Dari Pagelaran New York Fashion Week 2024. Inspirasi Busana dari Sastra hingga Alam. Jawa Pos. 18 Februari 2024

Jendela Bulat dan Tatami ala Jepang

18 Februari 2024. Hal. 13

Hunian lama “disulap” lebih modern, minimalis, dan clean dengan nuansa Japanese house. Layout-nya diubah sedemikian rupa untuk memaksimalkan lahan ekstra. Second skin pada fasad menjadi daya tarik sekaligus memberikan privasi.

ADA yang menarik dari fasad WR House di kawasan Jakarta Utara ini. Posisi dinding second skin tidak sejajar mengikuti bentuk rumah. Namun, sedikit diputar sehingga balkon pada sisi kanan tidak terlihat dari jalan.

Second skin dengan ornamen bulat dan ada jendelanya itu master bedroom. Klien ingin kamar utama memiliki jendela yang luas dan menghadap depan, tapi tetap ada privasi,'” tutur arsitek Studio Wo Sharleen Wonorahardjo.

Tantangan lain muncul ketika ingin memperlebar area ke samping kanan. Secara fasad cukup sulit menggabungkan bagian rumah yang lama dan baru. Ditambah layout rumah sebelumnya yang straight forward dengan banyak dinding berliku. “Kami ubah layout ruangannya biar lebih luas. Memanfaatkan lokasi rumah di hook untuk extend ke kanan,” imbuhnya.

Bagian extension lahan itu menjadi area living room. Di atasnya jadi balkon outdoor. Dari pintu masuk, terdapat foyer yang dilanjutkan lorong. Lalu, melebar ke area living room, dining room, dan pantry.

Di sisi kanan terdapat tatami, penutup lantai serupa tikar yang jadi salah satu ciri khas arsitektur rumah tradisional Jepang. “Request klien, mau dibuat yoga dengan view Japanese Garden. Bisa juga jadi area duduk buat ngobrol. Sebenarnya ini ruangan multifungsi,” ujar Sharleen.

Taman di tengah space living room tak hanya menambah estetika, tapi juga membawa cahaya alami dan angin segar ke seluruh ruangan. Sentuhan kayu dan batu alam pada interior serta eksterior rumah menambah kesan teduh. “Pada area kitchen, top table-nya pakai batu travertine, sama seperti material dinding fasad. Area garasi pakai batu andesit buat menyatukan semuanya, jadi nggak full krem warnanya,” jelasnya.

Menuju lantai 2, tak banyak yang diubah. Lantai atas difungsikan untuk area yang lebih privat seperti master bedroom dan kamar anak. Begitu pula struktur utama bangunan yang sebagian besar dipertahankan. (lai/c18/nor)

 

Sumber: Jawa Pos

Berkreasi Bersama, 60 Mahasiswa Asia Tampilkan Karya Busana Zero Waste di PCU. beritasatu.com. 21 Februari 2024

Sumber: https://www.beritasatu.com/network/suarajatimpost/115035/berkreasi-bersama-60-mahasiswa-asia-tampilkan-karya-busana-zero-waste-di-pcu

Surabaya, SJP – Petra Christian University (PCU) Surabaya menggelar workshop sekaligus ajang fashion show yang mengangkat tema “Creating Sustainable, Healthy Environment”, yakni memanfaatkan barang-barang bekas menjadi desain busana yang unik juga menarik.

Gelaran tersebut masuk dalam program Joint Immersion Program 2024 yang diikuti oleh 60 mahasiswa dari 4 universitas yang berbeda di benua Asia, meliputi PCU (Petra Christian University), Unair (Universitas Airlangga) Surabaya, dan UC (Universitas Ciputra) Surabaya dari Indonesia dan Ngee Ann Polytechnic dari Singapura.

Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn, M.Ds, selaku ketua panitia Immersion 2024 di PCU menjelaskan bahwa pembelajaran dalam program ini ditujukan untuk memberi gambaran tentang Indonesia, baik itu sejarah, geografi, lingkungan, bisnis dan perekonomian, generasi muda, masyarakat, hingga budaya.

