“MAGNET” pariwisata Korea Seltan hingga hari ini masih kuat dan menarik wisatawan Indonesia. Berdasarkan informasi dari Korea Tourism Organization (KTO), pada 2016 sebanyak 295.000 wisatawan asal Indonesia mengunjungi Korea Selatan.
Dari daftar wisatawan semua negaea yang berkunjung ke Korea Selatan, Indonesia menduduki peringkat ke-9. Bahkan dalam 10 tahun ke depan, diperkirakan Indonesia akan menjadi pasar yang bersar bagi parieisata Korea dan akan masuk ke posisi 3-4 bersama dengan China dan Jepang.
Hal ini menjadi potensi besar bagi Korea dan di antara wisatawan Indonesia tersebut, banyak diantaranya wisatawan Muslim. Bukan hanya wisatawan Muslim asal Indonesia, pada 2016, jumlah wisatawan Muslin yang ebrkunjung je Korea sebanyak 980.000 orang. Ini hanya 5,7% dari total 17,2 juta wisatawan asing yang datang ke Korea.
Jumlah wisatawan Muslin tersebut telah meningkat lima kali selama lima tahun terakhir. Bersama dengan turis China, wisatawan Muslim telah menjadi salah satu pengunjung terbesar di Korea.
Kemudahan bagi wisatawan Muslim
Sehubungan dengan hal itu, KTO berencana untuk menarik 1,2 juta wisatawan Muslim tahun ini. Korea tengah fokus pada 1,7 Miliar pasar Muslim dengan menjalankan kampanye Muslim Friendly Korea untuk menarik wisatawan Muslim yang menjadi target utama diversifikasi pasar.
Pertama, restoran muslim-friendly telah di perbanyak dari 135 restoran menjadi 170 buah untuk penyebaran makanan halal. Restoran muslim-friendly adalah restoran yang menyajikan makanan yang terbuat dari bahan-bahan seperti seafoos, sayuran, dan lainnya yang dapat dinikmati wisatawan Muslim.
Kedua menghadirkan empat jenis restoran untuk mempermudah wisatawan Muslim mendapat beragam pilihan wisata kuliner yang aman. Restoran itu adalah Halal Certified yang disertifikasi oleh Korea Muslim Federation (Federasi Muslim Korea) sesuai dengan standart sertifikasi halal, Self Certified yang disertifikasi sendiri oleh restoran setelah evaluasi, Muslim Friendly yang menjual menu halal, dan Pork Free yang menggunakan daging selain daging babi.
Salah satu contoh kawasan yang dikembangkan adalah Hongdae, Cheongdam , dan Gangnam. Ini adalah tempat populer untuk wisatawan. Seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan Muslim, kini telah hadir restoran bersertifikat halal di kawasan wisata tersebut. Lebih dari itu, pusat perbelanjaan di Korea Selatan juga sudah dilengkapi dengan tempat ibadah yang memudahkan wisatawan Muslim.
Ketiga, KTO juga menerbitkan buku panduan bagi wisatawan Muslim, informasi makanan halal, dan informasi tentang tempat beribadah di Korea. Pada September 2017 mendatang akan digelar “Halal Restaurant Week” untuk menawarkan makanan Korea yang halal dengan harga diskon kepada wisatawan Muslim yang berkunjung ke Korea.
Untuk mendukung hal in, Pemerintah Korea juga menghadirkan pusat informasi yang dapat membantu wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Pusat informasi wisatawan asing terletak di kantor KTO, Cheonggyecheon-ro, Jung-gu, Seoul. Selain di KTO Seoul, pusat informasi ini terdapat di Bandara Internasional Incheon, Bandara Internasional Gimhae di Busan, Bandara Internasional Jejum dan Jeju Jungmun Tourist Resort di Jungmun Complex.
Sumber: Kompas, 20 April 2017. Hal.24

