PENGERTIAN
Rubella adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebar dengan mudah saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Biasanya, anak-anak dan orang dewasa yang terkena rubella hanya mengalami demam ringan dan ruam [1].
PENYEBAB
Rubella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Rubella (RuV). RuV atau Virus rubella adalah satu-satunya anggota genus Rubivirus dalam famili Matonaviridae yang baru diklasifikasikan. Penyakit ini menyebar dari orang ke orang saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau orang yang belum terinfeksi menyentuh permukaan yang ada virusnya. Penyakit ini juga dapat menyebar dari ibu hamil ke janin. Siapapun dapat tertular virus rubella bahkan tanpa gejala. [2-3].
FAKTOR RESIKO
Jika seorang wanita hamil terinfeksi rubella pada awal kehamilan, ada risiko 90% virus tersebut menular ke janinnya. Infeksi rubella selama kehamilan, terutama di trimester pertama, dapat menyebabkan keguguran, kematian janin, bayi lahir mati, atau bayi dengan kelainan bawaan yang disebut sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome) [1].
GEJALA DAN TANDA
Gejala utama rubella adalah ruam yang biasanya muncul di wajah dan menjalar ke seluruh tubuh. Pada anak kecil, ruam sering kali merupakan gejala pertama. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, ruam dapat muncul beberapa hari setelah gejala lainnya muncul. Hingga 50% orang tidak memiliki gejala sama sekali tetapi tetap dapat menularkan rubella ke orang lain.
Gejala rubella meliputi :
- Ruam
- Demam rendah
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Sakit kepala
- Mata merah muda
- Nyeri sendi
- Secara umum merasa tidak enak badan (malaise)
- Pembengkakan kelenjar getah bening
PENANGANAN
Tidak ada terapi khusus yang tersedia untuk infeksi virus rubella. Pengobatan diberikan berdasarkan gejala untuk berbagai manifestasi, seperti demam dan arthralgia (nyeri sendi). Imunoglobulin atau antibodi yang didapatkan setelah terinfeksi tidak mencegah terjadinya infeksi kembali. Oleh karena itu, pemberian imunoglobulin tidak direkomendasikan sebagai profilaksis pasca infeksi. Meskipun imunoglobulin dapat mengubah atau menekan gejala, hal ini dapat menimbulkan rasa aman yang tidak beralasan. Bayi dengan rubella kongenital dilahirkan dari wanita yang menerima imunoglobulin segera setelah terpapar. Pemberian imunoglobulin harus dipertimbangkan hanya jika wanita hamil yang pernah terpapar pengidap rubella tidak mempertimbangkan penghentian kehamilan dalam kondisi apa pun. Dalam kasus seperti itu, pemberian IM (intramuskular) 20 mL [4].
KOMPLIKASI
Perkembangan poliartralgia (kondisi nyeri sendi yang mengenai 5 atau lebih persendian) adalah komplikasi infeksi rubella yang paling umum, yang mempengaruhi hingga 70% remaja dan wanita dewasa. Biasanya simetris dan melibatkan pergelangan tangan, jari, lutut, dan pergelangan kaki. Manifestasi lain, meskipun jarang, termasuk trombositopenia, anemia, miokarditis, perikarditis, hepatitis, orkitis, retinopati, uveitis, sindrom Guillain-Barré. Infeksi rubella selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan, persalinan prematur, retardasi pertumbuhan janin, dan sindrom rubella bawaan. Risiko terjadinya komplikasi paling tinggi jika infeksi tertular dalam 12 minggu pertama masa kehamilan [5].
PENCEGAHAN
Pencegahan terbaik untuk campak adalah dengan memberi vaksinasi sesuai dengan jadwal imunisasi yang sudah disediakan oleh pemerintah. Vaksin untuk mencegahnya adalah MMR yang bisa melindungi dari tiga penyakit sekaligus, yaitu campak, rubella dan gondongan. Vaksin ini biasanya diberikan pada saat anak usia 9 bulan kemudian dilanjutkan booster pada saat usia 15-18 bulan serta usia 5-7 tahun berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Orang tua harus dididik dan diberi penyuluhan tentang pentingnya imunisasi rutin pada bayi dan anak-anak. Ada pula pencegahan lain yang bisa dilakukan yaitu dengan menjaga kebersihan diri dengan mandi secara rutin serta mencuci tangan rutin dengan sabun, mencegah kontak langsung dengan pasien rubella [6].
DAFTAR PUSTAKA
- World Health Organization. (n.d.). Rubella. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/rubella
- Rubella (German measles) (2024) Rubella (German measles): Symptoms, treatment & prevention. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17798-rubella
- Leonor, M.C. (2023) Rubella. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559040/ (Accessed: 18 November 2024).
- Zimmerman L.A., & Reef S.E. (2022). Rubella (german measles). Loscalzo J, & Fauci A, & Kasper D, & Hauser S, & Longo D, & Jameson J(Eds.), Harrison’s Principles of Internal Medicine, 21e. McGraw-Hill Education. https://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=3095§ionid=263965768
- Camejo Leonor M, Mendez MD. Rubella. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559040/
- (n.d.). Rubella. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/imunisasi/rubella