60 Mahasiswa Asia Rajut Kebersamaan Hasilkan Karya Zero Waste di Surabaya. kumparan.com. 21 Februari 2024

Sumber: https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/60-mahasiswa-asia-rajut-kebersamaan-hasilkan-karya-zero-waste-di-surabaya-22Czh2EChek/2

Joint Immersion Program 2024 merupakan sebuah program yang diikuti oleh 60 mahasiswa dari empat universitas yang berbeda di benua Asia. Bertema “Creating Sustainable, Healthy Environment”, di kampus PCU (Petra Christian University), para peserta dikenalkan dengan produk fashion berkonsep zero waste.

Sebanyak 60 mahasiswa dari dua negara di Benua Asia mengikuti Joint Immersion Program: Creating Sustainable, Healthy Environment yang digelar oleh empat universitas. Yakni Ngee Ann Polytechnic (Singapura), PCU (Petra Christian University), Unair (Universitas Airlangga) Surabaya, dan UC (Universitas Ciputra) Surabaya hingga 2 Maret 2024.

“Pembelajaran dalam program ini ditujukan untuk memberi gambaran tentang Indonesia, baik itu sejarah, geografi, lingkungan, bisnis dan perekonomian, generasi muda, masyarakat, hingga budaya,” ujar Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn., M.Ds., ketua panitia Immersion 2024 di PCU, saat ditemui Basra, Rabu (22/2).

“Kegiatannya sangat bervariatif dengan pendekatan interaktif antar mahasiswa dari empat universitas yang berbeda, yakni melalui permainan, pertunjukan, kunjungan industri, dan dialog antar mahasiswa,” tambahnya.

Menariknya, Yusita yang juga Kepala LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) PCU itu mengatakan, bahwa peserta juga mendapat materi yang berhubungan dengan isu keberlanjutan. Dengan begitu, kolaborasi internasional ini dapat berpartisipasi aktif dalam merespon Sustainable Development Goals

“Maka dari itu tak heran jika salah satu kegiatannya nanti ada yang membuat produk zero waste,” ungkap Yusita yang juga seorang dosen Interior Design PCU.

Sebanyak 60 mahasiswa dari beda negara yang terlibat dalam program ini terdiri dari 10 mahasiswa PCU dari Faculty of Humanities and Creative Industries (FHIK), 10 mahasiswa Unair, 10 mahasiswa UC, dan 30 mahasiswa Ngee Ann Polytechnic Singapore didampingi dua dosen.

Setelah belajar bersama di PCU, dengan durasi selama dua minggu ini juga para peserta Immersion 2024 akan belajar di universitas lainnya.

Selama di PCU, para peserta mendapatkan materi tentang Creative Waste Management di lingkup bidang desain interior dan desain fesyen.

60 Mahasiswa Indonesia-Singapura Hasilkan Karya Zero Waste di PCU. ngopibareng.id. 21 Februari 2024

Sumber: https://www.ngopibareng.id/read/60-mahasiswa-indonesia-singapura-hasilkan-karya-zero-waste-di-pcu#google_vignette

Sekitar 60 mahasiswa Singapura dan Indonesia mengikuti Joint Immersion Program: Creating Sustainable, Healthy Environment yang digelar oleh empat universitas sekaligus. Acara ini digelar atas prakarsa dari Ngee Ann Polytechnic (Singapura), Petra Christian University (PCU), Universitas Airlangga Surabaya (Unair), dan Universitas Ciputra (UC) Surabaya.

Ketua Immersion 2024 Yusita Kusumarini mengatakan, program tersebut dilakukan untuk mengedukasi para mahasiswa terkait berbagai macam hal mengenai Indonesia.

“Pembelajaran dalam program ini ditujukan untuk memberi gambaran tentang Indonesia, baik itu sejarah, geografi, lingkungan, bisnis dan perekonomian, generasi muda, masyarakat, hingga budaya. Kegiatannya sangat bervariatif dengan pendekatan interaktif antar mahasiswa dari empat universitas yang berbeda, yakni melalui permainan, pertunjukan, kunjungan industri, dan dialog antar mahasiswa,” tuturnya, melalui keterangan yang diterima, Rabu 21 Februari 2024.

