Dibutuhkan sebuah keberanian untuk berbeda diluar tatanan baku yang sudah ada ketika seseorang memtuskan untuk merenovasi ataupun merencanakan interior huniannya dengan tema industrial. Betapa tidak, mengusung tema industrial dalam sebuah hunian berarti juga harus pintar menyajikan suasana industry/pabrik dengan berbagai komponen-kompone yang terlihat usang dan tua kedalam konsep hunian modern yang “clear,clean” dan nyaman.
Elemen warna
Warna menjadi hal penting yang bisa menjadi pembeda tema dalam atmosfir ruang. Penggunaan warna-warni monokromatik yang cenderung ke abu-abu dof (mental), merah bata dan coklat kayu serta kombinasi warna-warna netral seperti hitam dan putih banyak mendominasi tampilan gaya industrial. Meski demikian masih diperlukan aksentuasi warna bold (warna kontras) pada bagian-bagian ruang tertentu. Aksentuasi warna kontras diperlukan agar supaya kesan boring/monoton dapat dihindari.
Elemen lantai
Permukaan lantai pada tema industrial masih mengutamakan penggunaan material-material tanpa finishing yang merubah warna, yaitu dengan mengexpose permukaannya seperti misalnya lantai beton yang di poles clear coating, ataupun papan-papan kayu tua. Bahkan plat besi dengan tekstur kasar bisa jadi pilihan lantai bagi yang berani beda.
Definisi industry bagi desain interior sendiri sejatinya adalah perpaduan antara art dan usability. Art dan usability didalam interior industrial lebih mengedepankan tatanan seni instalasi dalam sebuah komposisi visual tiga dimensi yang disajikan secara fungsional dengan meggunakan kembali benda/mengisi ruangannya. Kejujuran dalam penggunaan material yang ditampilkan apa adanya seperti kayu beton, bata, kaca, besi, pipa-pipayang terxpose menjadi ciri khas yang mudah dikenali dari interior dengan tema industrial.
Tampilan tema industrial biasanya banyak dijumpai pada interior kafe, restoran dan bar. Semakin ke depan tren dengan mengusung gaya industrial sekarang mulai bergeser ke ruang-ruang privat, seperti perumahan ataupun apartemen. Ada beberapa prinsip ketika akan mengusung tema industrial dalam sebuah tempat hunian, prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah:
Elemen plafond
Penerapan tema industrial pada hunian pada awal mulanya banyak dijumpai pada lantai atas rumah (loteng), seringkali bagian tersebut kurang begitu mendapat perhatian dalam penataan, sehingga sisi atas dibiarkan terbuka sampai terlihat konstruksinya. Hal ini justru menjadi daya Tarik tersendiri dari gaya industrial. Exspose konstruksi besi, beton, dan kayu hingga pipa-pipa drainase dan mekanikal elektrikal menjadi aksentuasi yang kuat dari tampilan plafond.
Elemen dinding
Kesan lekat dari tema industrial adalah exspose material pada dinding-dinding pembatas ruang. Dominasi material bata tanpa plester, beton exspose yang ditampilkan apa adanya menjadi daya magis kekuatan atmosfir industrial. Munculnya warna-warna yang tidak merata pada permukaan dinding bata, beton, besi bahkan serat-serat kayu lama yang sengaja dibiarkan terexpose memperkaya sisi arsitek permukaanya.
Dekorasi sebagai elemen estetis
Unsur penting lainnya dalam interior dengan tema industrial adalah keberadaan elemen estetis. Elemen estetis ruang bisa berupa benda-benda lama yang sudah tidak di fungsikan ataupun karya seni instalasi (artwork) dari material industri. Art wall seperti lukisan dengan tema graffiti maupun foto-foto vintage juga bisa menjadi pilihan yang tepat.
Lampu
Benda fungsi lainnya yang juga bisa menjadi unsur dekoratif ruang adalah lampu penerang. Pemilihan model dan bentuk lampu juga menjadi pertimbangan khusus agr sesuai dengan atmosfir ruang bertema industrial. Lampu gantung maupun standing lamp yang terkesan “old” menjadi pilihan yang tepat untuk dipasang pada platfond maupun sudut ruang.
Furnitur
Furniture menjadi bagian penting sebagai pengisi ruang. Pilihan bentuk, warna dan material menjadi pertimbangan penting ketika menjatuhkan pilihan pada tema industrial. Penggunaan material kulit dan upholstery pada pembungkus sofa yang besar akan menjadi pusat perhatian dalam ruang. Kombinasi material kayu solid dan pipa besi industrial, roda troly pada desain furniture yang di aplikasikan apaadanya menjadi aksen penanda furniture industrial.
Penulis: Tri Noviyanto P Utomo
Interior and produsct designer UC
Sumber: Rumahku no 121. 2016 Halaman 42, 43

