
Pada hari Kamis, 10 April 2025, bertempat di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, telah dilaksanakan kegiatan pembekalan bagi dokter muda angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra (FKUC). Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan keterampilan dokter muda terkait kesehatan reproduksi, khususnya pemahaman serta praktik mengenai alat kontrasepsi dan teknik pemasangannya (IUD dan implan).
Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari kerja sama antara FKUC dan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam rangka mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), khususnya dalam Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang telah terjalin sejak tahun 2022.

Dr. dr. Ni Njoman Juliasih, M.Kes., selaku dosen FKUC, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi dokter muda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan tengah bersiap menyelesaikan pendidikan kedokteran. Ia berharap para dokter muda mampu menguasai berbagai program kesehatan masyarakat, terutama Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, agar siap terjun langsung di lapangan. Beliau juga menekankan bahwa kerja sama ini telah memberikan manfaat besar, tidak hanya dalam hal teori dan kebijakan, tetapi juga dalam praktik langsung pemasangan alat kontrasepsi.
Sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mewujudkan “Indonesia Emas 2045,” dr. Juliasih menambahkan bahwa pemahaman dan pembekalan terkait kesehatan reproduksi menjadi kunci dalam mencetak generasi bebas stunting di masa depan.
Sementara itu, dr. Palupi Susetyorini, M.Kes., perwakilan dari BKKBN, menjelaskan bahwa mahasiswa telah mendapatkan teori mengenai alat dan obat kontrasepsi dalam mata kuliah obstetri dan ginekologi. Untuk memperkuat pemahaman, mahasiswa juga diberi kesempatan praktik langsung pemasangan IUD dan implan di RSUD Dr. Soewandhie Surabaya, didampingi oleh dosen pengajar dan tenaga kesehatan yang kompeten.



Pembekalan di kantor BKKBN dimulai dengan edukasi mengenai pentingnya penapisan calon akseptor menggunakan alat bantu “roda klop”. Mahasiswa juga melakukan simulasi pemasangan dengan bantuan video pembelajaran serta diskusi berbasis pengalaman praktik di rumah sakit. Untuk memperdalam pemahaman, setiap mahasiswa menerima satu set alat peraga implan dua batang untuk latihan pemasangan dan pencabutan.
Selain itu, mahasiswa juga dibekali pengetahuan tentang pengisian kartu K/I (kartu kontrol untuk klien) dan K/IV (rekam medis pada fasilitas kesehatan). Seluruh pembekalan ini diharapkan dapat meningkatkan akses serta kualitas pelayanan kontrasepsi, yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas.