Kepala LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) PCU ini juga mengatakan, para peserta mendapat materi yang berhubungan dengan isu keberlanjutan. Dengan begitu, kolaborasi antar bangsa ini diharapkan dapat merespons Sustainable Development Goals yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Maka dari itu tak heran, salah satu kegiatannya adalah yang membuat produk zero waste,” tambahnya.

Keenampuluh mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini adalah 10 mahasiswa PCU, 10 mahasiswa Unair, 10 mahasiswa UC, dan 30 mahasiswa Ngee Ann Polytechnic Singapura, yang didampingi dua dosen. Setelah belajar bersama di PCU selama dua minggu, para peserta Immersion 2024 akan belajar di universitas lainnya.

Selama belajar di PCU, para peserta mendapatkan materi tentang Creative Waste Management di lingkup bidang desain interior dan desain fesyen. Para peserta juga melakukan praktik secara langsung dengan tema “Making Zero Waste Pattern Outer” yang dipandu langsung oleh dosen Textile and Fashion Design (DFT) PCU, Dibya Adipranata Hody.

Dibya merinci, praktik kali ini akan menggunakan sisa produksi busana batik Bali pada oversized outer. Dosen DFT itu juga menggunakan pendekatan zero waste secara nyata dengan penekanan pada perancangan pola yang efisien, khususnya dalam penggunaan bahan kombinasi katun dan lurik.

Para peserta diajak untuk membuat fabric yoyo, yaitu sisa kain yang dibuat menjadi sebuah ornamen cantik berbentuk lingkaran serupa yoyo. Ornamen itu nantinya dijahit pada outer yang telah disiapkan sebelumnya.

“Mahasiswa yang berbeda program studi itu diajak fokus membuat bahan yang praktis, namun tetap memikat secara visual. Ini mencerminkan bahwa kita bisa mulai dari hal sederhana, yang terpenting kita ikut secara aktif dan berkontribusi dalam mengurangi limbah tekstil,” tambah Dibya.

Tak kalah istimewa, hasil karya mereka ini juga dipamerkan dalam gelaran fashion show singkat. Sebanyak 60 hasil karya ini, ditampilkan di selasar gedung Q lantai 3 Kampus PCU. Fashion show ini juga menandai penutupan acara Immersion di PCU, untuk kemudian dilanjutkan di universitas lainnya.

60 Mahasiswa Indonesia-Singapura Bikin Oversized Outer Berkonsep Zero Waste. harian.disway.id. 25 Februari 2024

Sumber: https://harian.disway.id/read/765133/60-mahasiswa-indonesia-singapura-bikin-oversized-outer-berkonsep-zero-waste/15

HARIAN DISWAY – Sebanyak 60 mahasiswa asal Indonesia dan Singapura yakni Universitas Airlangga, Petra Christian University (PCU), Universitas Ciputra, dan Ngee Ann Polytechnic Singapore memamerkan busana oversized outer berhias kain perca kreasi mereka sendiri.

Secara berpasang-pasang, mereka berlenggak-lenggok di selasar PCU. Aksi mereka itu digelar dalam acara bertajuk Creating Sustainable, Healthy Environment. Mereka mengenalkan produk fashion berkonsep zero waste kepada para peserta Joint Immersion Program 2024.

Dalam acara bertema Creating Sustainable, Healthy Environment, mereka bersinergi dan berpartisipasi aktif dalam merespons Sustainable Development Goals (SDG) yang digelar pada 18 Februari-2 Maret 2024.

Selama tiga hari, para peserta menyelami materi tentang Creative Waste Management di PCU. Lantas, di hari terakhir pada Rabu, 21 Februari 2024, mereka praktik secara langsung di bidang fesyen dengan tema Making Zero Waste Pattern Outer.

Yusita Kusumarini selaku Ketua Joint Immersion Program 2024 di PCU menyambut baik seluruh rangkaian acara. “Hari pertama, hanya pembekalan materi. Hari kedua, ada kunjungan ke perusahaan yang berkonsep eco product. Hari ketiga, kami learning by doing and by expressing,” jelas Yusita.

