Sejarah Panjang Hotel Majapahit (27)_Penataan Taman Hotel Bergaya Klasik. Radar Surabaya. 8 Oktober 2019. Hal.3. Maureen Nuradi

 

Keindahan Hotel Majapahit tak lepas dari keberadaan taman hijau diantara bangunan-bangunan klasik yang mengelilinginya. Penataan taman yang rapi menambah suasana asri dan nyaman.

Arsitek Surabaya Maureen Nuradi mengatakan, taman di hotel Majahaphit, Jalan Tunjungan, Surabaya, memiliki sifat elektik. Yakni campuran dari berbagai gaya. Taman-taman itu memiliki tatanan geometris dan simetris.

Penataan yang simetris dilihat dari sumbu pembagi ditengah-tengah taman dengan kolam kecil sebagai pusat. Sementara geometris ditunjukkan dengan adanya pembatas pohon, jalan setapak yang berbentuk kotak0kotak dan persegi. “Gaya ini sepertinya pengaruh gaya taman formal dari Prancis yang jadi tren di Eropa tahun 1900-an,” kata Maureen Nuradi kemarin.

Letak Taman di Hotel Majapahit (dahulu Oranje Hotel atau Hotel Yamato) berada diantara jajaran kamar. Mengisi bagian tengah-tengah. Model taman seperti itu bisa disebut sebagai courd yard. Tatanan taman tersebut banyak dijumpai di Timur Tengah. Dengan adanya kolam dan pohon palem sebagai salah satu ciri khasnya. Namun, tanamanya tiak menggunakan tanaman Eropa atau Timur Tengah, melainkan tanaman tropis yang sesuai dengan iklim di Indonesia. Misalnya, yang terlihat saat ini adalah pohon beringin, palem, flamboyan, furing, dan helicornia.

Maureen dosen Arsitektur Interior Universitas Ciputra, manambahkan, percampuran gaya ini bisa jadi disebabkan arsitek Hotel Majapahit orang Belanda. Sementara gaya Timur Tengah kemungkinan terbawa dari keluarga The Sarkies yang berasal dari Armenia. Jadi, masih terpengaruh gaya Timur Tengah. “Pendirinya banyak membuat Hotel didaerahmembuat Hotel Majapahit jadi eklektik,” paparnya.

Agus Hariyanto, Chief Conceirge Hotel Majahahit, menambahkan, tatanan taman di Hotel Majapahit tidak banyak berubah sejak awal didirikan. Kalau ada sedikit perubahan hanya pada penambahan kolam ikan untuk mempercantik taman.

Sumber: Radar Surabaya. 8 Oktober 2019