Bakat bisnis John Morris tak bisa dilepaskan dari pengaruh keluarga. Ayahnya, seorang pedagang minuman, sedikit banyak melatih intuisi Morris dalam kegiatan perniagaan yang kemudian hari membesarkan namanya. Apalagi, Morris muda banyak membantu sang Ayah mengelola toko minuman di tempat kelahirannya. Sukses mendirikan Bass Pro Shops, Morris kini menjadi miliader dunia. Forbes mengkalkulasi kekayaan pribadinya mencapai US$ 4,2 miliar.
JOHN Morris lahir dan besar di Ozarks, Springfield, Missouri. Bakat bisnisnya terasah sejak kecil, tatkala membantu sang ayah yang membuka toko minuman.
Ada banyak pelajaran yang dipetik Morris saat itu. Mulai dari hal-hal sederhana, hingga prinsip-prinsip berdagang. Urusan tata letak toko, mengatur stock barang, cara menawarkan produk plus mengatur harga, hingga cara memberi salam kepada konsumen pun menjadi makanan rutin Morris sejak kecil.
Usai lulus sekolah menengah atas, Morris memutuskan mendalami ilmu berbisnis di Drury Collage. Namun, berbeda dengan sang Ayah, Morris justru terinspirasi hobi melakukan beragam aktivitas luar ruangan, semisal memancing, untuk dikelola menjadi ladang uang.
Lokasi Drury di pusat wilayah Ozarks membantu Morris memahami kebutuhan pecinta kegiatan outdoor ketika hendak ke berburu dan memancing. Banyak orang di sana kerap frustasi lantaran kesulitan memperoleh peralatan memancing yang berkualitas. Dengan sebuah trailer sewaan, pada tahun 1971, Morris mengelilingi 20 negara bagian untuk mencari alat pancing berkualitas dan dijajakan di toko sang Ayah.
Kebetulan toko ayahnya berdekatan dengan Danau Table Rock, yang memiliki banyak titik pemancingan. Benar saja, dalam waktu singkat bisnis alat pancing Morris meraih kesuksesan di Springfiled. Seiring berjalannya waktu, Morris mempunyai toko sendiri dan menyebar ke banyak wilayah. Bahkan, Springfield kini terkenal sebagai objek wisata.
Strategi pricing dari bangku kuliah membentuk karakter Morris yang tidak takut menghadapi persaingan harga. Dia berani memangkas harga jual produk sehingga jauh di bawah harga toko-toko lain yang juga menyediakan produk sejenis. Bisa ditebak, pelanggan Morris pun bertambah banyak.
Morris lantas mendirikan Bass Pro Shops sebagai bendera bisnis peralatan outdoor. Seiring makin populernya Springflied di kalangan pecinta alam, kegiatan outdoor pun semakin variatif. Hal ini mendorong peningkatan permintaan alat-alat outdoor. Barang dagangan Bass Pro Shops juga semakin variatif.
Demam berburu di Springfield dinikmati Morris dengan mendirikan American Rod and Gun, sebuah toko yang menyediakan peralatan pendukung pada 1975. Toko baru ini berdiri seiring tren permintaan alat pancing di Bass Pro Shops yang tumbuh pesat. Dia mengaku mendirikan toko baru agar masing-masing usaha bisa digarap secara maksimal.
Dua tahun berselang, Morris kembali membesut ekspansi bisnis. Kali ini, dia mendirikan Bass Tracker, yaitu toko penjualan perahu untuk kebutuhan memancing. Toko ini menjual perahu sampai trailer khusus untuk para pemancing.
Menyadari bisnisnya makin besar, Morris membutuhkan sebuah tempat untuk menampung semua barang dagangannya. Tahun 1984, ia mulai membangun supermarket yang masih berlokasi di Springfield, Missouri.
Berlanjut ke tahun 1995, dengan memanfaatkan kegiatan outdoor sebagai gaya hidup, Morris membuka Bass Pro Shops Sportsman yang menjual peralatan outdoor. Toko yang terletak di Atlanta, Georgia, ini menjadi toko pertama di luar Missouri.
Kini, Bass Pro Shops sudah menjadi pengecer terkemuka keperluan outdoor di Amerika Serikat dan Kanada. Selain harga dan lokasi, kunci kesuksesannya adalah kampanye pelestarian lingkungan hidup. Ia menggandeng kalangan konservasi alam dan organisasi yang mengelola sumber daya alam. Tak heran, namanya cepat akrab di telinga para pecinta kegiatan outdoor.
Sumber : Kontan. 18 februari 2015. Hal 24.