Praktik fesyen dipilih lantaran paling mudah dan paling dekat dengan generasi muda. Selama kurang lebih lima jam, para peserta menjahit oversized outer masing-masing. Workshop dipandu oleh Dosen Textile and Fashion Design (DFT) PCU Dibya Adipranata Hody.

Dengan perlengkapan seperti benang jahit dan beragam motif kain perca, oversized outer yang dikreasikan itu berkonsep zero waste. Tak ada bahan yang terbuang dari kain katun tersebut. Untuk mempercantik, setiap outer didasari sepotong lurik di bagian depan.

Dibya mengajak para peserta untuk membuat fabric yoyo. Yakni menyerut kain perca yang telah dipotong berbentuk lingkaran dengan sehelai benang. Alhasil, hiasan perca tersebut berbentuk seperti bunga.

Sisanya, para peserta tinggal menghias. Mereka berkreasi sesuka hati. Ada juga yang memanfaatkan helaian kain perca untuk membuat bandana dan obi. Jesselyn Honggoseputro tampak lihai menjahit fabric yoyo di outer-nya. Mahasiswa DFT itu pintar mix and match kain perca.

“Kalau kain perca ‘kan kita tidak bisa milih macam-macam, ya. Jadi, kita pilih warna-warna yang manis di mata saja,” kata Jesselyn. Dia menjahit fabric yoyo di bagian dada di outer dan mengenakan bandana dari kain perca.

Di sisi lain, Jerald Chan Keng Siong tekun menghias outer-nya. Mahasiswa Cybersecurity and Digital Forensics asal Ngee Ann Polytechnic Singapore itu menjahit sepotong kain perca berwarna biru dengan sembulan bunga teratai dari fabric yoyo.

Sebelumnya, dia tak pernah punya pengalaman ini di Singapura. “I think it’s very interesting and unique and meaningful for us,” kata Jerald.

Berbeda dengan Jerald, outer milik Dominic Lee Yu Yee dari jurusan dan kampus yang sama dengan Jerald terlihat sederhana. Sepotong kain perca di sebelah kanan dengan sebuah fabric yoyo di atasnya.

Sebab, dia tak pernah menjahit sebelumnya. Kendati demikian, Dominic belajar banyak dari workshop dan fashion show tersebut. “How the waste material can become quite nice and beautiful,” kata Dominic.

Setelah workshop menjahit, para peserta diminta untuk unjuk looks-nya dalam fashion show. Di atas karpet merah, mereka berlenggak-lenggok. Semua terlihat sangat antusias dengan kegiatan sustainable tersebut.

Melalui kegiatan sustainable PCU itu, para peserta diharapkan untuk lebih aware dengan kondisi sangat ini. Tentu setiap orang bisa menghasilkan limbah. Namun, semua orang juga bisa mengelola limbah tersebut.

Terlebih, dalam industri fesyen, terkenal istilahnya fast fashion. Zero waste fashion adalah upaya untuk mengatasinya. “I think zero waste really shows us as to how we can do a lot of things. We need to do and conserve the environment in a sustainable way,” pesan Dominic. (Annisa Dyah Novia Arianto)

60 Mahasiswa Indonesia dan Singapura Tampilkan Karya Zero Waste. kilasjatim.com. 21 Februari 2024

Sumber: https://kilasjatim.com/60-mahasiswa-indonesia-dan-singapura-tampilkan-karya-zero-waste/

KILASJATIM.COM, SURABAYA – 60 Mahasiswa dari dua negara, Indonesia dan Singapura rajut kebersamaan dalam karya fashion zero waste yang dipamerkan di kampus Petra Christian University (PCU) Surabaya. Dengan tajuk: Creating Sustainable, Healthy Environment, para mahasiswa berkarya, berkreasi, Rabu (21/2/2024) di kampus PCU.

