Tidak perlu menunggu berusia matang untuk membuat bisnis. Justru saat muda usia bisnis harus dimulai. Tantangan dan kendala dapat diatasi dengan semangat yang tetap terjaga.

Anak muda selalu memiliki energy besar dan gagasan yang sering diluar jalur. Energy itu bermanfaat untuk menjaga kondisi saat usaha yang dirintis kemungkinan jatuh-bangun.

Gagasan yang meloncat tinggi itu yang perlu diperhitungkan dengan seksama. Kreativitas mereka sebaiknya dilihat dengan kepala positif. Itu yang dilakukan 453 mahasiswa international business management (IBM) Universitas Ciputra (UC) kemarin. Mereka memamerkan ide bisnis dalam bentuk moodboard, jumat (3/5).

Koordinator mata kuliah international business, Romauli Nainggolan mengatakan dalam pameran itu para mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok. Total moodboard yang dipamerkan dalam kegiatan itu berjumlah 105.

“kegiatan ini merupakan implemantasi dari mata kuliah international dari mata kuliah International Business. Ini pesertanya adalah mahasiswa semester dua yang rata-rata berusia 18 tahun. Melalui kegiatan ini, kami berusaha untuk mendorong mereka agar memiliki jiwa bisnis menjadi eksportir,” jelas Romauli.

Salah satu moodboard yang tampak menarik perhatian dalam pameran itu adalah Tama Potato Salted Egg. Mewakili kelompok nya, Nathalie lavenia widjaya menjelaskan ide bisnis potato salted egg yang ditargetkan ekspor ke Malaysia.

“Dipilihnya potato salted egg karena karakter orang-orang di Malaysia cenderung hampir sama dengan di Indonesia. Itu termasuk soal karakter hobi nyemil. Nah, dari situ kami punya ide untuk bisnis camilan,” jelas Nathalie.

Potato salted egg dikonsep sebagai makanan ringan nan sehat. Dari segi actual, camilan itu memiliki kemasan praktis yang mudah didaur ulang. Selain itu, potato salted egg memiliki nilai tambah dengan adanya sertifikat halal dari Malaysia dan harganya terjangkau.

“sudah banyak camilan Indonesia yang diekspor ke Malaysia. Beberapa yang memiliki kualitas premium dibanderol sekitar 8-20 dollar AS, atau kalau dirupiahkan Rp 100 ribuan lebih. Potato salted egg, kualitasnya premium, tatapi harganya lebih murah sektar Rp 40.000 – Rp 80.000, bergantung pada size yang dibeli,” jelas Nathalie.

Ditambahkan Romauli, para mahasiswa memang harus melakukan analisis kekayaan negara sendiri sebelum menentukan ide bisnisnya. Selanjutnya mereka pun harus menganalisis negara yang akan menjadi target eskpornya, mulai dari kultur negara, demografi, keadaan politik, serta ekonominya. Dengan begitu, mereka dapat menentukan segmentasi dan bisnis yang tepat diekspor.

“keripik ini diproses dengan bumbu-bumbu yang berasal dari rempah Indonesia. Mengapa varian salted egg? Karena kan sekarang salted egg sedang booming ya, mulai dari menu masakan ayam, bebek, semuanya diberi salted egg. Lalu kami pikir, mengapa ngak keripik kentang salted egg,” papar Natahalie.

Menyiapkan mahasiswa sigap situasi

Yuli Kartika salah satu dosen IBM UC menambahkan, proses pembelajaran mata kuliah itu di titikberatkan untuk melatih mahasiswa terampil mengeksplorasi. Mereka peka menangkap peluang dan akhirnya memunculkan ide bisnis.

Melihat pesatnya perkembangannya teknologi dan globalisasi, mempersiapkan mahasiswa sejak dini untuk sigap adalah keharusan. Metode pembelajaran yang diterapkan itu lebih dikanal dengan sebutan Blended Learning System, guna menstimulasi pemahaman mahasiswa terhadao banyaj cara informasi bisa diperoleh.

“Penting untuk memahami kebijakan yang berlaku misalnya tentang tariff, pajak, kuota ekspor sebelum membuka bisnis di mancanegara,” tutur Yuli.

Ia menambahkan, factor budaya, iklim, demografi dari negara tujuan juga tidak boleh luput untuk dipahami jika ingin sukses. Dari sekian banyak ide bisnis menarik yang dipamerkan, beberapa yang menarik adalah Yeupeun Sunflower Oil yang ditargetkan dieskpor ke Korea Selatan dan Tama salted egg ke Malaysia.

Yuli Kartika salah satu dosen IBM UC

Mahasiswa harus mencari banyak informasi sebelum membuat dan membuka bisnis di negeri orang . pahami dulu factor budaya dan semua yang menyertai kehidupan dinegara itu supaya bisnis yang dijalankan dapat diterima.

Romauli Nainggolan, Koordinator IBM UC

                Mahasiswa perlu didorong agar jiwa bisnis mereka berkembang. Saat ini mereka diajak membuka bisnis dinegara lain yang tantangannya pasti berbeda dengan membuka bisnis di Indonesia.

Nathalie Laenia Widjaya, mahasiswa semester 2 IBM UC

Selera yang tidak jauh berbeda dengan orang Indonesia membuat Tama Potato salted egg juga bisa diterima pasar Malaysia.

 

 

Sumber: Surya. 4 Mei 2019.