Rani Nossar
Belakangan, Makanan camilan asal Spanyol yang dinamakan Churros sedang naik daun. Di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, sekarang bermunculan churros berbagai merek. kebanyakan peminatnya didominasi kalangan remaja dan anak muda. Di tengah banyaknya peminat, satu pemain bisa meraup omzet ratusan juta per bulan.
Meningkatnya konsumsi makanan membuat Indonesia terus kebanjiran makanan dari luar. Salah satunya adalah churros asal Spanyol. Ini merupakan makanan ringan sejenis pastry yang digoreng.
Churros terbuat dari adonan dasar choux, yakni adonan pastry ringan yang biasa digunakan untuk membuat kue sus. Churros terbuat dari campuran tepung, air, dan garam.
Makanan ini digoreng dan berbentuk panjang bergerigi. Setelah digoreng, churros biasanya ditaburi gula pasir atau bubuk kayu manis lalu disajikan dengan saus cokelat atau saus lainnya sesuai selera. Bisa juga divariasikan dengan isian krim ditengahnya.
Di Indonesia, churros mulai menjadi tren. Di kota-kota besar, Jakarta, Bandung dan Surabaya, sekarang bermunculan churros berbagai merek.
Salah satu pemainnya adalah Edward Sanjaya asal Surabaya. Pemilik gerai khusus churros dengan merek dagangnya DR. churros ini di bilang, churros sudah masuk Indonesia sejak 2010. Namun, awalnya yang menjual hanya restoran Meksiko atau Spanyol.
Ia bilang, churros sangat terkenal di Spanyol, Prancis, Filipina, Portugis, dan negara-negara Amerika Latin. Biasanya makanan ini disantap saat sarapan dengan dicelupkan pada minuman cokelat panas yang kental.
Edward sendiri mendirikan DR. Churros pertama kali pada Januari 2014 di Tunjungan Plaza Surabaya. Saat itu, orang masih menganggap itu snack biasa. Namun sejak awal tahun ini hingga sekarang, churros makin banyak peminatnya, terutama didominasi kalangan remaja dan anak muda. Lantaran banyak peminatnya, Edward sudah membuka tiga gerai churros di Surabaya.
Edward mengaku, semua churros buatan hasil racikan sendiri. Kebetulan pembuatan churros tidak sulit. Bahan-bahannya pun tidak perlu impor.
- churros menyajikan aneka churros yang isinya diinjeksi dengan berbagai varian rasa, seperti blueberry, cokelat, caramel, stroberi, dan tiramisu. Harganya cukup terjangkau karena menyasar anak sekolah dan dewasa muda, yakni di kisaran Rp 15.000- Rp 18.000 per porsi. “Dalam sehari, churros yang terjual sampai 300 porsi,” katanya.
Sebelum churros dikenal banyak orang, penjualan hanya 100 porsi-150 porsi. Sekarang, Edward bisa menikmati omzet Rp 150 juta per bulan untuk satu gerai.
Pemain lainnya yang juga mendulang untung dari churros adalah Estrella de Churros di Bintaro, Tangerang. Tondy Gamaliel, Asisten Manager Estrella de Churros membenarkan bahwa penjualan churros sejak awal tahun ini meningkat tajam.
Estrella de Churros berdiri September 2014 di Bintaro. Harga churros dibanderol Rp.18.000- Rp 27.000 per porsi, dengan varian rasa cokelat, cream cheese, stroberi, butter caramel, dan vanilla. Estrella bisa menjual minimal 200 porsi dengan omzet sekitar Rp 3 juta- Rp 5 juta per hari.
Sumber: Kontan.-19-Mei-20015.Hal_.19