Sutherland mengemukakan pidatonya itu, Henderson yang waktu itu mengajar di university of Chicago telah berbicara tentang ‘educated criminals’. Istilah itu kemudian direinkarnasikan oleh Sutherland. Edward alsworth ross (pengajar Stanford) pada 1907 menggambarkan para penjahat korporasi sebagai manusia manusia yang tidak peka moralnya (moral insensibility), berdasar muka: memperlihatkan kepada masyarakat bahwa mereka adalah orang orang yang berhati social, patuh pada agama, dan dirumah memperlihatkan diri sebagai seorang ayah yang patut di contoh. Akan tetapi, dibelakang itu semua para pemimpin korporasi ini sebetulnya adalah manusia manusia yang tidak bermoral, yang pada waktunya tidak segan untuk menyuap para birokrat dalam pemerintahan, menghindari pajak. Pendeknya, manusia serigala berbulu domba (sahetapy), 1994:14). Kritik juga datang dari nietzche, menurutnya kehendak mereka untuk berziarah mencari kebenaran (will to truth) dengan mudah berubah menjadi kehendak untuk menguasai sebagai pemenang (will power). Kaum terpelajar bukan lagi abdi kebenaran yang dengan rela menempatkan dirinya menjadi bagian yang dapat diandalkan dan diharapkan oleh masyarakat. Roy eyerman dalam bukunya intellectuals (1992), menyebutkan bahwa batu ujian kecendekiawanan seseorang atau kelompok orang hanya dapt diukur dalam bingkai budaya, yaitu apakah memberikan sumbangan pencerahan, pencerdasan dan transformasi humanisasi pada masyarakatnya. Artinya, ketika kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan mampu diatasi dengan analisis ilmu sampai pada strukturalisasi politisnya ditangan para pengambil keputusan politik untuk penyejahteraan rakyat banyak, maka di sanalah cendekiawan transformative sah disebut cendekiawan. Karena itu, hal yang inti pada seseorang yang sah disebut cendekiawan ialah kepedulian nuraninya terhadap bangsanya yang dengan profesinya akan memilih komitmen untuk tugas pencerahan dan pencerdasan bangsanya.

Spiritualitas kerja.

Bagaimanapun, selain karena penilaian public, seorang cerdik pandai idealnya dapat memberikan sumbangan pencerahan, pencerdasan dan transformasi humanisasi pada masyarakatnya. Adalah tanggung jawab moral, jika tidak dapat dikatakan balas budi, para cerdik pandai untuk memajukan masyarakat yang lebih adil, sejahtera dan manusiawi. Karena itu, agar kaum sarjana menjadi berkah, praktik kepemilikan spiritualitas kerja sangat dibutuhkan. Kepemilikan spiritualitas kerja membuahkan totalitas dan penciptaan nilai yang tak lekang jaman, dan menghindarkan setiap profesi dari degradasi makna luhur setiap pekerjaan yang diemban para sarjana disinyalir merupakan dampak dari adanya dualism dalam kehidupan. Bisnis atau kerja menolak ruang untuk hadirnya makna dan Tuhan. Tempat kerja adalah tempat untuk mencari hal hal profane dan tidak mempunyai ruang untuk segala sesuatu yang sacral atau suci. Sinamo (200, dalam amalia dan yunizar) menjabarkan hal tersebut sebagai berikut, “problem utama mengapa orang tidak mampu menghayati pekerjaannya sebagai ibadah, lahir dari kenyataan bahwa orang suka membagi dua hidupnya menjadi wilayah sacral (suci) dan wilayah profan (sekuler). Doa,sembahyang, dan upacara digolongkan sebagai profan. Akibatnya hidup mereka terbelah, terpecah, tidak menyatu, tidak integral” berbicara tentang spiritualitas kerja merupakan oksimoron yang setara dengan kiasan ‘udang raksasa’ atau ‘cinta yang kasar’. Antara spiritualitas di satu sisi dam pekerjaan disisi lain sama sekali kontras. Definisi spiritualitas kerja ialah segenap daya upaya (dibayar atau tidak) yang ditunaikan guna guna menjadikan dunia ini tempat  yang lebih baik untuk dihidupi oleh setiap orang, serta semakin mendekati sang pencipta mengupayakan segala sesuatu. Maka, ada pembeda yang tegas antara pekerja yang mendasarkan diri pada spiritualitas kerja dengan yang tidak, yakni konsistensi dalam menunaikan tugas secara tuntas dan prima. Sebagai ucapan syukur atas pekerjaan dan usaha, seharusnya dan sewajarnya diungkapkan tidak sebatas dalam ruang peribadatan. Namun melalui karya nyata, prestasi dan kinerja yang prima. Untuk itu, tiada tempat bagi penyelewengan profesi unutukkepentingan pribadi,cara cara yang tidak pantas untuk meraih pengakuan, dan sebagainya. Spiritualitas kerja sepantasnya menjadi gerakan kolektif kaum sarjana di Indonesia yang tidak hanya di suatu lini perusahaan, namun sebagai gerakan masal yang melibatkan setiap unsure dunia pekerjaan dan usaha, baik swasta, maupun politik dan pemerintahan, dan disetiap jenjang. Selamat hari sarjana.