Ke 60 mahasiswa dari Indonesia dan Singapura ini mengikuti Joint Immersion Program: Creating Sustainable, Healthy Environment yang digelar oleh empat universitas. Yakni Ngee Ann Polytechnic (Singapura), PCU (Petra Christian University), Unair (Universitas Airlangga) Surabaya, dan UC (Universitas Ciputra) Surabaya sejak 18 Februari 2024 sampai dengan 2 Maret 2024.

“Pembelajaran dalam program ini ditujukan untuk memberi gambaran tentang Indonesia, baik itu sejarah, geografi, lingkungan, bisnis dan perekonomian, generasi muda, masyarakat, hingga budaya. Kegiatannya sangat bervariatif dengan pendekatan interaktif antar mahasiswa dari empat universitas yang berbeda, yakni melalui permainan, pertunjukan, kunjungan industri, dan dialog antar mahasiswa,” terang Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn., M.Ds., ketua panitia Immersion 2024 di PCU.

Menariknya, Yusita yang juga Kepala LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) PCU itu menambahkan bahwa peserta juga mendapat materi yang berhubungan dengan isu keberlanjutan. Dengan begitu, kolaborasi internasional ini dapat berpartisipasi aktif dalam merespon Sustainable Development Goals. “Maka dari itu tak heran jika salah satu kegiatannya nanti ada yang membuat produk zero waste,” tambah Yusita yang juga dosen Interior Design PCU.

60 mahasiswa beda negara yang terlibat dalam program ini terdiri dari 10 mahasiswa PCU dari Faculty of Humanities and Creative Industries (FHIK), 10 mahasiswa Unair, 10 mahasiswa UC, dan 30 mahasiswa Ngee Ann Polytechnic Singapore didampingi dua dosen. Setelah belajar bersama di PCU, dengan durasi selama dua minggu ini juga para peserta Immersion 2024 akan belajar di universitas lainnya.

Selama di PCU, para peserta mendapatkan materi tentang Creative Waste Management di lingkup bidang desain interior dan desain fesyen. Tidak hanya itu, para peserta juga melakukan praktik secara langsung dengan tema: Making Zero Waste Pattern Outer yang dibawakan Dibya Adipranata Hody, S.E., M.M., selaku dosen Textile and Fashion Design (DFT) PCU.

Dibya merinci, praktik kali ini menggunakan sisa produksi busana batik Bali pada oversized outer. Dosen DFT itu juga menggunakan pendekatan zero waste secara nyata dengan penekanan pada perancangan pola yang efisien, khususnya dalam penggunaan bahan kombinasi katun dan lurik.

Peserta yang berada di gedung Q1 ruang 904 diajak untuk membuat fabric yoyo, yaitu sisa kain yang dibuat menjadi sebuah ornamen cantik berbentuk lingkaran serupa yoyo. Ornamen itu nantinya dijahit pada outer yang telah disiapkan sebelumnya. “Mahasiswa yang berbeda program studi itu diajak fokus membuat bahan yang praktis, namun tetap memikat secara visual. Ini mencerminkan bahwa kita bisa mulai dari hal sederhana, yang terpenting kita ikut secara aktif dan berkontribusi dalam mengurangi limbah tekstil,” tambah Dibya.

Tidak kalah istimewa, hasil karya para mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia ini juga dipamerkan dalam gelaran fashion show singkat. Sebanyak 60 looks yang apik dan original hasil karya mereka sendiri, akan ditampilkan di selasar gedung Q lantai 3 Kampus PCU. Ini juga menandai penutupan acara Immersion di kampus PCU, untuk kemudian dilanjutkan ke kampus lainnya.(tok)

Universitas Ciputra Surabaya Komitmen Siapkan Keberlanjutan Perusahaan Keluarga di Indonesia. beritajatim.com. 17 Februari 2024

Sumber:https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/universitas-ciputra-surabaya-komitmen-siapkan-keberlanjutan-perusahaan-keluarga-di-indonesia/

Universitas Ciputra Surabaya Komitmen Siapkan Keberlanjutan Perusahaan Keluarga di Indonesia

Reporter : Shohibul Anwar

Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Ciputra Surabaya melalui UC Family Business Center berkomitmen untuk terus menyiapkan keberlanjutan perusahaan keluarga di Indonesia.

