Raja Salman_Pemimpin Politik dan Budaya.Kompas.2 Maret 2017.Hal.16

Indonesia sejak Rabu (1/3) hingga Kamis (9/3) pekan depan kedatangan tamu agung. Ia adalah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud (81). Kedatangan raja salman ke Indonesia kali ini cukup istimewa karena terjadi setelah 47 tahun dari kunjungan raja arab Saudi faisal bin abdulaziz ke Jakarta pada 1970.

Oleh Musthafa ARD Rahman

Raja Salman merupakan raja VII dalam Negara Dinasti Al-Saud III, yang juga dikenal dengan Negara modern arab Saudi. Ia naik takhta sebagai raja pada 23 Januari 2015, menggantikan kakak tirinya, raja Abdullah bin Abdulaziz, yang wafat pada hari itu juga. Raja Salman merupakan penguasa generasi kedua dari pendiri Negara modern arab Saudi. Yang didirikan raja Abdulaziz al-saud tahun1932. Seperti saudara-saudara lain dari putra-putri raja Abdulaziz, raja salman lahir, tumbuh dan berkembang di lingkungan istana di Riyadh.

Ia mendapat pendidikan secara ketat di lingkungan istana. Raja salman menuntaskan hafalan al-Quran pada usia 10 tahun dibawah bimbingan Sheikh Abdullah Khayat, Imam dan Khatib Masjid Al-Haram. Raja salman juga berasal dari jaringan kuat di lingkungan keluarga besar keturunan raja Abdulaziz yaitu dari poros “Al-Sudairi Tujuh”. Al-Sudairi adalah salah satu istri raja abdulaziz yang melahirkan tujuh putra, diantaranya raja salman (2015-sekarang). Raja Fahd bin Abdulaziz (1982-2005) dan putra mahkota sultan bin Abdulaziz (2005-2011).

Poros Al-sadairi tujuh dikenal paling berpengaruh di lingkungan keluarga besar keturunan raja abdulaziz. Berkat asal keturunan dari poros al-sudairi tujuh, raja Salman sejak meniti karir dari usia muda dilingkungan Negara modern arab Saudi terbilang mulus tanpa rintangan. Ia selalu menduduki posisi stretegis sejak usia muda dan semuanya di jalani secara cemerlang. Ia, misalnya menjabat wakil gubernur, kemudian gubernur ibu kota Riyadh selama 48 tahun, dari 1963 hingga 2011. Jabatan gubernur ibu kota Riyadh merupakan yang paling bergengsi dibandingkan jabatan gubernur provinsi lain. Setelah menjabat gubernur ibu kota Riyadh dipercaya menjadi menteri pertahanan dan anggota Lembaga Keamanaan Nasional (NSC), kemudian menjadi putra mahkota tahun 2012 menyusul wafatnya putra mahkota nayef bin abdulaziz.

Tokoh Budaya

Selain sebagai gubernur dan menteri pertahanan, Salman bin Abdulaziz selama 6 dekade dikenal juga sebagai sosok tokoh budaya dan penjaga khazanah melalui kempemimpinannya si sejumlah lembaga serta organisasi kebudayaan dan pelestarian khazanah. Pengabdian dan sumbangish di bidang kebudayaan mengantarkan Salman bin Abdulaziz meraih banyak piagam dan jabatan kehormatan di bidang tersebut, baik di Arab Saudi maupun dunia arab.

Salman bin abdulaziz bersentuhan dengan dunia kebudayaan ketika dipercaya raja faisal bin abdulaziz menjadi direktur lembaga raja abdulaziz untuk riset dan arsip (king abdulaziz foundation for research and archives/ KAFRA) tahun1972, yang bergerak di bidang kebudayaan dan pelestarian khazanah. Salman bin abdulaziz memimpin lembaga itu hampir 4 dekade sejak era raja faisal, raja Fahd hingga raja Abdullah. Dibawah kepemimpinan Salman bin abdulaziz, lembaga raja abdulaziz melakukan dokumentasi dan publikasi secara modern ceceran informasi sejarah perjalanan Negara arab Saudi dari era prasejarah hingga era modern.

