D Ikan koi dipercaya oleh sebagian orang sebagai ikan ” ajaib ” . Meski tidak percaya terhadap mitos tersebut , Aris Hartana bisa mengubah hidupnya dengan koi . Dengan modal awal Rp 50.000 , dia bisa hidup sejahtera lewat bisnis kol . Rezeki dari koi lantas ia bagi kepada puluhan petani .
OLEH SAIFUL RIJAL YUNUS
Dusun Dangkel Wetan berjarak sekitar 25 kilometer dari Ka . bupaten Magelang Jawa Te- ngah . Suasana dusun yang asri , de- ngan hamparan sawah di kiri dan kanan jalan , memberi impresi segar.lapan Rumah – rumah warga berjarak di du- sun yang masuk bagian dari Desa Karangtalun , Ngluwar , Kabupaten Magelang ini . Meski harus masuk ke jalan – jalan kecil di dusun , tidak sulit mencari kediaman Aris Hartana ( 46 ) . Orang di sekitarnya menyebutnya ” Aris Ko ” , diambil dari kesialan Aris yang mem- budidayakan ikan asal Jepang ini.miliki Plang nama Rera Koi terpampang di depan rumah ayah dua anak ini .
” Rera itu nama udara saya waktu jadi penyiar radio , ” ucapnya mem- buka percakapan , Senin ( 30/10 ) , di teras rumahnya Secangkir kopi dan sepiring kue kampung menemani perbincangan . ” Dari menjadi penyiar itu juga saya mendapat banyak ke- nalan luas , termasuk tentang kot .
” Keseriusannya dalam dunia koi de- ngan mudah dilihat dari rumahnya Di sebelah rumahnya berjajar tujuh kolam budidaya kol . Di kolam itu ada beragam jenis Induk kol yang ber jumlah sekitar 100 ekor , juga ribuan benih di kolam . Di belakang rumah nya masih ada sepuluh kolam yang sedikit lebih kecil untuk menampung hasil panen koi para peternak . ” Ke marin baru panen di kecamatan lain Hasilnya lumayan , ” katanya .
Tidak jauh dari rumahnya , di sebu ah petak sawah ilan koj beragam ukuran dengan mudah ditemui . Ko lam itu milik tetangganya yang diajak bekerja sama . Sarja , pengelola lahan , mengatakan , dalam sebulan , dia bisa mendapatkan Rp 500.000 hingga Rp 1 juta . ” Saya bisa nikahin anak dari hasil ini , ” ucap Sarja.
Aris terus menjalin kerja sama dengan para petani di sekitar rumahnya , di sejumlah lokasi di Magelangt . dan beberapa orang di wilayah Yogyakar ta . Puluhan peternak tersebar di de segar.lapan kecamatan di Magelang dan selebihnya di Yogyakarta Totul pe ternak yang bekerja sama dengannya berjumlah 50 orang Sistem ini dise but inti plasma .
Untuk menyiasati kekurangan la han , Anis menggandeng petani untuk membudidayakan koi di lahan mere ka . Arts menyediakan benih , petani menyiaplaan lahan . Aris tak mau me ini.miliki sawah meski penghasilannya saat ini bisa untuk membeli beberapa petak sawah . Dia mengaku tidak ingin mengambil semua peran , dan ingin berbagi rezeki kepada petani .
Hasil dari beternak koi tidak ma in – main Dia mencontohkan , untuk luas lahan 1000 meter persegi yang ditanami padi bisa menghasilkan Rp 600,000 sampai Rp 1 juta dalam empat bulan . Sementara jika beter nak koi , dalam sebulan kurang lebih bisa mendapatkan Rp 1 juta . Artinya , satu berbanding empat .
Teknisnya , peternak membeli beberapa kantong benih koi . Setelah diternak selama 15 hari , benih ini mengalami pertumbuhan 3-5 senti meter . Dari situ , petani sudah bisa mendapat uang dengan menjual be- nih . Jika dikembangbiakkan , benih- benih ini berkembang menjadi 7-10 sentimeter . Pada usia tersebut biasa- nya dilakukan panen pertama untuk memisahkan benih yang menjadi koi atau tidak . ” Ini disebut pinalan per tama Memisahkan koi atau bukan , ya pinalan itu bahasa perkoian – lah , ha – ha . ” kata Aris .
Sebulan setelahnya , ukuran koi mencapai 10-15 sentimeter . Untuk ukuran koi seperti ini rata – rata dijual Rp 3.000 hingga Rp 7.000 per ekor nya . Jika ada 500 ekor , hasilnya bisa Rp 1,5 juta , atau Rp 3 juta .
Namun , tidak semua koi dijual pada panen itu . Di masa ini , Aris selalu mendampingi rekan kerjanya untuk memilah koi yang memiliki corak bagus dengan yang biasa saja . Jika corak , warna , dan titik yang terdapat pada kol berpotensi dinilai tinggi , dia menyarankan ditabung dułu . Dia juga menjadi pengawas administrator , dan penyuluh bagi para peternak yang tergabung dalam jejaringnya .
Dari Minggu hingga Senin , dia mengatur urutan panen dan jadwal bertemu dengan pembeli . Sebab , dia tidak ingin pasokan berlebih dan membuat harga koi dari peternak menjadi turun . Untuk penjualan , membantu pengangkutan hingga mempertemukan dengan pembeli . Setelah Dia mengambil porsi 10 persen dari hasil penjualan .
Berawal kesenangan
Perkenalan pertama Aris dengan koi terjadi pada tahun 1995. Saat itu , dia mempunyai kenalan yang me melihara kol Dia kagun dengan ikan yang bercorak indah ini . Tidak hanya itu , harga ikan koi juga dirasanya sangat tidak masuk akal ” Saya ingat betul pada tahun itu harga beras Rp 450 per kilogram . Mosok koi dijual Rp 15.000 per ekor ? ” cerita Aris .
Dia pun mulai mempelajari segala hal tentang koi . Jenis , ukuran , corak , warna , termasuk cara memelihara koL . Bermodal Rp 50.000 , dia membeli bibit kol . Memasuki awal tahun 2000 – an , dia mulai mengajak warga untuk beternak . Ada 20 orang yang tertarik bergabung dan mulai mem praktikkan beternak koi . Kelompok ini bertahan selama delapan tahun sebelum sebagian besar anggotanya memilih mandiri . Pada tahun 2010. Aris memutuskan berhenti menjadi penyiar radio dan fokus beternak koi . Dia kembali mengajak warga dan beberapa kenal annya yang mempunyai sawah untuk bersama – sama mendapatkan manfaat yang lebih dari beternak kooi . Erupsi Merapi pada tahun yang sama mem . buatnya putus asa Induk dan benih koi sebagian besar matí . Namun , ber kat bantuan beberapa pihak , dia dapat memulai lagi bisnisnya itu .
Kini , dia menikmati hasil jerih pa yahnya . Dalam sebulan , dia bisa me raup pendapatan belasan juta rupiah . Koi juga menjadi bagian terbaik da lam hidupnya ” Koi membuat hati saya senang dengan cuma melihat nya . Itu mungkin yang membuat orang berpikir , koi membawa keber untungan , karena hati orang selalu gembira melihat koi , ” ceritanya .
Pernah Makan koi ? ” Pernah . Rasanya pahit , ” ucapnya dengan serius . ” Soalnya ikannya saya beli Rp 5 juta , haha . ”
Sumber: Kompas. 3 November 2017. Hal. 16