Punahnya Badak Putih

Matinya badak putih jantan satu-satunya di dunia yang ada di Nairobi Sudan pada senin tanggal 19 Maret 2018 adalah duka yang mendalam, khususnya bagi para pecinta binatang. Kematiannya adalah simbol keji dari kelalaian manusia terhadap alam. Seluruh aktivis pecinta binatang menyalahkan ulah manusia atas hampir punahnya badak putih utara tersebut. Saat ini hanya ada dua badak putih utara di dunia, yang dua-duanya betina. Selama ini badak diburu karena harga culanya yang mahal, jauh lebih mahal daripada emas.

Mitos Cula Badak. Cula badak diperdagangkan dengan harga Rp 687,8 juta per kilogram, sedangkan harga emas  Rp 580,7 juta per kilogram, harga cula badak jauh lebih mahal daripada emas. Penggunaan cula badak sebagai obat kuat untuk pria, banyak tidak benarnya atau hanya bersifat sugesti. Cula badak yang keras dan tegak tersebut tersusun dari  keratin, bahan yang  sama seperti pada kuku manusia. Kalau keratin dianggap bisa sebagai obat kuat pria, hal tersebut salah. Dalam seksologi banyak bahan yang bentuknya tegak dan keras, diasumsikan bermanfaat sebagai obat kuat pria, hal tersebut hanya mitos dan tidak selalu benar.

Teknik Simpan beku sperma. Teknik menyimpan sperma dan atau embrio (freezing techniques) dalam nitogen cair dengan suhu  – 196° C (minus 196 derajat cesius) mampu mengawetkan sampai puluhan tahun, 15 tahun – 20 tahun. Sperma yang telah diawetkan kemudian diambil /dituai untuk dilakukan fertilisasi berbantu (IVF/invitro fertilization). Embrio yang didapat sebagian dimasukkan ke dalam rahim (embryo transfer), dan sebagian embrio jika lebih, disimpan dalam nitrogen cair tersebut. Model teknologi reproduksi dengan simpan beku sperma/embrio seperti ini dilakukan untuk mengantisipasi kepunahan hewan langka.

Disruptive innovation. Punahnya badak putih, hewan bertubuh besar tersebut di atas, selain karena ulah manusia, juga karena kemampuan adaptasi yang bermasalah. Dinosaurus  yang tidak bisa beradaptasi, punah juga, sehingga saat ini kita hanya bisa melihat gambarnya atau visualisasinya. Punahnya makluk besar tersebut jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi, bisa dimaknai bahwa jika suatu usaha, bahkan yang sudah besar, jika tidak mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, akan habis atau punah.

Teknologi on-line dalam bidang tranportasi umum (grab, gojek) mengagetkan taksi konvensional. Dengan system on-line tersebut yang lebih praktis, murah, dijemput dirumah membuat angkutan umum konvensional lain seperti   angkot dan  becak ikut terpengaruh terjadi penurunan pendapatan. Proses tersebut adalah contoh dari inovasi disruptif.

Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut.

Turunnya pendapatan pertokoan di Singapura telah terjadi, orang membeli kebutuhan dengan cara on-line, barang diantar sampai rumah. Orang pergi ke super market hanya untuk jalan-jalan atau hanya membeli yang tertentu saja. Dengan semakin baiknya system on-line, hampir pasti pola seperti akan merambah di semua lini.

Kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi yang dituangkan dalam aplikasi, telah banyak kita nikmati. Mencari tempat kontrak atau rumah, tidak harus survey dari kampung ke kampung, cukup buka aplikasi. Hal tersebut membuka pasar baru untuk mewadahi para penjual, yang berdampak memudahkan pembeli.

Penjualan barang-barang secara on-line sangat praktis dengan jangkauan pasar yang besar. Tak harus menyewa lokasi yang kadang memerlukan biaya besar, pada sisi lain keberadaan  media sosial saat ini sangat mendukung.

Jasa travel perjalanan bangkrut karena adanya aplikasi on-line yang mudah untuk pesan langsung dengan harga yang relatif lebih murah. Biaya karyawan di suatu unit usaha yang memerlukan anggaran besar, bisa dipangkas, sehingga harga jual menjadi lebih murah.

punahnya badak putih

Antisipasi dan Masa depan. Pada masa depan akan semakin banyak produk teknologi yang akan memudahkan banyak pihak, tetapi bisa juga berdampak merugikan atau merusak system yang sudah ada. Dimungkin pekerjaan/profesi tertentu bisa akan hilang karena fungsinya digantikan oleh robot. Beberapa restoran di luar negeri telah menggunakan robot untuk melayani pelanggan. Pekerjaan yang sifatnya rutin, bisa jadi akan digantikan robot misalnya petugas jalan tol.

Dalam bidang kedokteran, alat pemeriksaan pasien yang canggih (CT scan, MRI) jika saat ini masih perlu pembacaan dan interpretasi oleh ahli maka dimungkinkan nantinya langsung muncul hasil pembacaan dan analisanya. Potensial profesi tertentu menjadi tidak dibutuhkan lagi.

Dalam benak saya, jika nanti sudah bisa dibuat microchip yang isinya paket jadi dokter atau profesi lain, maka akan praktis beli microchip tersebut, dipasang di kepala, langsung pinter tanpa kuliah.

Bahwa pelajaran dari punahnya hewan besar yang karena tidak mampu beradaptasi dikaitkan dengan kehidupan usaha yaitu: harus melek teknologi, terus belajar dan antisipatif.

Penulis:

Dr. dr. Hudi Winarso, Sp. And.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra

Artikel lain