SIAPA yang tidak kenal Pasar Keputran Utara? Pasar yang selalu ramai pada malam hari menyimpan sejarah panjang. Pembangunan Pasar Keputran Utara dilakukan sekitar tahun 1977.
Menurut pustakawan sejarah Chrisyandi Tri Kartika, pembangu nan Pasar Keputran Utara dibangun dengan dana inpres 6/1977. Nominal pembangunan ketika itu mencapai Rp 464 juta. “Pembangunan Pasar Keputran Utara ketika itu dibiayai oleh dana Inpres,” katanya.
la menjelaskan, pada saat itu pembangunan pasar milik pemerintah tidak diperkenankan menggunakan dana swasta. Sehingga sebagai gantinya diturunkan berbagai macam inpres untuk membangun pasar. Ada tiga macam dana inpres untuk membangun atau meningkatkan bangunan pasar, yakni inpres pasar sederhana untuk membangun pasar los biasanya pada pasar desa. Kemudian inpres kredit pasar yang biasa digunakan untuk membangun pasar bertingkat di kota. Namun dana ini harus dikembalikan dalam jangka waktu sekian tahun tanpa bunga. “Jadi pasar Keputran Utara itu dibangun dengan dana inpres kredit pasar.” terangnya.
Pasar Keputran ini ada dua, yaitu Pasar Keputran Selatan dan Pasar Keputran Utara. Untuk Pasar Keputran Selatan, biasanya disebut juga Pasar Keputran lama. Di sini peda gang menjual berbagai keputuhan pokok, aneka bunga setaman, janur dan manggar.
Pasar Keputran Utara yang kini dikenal sebagai Pasar Keputran Baru dulunya pasar umum dan pasar rombeng, berupa pakaian dan perala- tan rumah tangga. Belum menjadi pasar sayur seperti sekarang ini.” jelasnya.
Pasar Keputran adalah pasar induk sayur-mayur yang ada di Kota Pahlawan ini. Di pasar inilah kebutu han sayur-mayur kota Surabaya dipasok dan didistribusikan ke penjuru kota, bahkan termasuk untuk kota lain di luar Surabaya. (rmt/nur)