
Siapa bilang tampil modis harus bikin lingkungan babak belur? Di tengah kesadaran akan perubahan iklim dan krisis lingkungan, dunia mode mulai bergerak ke arah baru yang lebih ramah bumi: fashion berkelanjutan alias sustainable fashion. Konsep ini bukan cuma tren sementara, tapi langkah penting untuk masa depan industri fashion dan planet kita.
Pengertian
Fashion berkelanjutan adalah pendekatan dalam desain, produksi, distribusi, dan konsumsi pakaian yang memperhatikan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tujuannya? Mengurangi limbah, menghemat sumber daya alam, dan menciptakan ekosistem industri fashion yang adil dan bertanggung jawab.
Berbeda dari fast fashion—yang memproduksi pakaian secara masif dengan harga murah tapi merusak lingkungan—fashion berkelanjutan fokus pada kualitas, keadilan, dan kelestarian.
Mengapa Fashion Berkelanjutan Penting?
1. Industri Fashion = Salah Satu Penyumbang Polusi Terbesar
Banyak yang belum sadar kalau industri fashion berada di peringkat kedua sebagai penyumbang polusi air terbesar di dunia. Produksi tekstil memerlukan air dalam jumlah besar, menggunakan zat kimia berbahaya, dan menghasilkan limbah beracun.
2. Limbah Pakaian yang Menumpuk
Menurut data, jutaan ton pakaian dibuang setiap tahun ke tempat pembuangan akhir. Sebagian besar pakaian ini berbahan dasar sintetis yang butuh waktu ratusan tahun untuk terurai.
3. Eksploitasi Tenaga Kerja
Fashion murah sering kali datang dengan harga kemanusiaan yang mahal: buruh yang dibayar rendah, bekerja dalam kondisi tidak layak, dan minim perlindungan hak.
Dengan memilih fashion berkelanjutan, kita ikut menekan efek negatif ini dan menciptakan sistem yang lebih adil untuk semua pihak.
Prinsip Utama dalam Fashion Berkelanjutan
Desain yang Tahan Lama
Desainer fashion berkelanjutan menciptakan pakaian berkualitas tinggi yang tidak mudah rusak dan tetap relevan meski tren berganti. Konsep ini dikenal juga dengan istilah slow fashion.
Bahan Ramah Lingkungan
Pakaian dibuat dari material yang dapat terurai alami atau didaur ulang, seperti katun organik, linen, tencel, bambu, atau kain dari limbah plastik laut.
Produksi Etis
Fabrikasi dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan pekerja dan lingkungan. Ini termasuk upah yang layak, jam kerja manusiawi, dan kondisi kerja yang aman.
Daur Ulang dan Upcycle
Alih-alih membuang, fashion berkelanjutan mendorong praktik upcycling atau mengubah pakaian bekas menjadi produk baru dengan nilai tambah.
Transparansi Rantai Pasok
Brand yang mengusung fashion berkelanjutan biasanya terbuka tentang proses produksinya: dari bahan baku, lokasi pembuatan, sampai pengemasan.
Gimana Cara Kita Dukung Fashion Berkelanjutan?
Kamu gak harus langsung buang semua baju fast fashion di lemari. Tapi kamu bisa mulai dengan langkah kecil:
Belanja dengan bijak: Pilih produk lokal, brand yang transparan, dan utamakan kualitas daripada kuantitas.
Rawat pakaian dengan baik: Supaya awet dan gak cepat rusak.
Swap & thrifting: Tukar baju dengan teman atau beli pakaian preloved di toko thrift.
DIY & Upcycle: Ubah baju lama jadi model baru yang lebih kece.
Daur ulang tekstil: Jangan buang sembarangan! Banyak komunitas atau brand yang menerima pakaian bekas untuk didaur ulang.
Contoh
Beberapa brand lokal maupun internasional sudah menerapkan konsep fashion berkelanjutan, seperti:
Pijak Bumi – Sepatu asal Indonesia dengan bahan alami dan proses produksi ramah lingkungan.
Sejauh Mata Memandang – Brand fashion Indonesia yang memadukan desain tradisional dan keberlanjutan.
Patagonia – Brand outdoor yang fokus pada daur ulang dan konservasi alam.
Stella McCartney – Desainer high fashion yang tidak menggunakan kulit atau bulu hewan dalam koleksinya.
baca juga: Koleksi Busana Etnik: Perpaduan Warisan Budaya dan Gaya Modern