Direktur UC Family Business Center Teddy Saputra menilai penting adanya keberlangsungan dan perkembangan perusahaan keluarga dalam konteks ekonomi. Mengingat, peran signifikannya pada perekonomian negara.

“Dengan 90 persen perusahaan di Indonesia adalah perusahaan keluarga, mempersiapkan generasi penerus yang tidak hanya bersedia tetapi juga mampu mengambil alih estafet kepemimpinan menjadi suatu prioritas,” ujar Teddy, Sabtu (17/2/2024).

Untuk menunjang keberlanjutan itu, UC Family Business Center menggelar talkshow dengan menghadirkan narasumber Komisaris Utama PT Samudra Indonesia Shanti L. Poesposoetjipto.

Teddy menjelaskan, bahwa dalam perusahaan keluarga, ada tiga aspek yang diwariskan kepada generasi penerus. Yaitu perusahaan sebagai harta, kepemimpinan perusahaan, dan pengetahuan dalam mengelola usaha.

“Di sini, UC Family Business Center memfasilitasi warisan pengetahuan, yang tidak hanya mencakup teori tapi juga pengalaman orang tua. Nantinya, penerus diharapkan dapat tidak hanya melanjutkan, tapi juga mengembangkan perusahaan,” terang Teddy.

Ia menambahkan, orang tua akan terlibat langsung dalam kuliah, dengan kehadiran wajib satu kali sebulan. Pihaknya juga menginstruksikan mahasiswa untuk mewawancarai orang tuanya dengan pertanyaan yang telah disiapkan.

“Hal ini bertujuan agar penerus memperoleh pengetahuan mendalam tentang perusahaan dan memperkuat hubungan dengan orang tua. Kegiatan ini akan berlangsung pada semester 4,” jelasnya.

Selanjutnya, lanjut Teddy, di semester 5 orang tua dan penerus akan bekerjasama untuk membuat sebuah project innovasi bersama. Sedangkan di semester 6, kesiapan penerus untuk mengembangkan perusahaan sesuai dengan nilai-nilai entrepreneurship orang tuanya menjadi penilaian utama.

Teddy berharap, melalui UC Family Business Center, perusahaan-perusahaan keluarga dapat berkelanjutan dan berkembang. “UC Family Business Center ini dirancang untuk mempersiapkan penerus yang tidak hanya mau, tapi juga mampu menjadi penerus perusahaan keluarga, dengan kemampuan untuk berinovasi dan mengembangkan usaha,” pungkas Teddy. [ipl/kun]

 

UC Family Business Center Siapkan Keberlanjutan Perusahaan Keluarga. lenteratoday.com. 17 Februari 2024

Sumber:https://lenteratoday.com/uc-family-business-center-siapkan-keberlanjutan-perusahaan-keluarga/

UC Bekali Mahasiswa untuk Teruskan Bisnis Keluarga. harian.disway.id. 17 Februari 2024

 

Sumber:https://harian.disway.id/read/763273/uc-bekali-mahasiswa-untuk-teruskan-bisnis-keluarga

UC Bekali Mahasiswa untuk Teruskan Bisnis Keluarga

“UC Family Business Center ini dirancang untuk mempersiapkan penerus yang tidak hanya mau tapi juga mampu menjadi penerus perusahaan keluarga. Tentunya dengan kemampuan berinovasi dan pengembangan usaha,” tandasnya. (*)

Siapkan Suksesi Bisnis Keluarga,UC Center for Family Business Ajak Orang Tua Ikut Talkshow di Kampus. surabaya.tribunnews.com. 18 Februari 2024

Suber:https://surabaya.tribunnews.com/2024/02/18/siapkan-suksesi-bisnis-keluargauc-center-for-family-business-ajak-orang-tua-ikut-talkshow-di-kampus

Siapkan Suksesi Bisnis Keluarga,UC Center for Family Business Ajak Orang Tua Ikut Talkshow di Kampus

Minggu, 18 Februari 2024 16:05 WIB

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy

SURYA.co.id | SURABAYA – Universitas Ciputra (UC) Surabaya serius menggarap UC Center for Family Business sebagai konsentrasi perkuliahan untuk mempersiapkan suksesi bisnis keluarga.