 

Sumber: Bisnis Indonesia, Jumat, 30 september 2016

Flipped House

Flipped House_Maureen Nuradhi. Rumahku. No.116. 2016. Hal.50,51

Pada saat keluarga berkembang. Kebutuhan ruang bertambah. Dilema yang sering dialami saat menambah ruang adalah, pindah sementara dengan biaya ekstra kontrak rumah, atau tidak pernah pindah tapi ruang tambahannya tidak sesuai kebutuhan konsep desain “Flipped House” dari pasangan arsitek Jean dan Maureen ini dibuat untuk kebutuhan tersebut.

Kondisi awal berupa bangunan 1 lantai, luas 63 m di lahan 10m x 20 m, terdiri dari ruang duduk, makan, dapur, toilet dan 2 kamar tidur, dengan backyard seluas 6 x 10 m. Rumah mungil ini dihuni oleh Jean, Maureen membuat konsep Flipped House untuk menjawab dilemma tersebut. Konsep Flipped House pada dasarnya adalah membalik halaman jadi rumah dan rumha menjadi halaman dan mencakup konsep bentuk arsitektur, interior dan urutan pembangunan, dimana 3 hal tersebut saling berpengaruh satu sama lain, dengan batasan bentuk lahan kosong dibelakang dan disamping yang berbentuk L.

Bangunan baru dikurangi 50 cm dari batas rumah lama, untuk pondasi dan ruangan gerak minimal tukang saat melakukan plesteran. Dengan demikian ada batasan yang jelas untuk desain yang justru mempermudah keputasan desain, karena ada kepastian bahwa kamar tidur, ruang keluarga, dan ruang makan harus diletakkan di zona 5,5 x 10, lalu dapur tangga dan gudang pada zona 2,5 x 10 dan di bangun terlebih dahulu. Sisa ruang lain berupa ruang, cuci jemur, kamar pembantu dan kamar mandi pembantu diletakkan di zona 2, 5 x10 dibangun di tahap berikutnya.

Tahap pertama

Dimulai dengan menutup semua bukaan rumah lama ke arah belakang dan samping untuk menghindari debu proyek. Lalu dua lantai bagian dibangun, bagian samping di dibiarkan dulu untuk masuk tukang dan material ke belakang. Setelah belakang selesai difinishing, bagian samping dibangun.

Tahap kedua

Adalah sebuah proses pindah rumah dari rumah lama ke rumah baru. Setelah pindah, rumah lama diratakan tanah jadi courtyard sebagai paru-paru rumah baru.

Tahap ketiga

Berikutnya studio arsitek dibangun di bagian depan.

Tahap keempat

Sentuhan terakhir adalah melakukan penanaman dua pohon di halaman depan, dua pohon di courtyard dan tanaman indoor untuk small backyard void.

Hasil

Hasil konsep Flipped House ini adalah hemat biaya dan tenaga pindah sementara, serta sebuah rumah baru yang sesuai impian dengan bonus bentuk yang unik dan courtyard yang membuat semua ruang bisa dibuka lebar untuk udara, sinar matahari dan view taman.

Kiri, ruang makan dan ruang keluarga, ruang makan menempati zona 5.5 x 10 yang lapang dan segar dengan cara disatukan dengan courtyard.

Tengah, master bedroom di lantai dua, mempunyai akses udara segar, cahaya matahari dan pemandangan taman dengan 2 pohon pink tebibueia.

Bawah, COURTYARD rumah baru yang berasal dari pembongkaran rumah lama, menjadi sumber penghawaan dan pencahayaan alami untuk semua orang dalam rumah baru.

Tahapan pembangunan sketsa 3d berikut ini menunjukkan tata massa dan tahap pembangunan konsep Flipped House.

 

Sumber: Rumahku, No 116. 2016. Halaman 50-51