Hindari Menjahili si Kecil hingga Menangis. Anak Bisa Merasa Cemas hingga Trauma. Jawa Pos. 8 September 2024. Hal.17
Hindari Menjahili si Kecil hingga Menangis
Anak Bisa Merasa Cemas hingga Trauma
8 September 2024. Hal.17
Ekspresi anak yang menggemaskan saat digodain atau membuat ortu maupun orang dewasa lainnya senang menggoda si kecil bahkan sampai menangis. Namun, boleh nggak sih hal itu dilakukan?
INTERAKSI antara ortu dan anak jadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan anak. Tidak jarang ada ortu yang suka menjahili anaknya. Hal itu dianggap lucu dan menghibur.
“Ketika anaknya merengek, nangis, atau merespons dengan tingkah aneh-aneh itu dianggap lucu sehingga sering kali diulangi untuk memuaskan ego orang dewasa atau ortu yangmelihatnya,” kata Elvida Dewi MPsi Psikolog.
Padahal, lanjut Elvida, ada beragam aktivitas yang lebih positif untuk membangun bonding dengan si kecil. Salah satunya bermain bersama. “Main boneka, ajak main bola, baca buku cerita pokoknya hal-hal yang membersamai dia berkembang dan tidak menimbulkan rasa ketidaknyamanan itu memiliki nilai lebih untuk meningkatkan attachment,” tutur psikoloh anak tersebut.
Dia mengatakan, jahil ke anak boleh saja asal tahu batasan. Apabila anak sudah menunjukkan ketidaknyamanan, ortu harus segera berhenti. “Kalau anak sudah bilang nggak suka, nggak mau, atau terlihat mulai berkaca-kaca matanya, ya sudah hentikan. Jangan tunggu anak nangis, meraung-raung,” tegasnya.
Alih-alih lucu, anak hanya akan merasakan emosi-emosi negatif ketika ortu berlebihan dalam menggoda. Antara lain rasa cemas dan takut. Sebab, anak belum bisa membedakan dengan baik mana yang lelucon dan bukan.
“Mereka hanya tahu bahwa, ‘aku takut karena aku ditinggal,’ misal saat ortunya pura-pura sembunyi saat jalan bersama sampai si anak nangis mencari-cari,” lanjut founder” @temandekat.psi.itu.
Apabila terus-meneurs dilakukakn, tindakan tersebut dapat memengaruhi psikis anak. Dampaknya, anak tumbuh dengan rasa traumatis karena diperlakukan tidak nyaman oleh orang terdekatnya.
“Anak jadi cemas akan dipermalukan orang lain tiap melakukan sesuatu, takut jadi bahan tertawa akhirnya nggak pede. Trust issue sama orang lain akhirnya semua dilakukan sendiri,” ungkap Elvida.
Tindakan menggoda yang boleh dilakukan adalah yang tahu batasan. Misalnya menggoda sambil mengajari. “Contohnya, kita merengek minta boneka favoritnya. Kira-kira anak bisa tidak mempertahankan barang miliknya. Jadi, belajar problem solving juga,” ujarnya.
Ketika anak menunjukkan ketidaknyamanan karena tindakan kita, sambung dia, ortu harus berhenti. Jangan lupa untuk meminta maaf dan memberi anak pelukan. “Besoknya jangan diulangi supaya anak tidak hilang kepercayaan dan belajar komitmen juga,” pungkas Elvida. (lai/cl7/nor)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!