Hal ini dilakukan lantaran menyiapkan penerus bisnis keluarga bukan hal yang mudah.

Perbedaan zaman dan juga pola komunikasi antar keluarga yang kurang, kerap membuat bisnis keluarga tidak dilanjutkan oleh penerusnya.

Untuk memperkuat program ini, UC mengundang 150 orang tua yang merupakan para pengusaha Family Business agar menyamakan pemikiran terkait perkuliahan untuk menyiapkan penerus usaha keluarga ini.

Achmad Muhaimin, pemilik Bebek Sinjay turut hadir mendampingi anaknya yang sudah memasuki semester empat di Universitas Ciputra.

Dikatakan Muhaimin dalam berbisnis, berpikir kreatif dan berani mengambil tantangan serta gigih menjadi modal usaha yang ia perlihatkan pada anaknya.

“Saya ingin anak saya bisa mempelajari bisnis dengan berkuliah. Kalau saya tidak kuliah, belajarnya dari pengalaman,” ungkapnya saat berbagi pengalaman dalam sesi sharing bersama orang tua sebelum talkshow  yang menghadirkan Shanti L Poesposoetjipto, Komisaris Utama PT Samudra yang juga generasi senior Family Business.

Selain sharing kiat mengelola bisnis, dalam sesi ini para mahasiswa juga diminta aktif meminta kita bisnis pada pemilik usaha lain yang merupakan orang tua rekan mereka.

Director UC Center for Family Business,Teddy Saputra mengungkapkan program ini merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi penerus dalam bisnis keluarga yang cukup banyak di Indonesia.

“Setiap keluarga tentu punya cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu suseksi Family Business harus belajar dari pengalaman banyak orang pelaku family business,” ujarnya.

Acara ini,lanjutnya, merupakan pertemuan pertama bagi orang tua dari mahasiswa semester empat yang memilih peminatan Family Business.

Teddy menjelaskan bahwa dalam agenda ini orang tua akan dijelaskan perannya dalam pembelajaran dari semester 4,5 dan 6, di mana orang tua akan terlibat langsung dalam perkuliahan.

“Dalam Family Business ada 3 type hal yang diwariskan pada suksesi yaitu  Harta, Kepemimpinan Perusahaan, dan Ilmu dalam menjalankan usaha tersebut. UC dalam hal ini UC Center for Family Business ini memfasilitasi suksesi untuk mewarisi Ilmu yang tidak hanya pengetahuan namun juga pengalaman orang tua. Pada saatnya nanti suksesi akan mampu melanjutkan Perusahaan bahkan mengembangkan perusahaan tersebut,” terang Teddy.

Dalam kuliah ini, orang tua terlibat langsung seperti wajib hadir dalam kelas sebulan sekali.

Selain itu, pengajar akan menginstruksikan agar mahasiswa melakukan wawancara ke orang tua masing-masing dengan pertanyaan yang sudah disiapkan dengan tujuan suksesi mendapat pengetahuan tentang perusahaan dan juga mempererat relasi dengan orang tua.

“Proses ini dilakukan sepanjang semester empat. Nah di semester 5 orang tua dan suksesi akan diajak untuk mengikuti kegitan. Dimana goalnya adalah adanya inovasi dalam perusahaan atau bahkan buat Perusahaan yang baru sebagai pengembangan. Pada semester 6 suksesi akan terlihat kesiapannya untuk terjun di Perusahaan orang tua,” imbuhnya.

Teddy berharap melalui UC Center for Family Business ini Perusahaan Family Business mampu berlanjut bahkan berkembang.

“Konsep dari UC Center for Family Business akan mempersiapkan suksesi yang tidak hanya mau namun juga mampu sebagai penerus Perusahaan keluarga atau Family Business bahkan bisa melakukan banyak inovasi dan pengembangan,” pungkas Teddy.