Berkat kerja keras Salman bin Abdulaziz di lembaga raja abdulaziz kini tersedia jutaan arsip dari dokumen asli dan gambar yang banyak masih berbentuk bebatuan terkait khazanah wilayah Jazeera al-arab yang kini menjadi teritorial Negara arab Saudi. Tercatat kini ada lebih dari 4 juta dokumen, 3.000 arsip dan 5.000 rekaman lisan. Untuk mencerdaskan rakyat arab Saudi dan bangsa arab pada umumnya, lembaga raja abdulaziz sering menggelar forum ilmiah dan budaya, juga seminar dan pameran berskala besar yang memamerkan dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang karya-karya lembaga raja Abdulaziz itu dibidang pelestarian budaya dan khazanah.

Lembaga raja abdulaziz juga bekerjasama dengan sejumlah universitas di arab Saudi, dunia arab dan internasional untuk menyediakan bahan-bahan tentang budaya dan khazanah Negara arab Saudi, khususnya bagi mahasiswa dan dosen yang sedang melakukan penelitian.

 

 

Mengola Perpustakaan

            Salman bin Abdulaziz juga mengontrol perpustakaan nasional raja Fahd bin abdulaziz yang didirikan tahun 1980 an. Perpustakaan nasional raja Fahd sejak tahun 1989 diputuskan sebagai lembaga independen pula, dibawah pimpinan salman bin abdulaziz. Perpustakaan nasional raja fahd kini mempunyai koleksi jutaan buku dan dokumen sumbangan dari sejumlah universitas di arab Saudi, dunia arab dan internasional serta lembaga raja abdulaziz untuk pelestarian budaya dan khazanah. Perpustakaan nasional itu juga menggelar forum ilmiah, seminar dan kerja smaa dengan perpustakaan nasional di Negara-negara lain dalam tukar-menukar informasi, buku, dan dokumen.

Perpustakaan juga menyediakan berbagai fasilitas agar mudah diakses, seperti telepon, facsimile, laman resmi, facebook, dan surat elektronik. Tercatat sekitar 52.000 warga setiap tahun mengakses perpustakaan nasional raja fahd itu. Lembaga tersebut juga memiliki 1.5 juta buku dan dokumen. Ada lebih dari 350 buku tentang ilmu perpustakaan yang diterbitkan disini. Perpustakaan nasional raja fahd sering mewakili arab Saudi pada forum seminar dan konferensi internasional untuk memperkenalkan Negara modern arab Saudi.

Salman bin abdulaziz pada 1985 juga menginstruksikan pembangunan gedung kebudayaan yang menjadi pusat aktivitas budaya, pameran nasional dan internasional serta pertemuan diplomatic. Gedung yang dikenal dengan nama istana tuwaiq itu menempati wilayah seluas 77.000 meter persegi di diskrik elite diplomatic di kota Riyadh. Istana tuwaiq jadi salah satu ikon kota Riyadh. Bangunan ini mendapat penghargaan agha khan tahun 1988 di Granada, Spayol, berkat keunggulan arsitekturnya. Maka selain tokoh politik raja salman juga dikenal sebagai tokoh budaya di arab Saudi.

Salman Bin Abdulaziz al-saud

Lahir                            : Riyadh, 31 Desember 1935

Diangkat jadi raja        : 23 Januari 2015

Keturunan                   : putra ke 25 dari raja dan pendiri kerjaan arab Saudi, abdulaziz al-saud

Pendidikan                  :

  • Pendidikan dasar: sekolah untuk pangeran di Riyadh (belajar ilmu agama dan ilmu modern)
  • Menyelesaikan hafalan al quran dalam usia 10 tahun

Jabatan                                    :

  • Wakil gubernur, kemudian gubernur Riyadh (1963-2011)
  • Menteri pertahanan (2011-2015)
  • Putra mahkota (2012-2015)
  • Raja arab Saudi (2015-sekarang)

Penghargaan                :

  • Menerima gelar doktor kehormatan sejumlah universitas seperti madinah, mekkah, new dehli (india), jepang, dan malaysia

 

Sumber: Kompas. 2 Maret 2017 hal 16