Bulan Agustus 2016 lalu, bunga bangkai raksasa, corpse flower, Titan arum, Amorphophallus tilanum mekar serentak di Kebun Raya New York, Washington D.C, St. Louis, Bloomington (Indiana) dan Sarasota Florida, Amerika Serikat (AS). Mekarnya bunga bangkai raksasa serentak di beberapa kota ini membuat masyarakat As bertanya-tanya. Cuma kebetulan, atau tanda-tanda zaman? Jangan-jangan ini jadi pertanda malapetaka yang akan banyak memakan korban?

Karena tanaman ini disebut bunga bangkai, dan 2016 mekar serentak di beberapa kota, dianggap itu pertanda bakal banyak bangkai bertebaran di AS. Mekar serentaknya bunga Titan arum di kota-kota AS tadi, justru menjadi indikasi tanaman langka ini sudah tidak langka lagi.

Hampir semua kebun raya di kota-kota besar di dunia, sekarang punya kolesi Titan arum, dan berhasil membungakannya. Diperkirakan saat ini sekitar 6.000 kebun raya dan arboretum dunia mengoleksi Titan arum.

Pengelola kebun raya sadar bahwa tarik Titan arum sangat tinggi. Saat tanaman ini berbunga, pengunjung akan berdatangan. Titan arum bersama dengan Rafflesia arnoldii, merupakan bunga terbesar di dunia.

Saat Titan arum mekar, tanamannya justru tidak ada. Semua spesies Amorphophallus memang baru akan berbunga saat umbinya sudah tumbuh optimum, dan dalam keadaan dorman (istirahat).

Di seluruh dunia ada 198 spesies Amorphophallus berbagai ukuran dan betuk bunga. Titan arum merupakan yang terbesar dari semua spesies Amorphophallus. Habitat general Amorphophallus tersebar di Asia, Afrika, Australia dan sebagian kepulauan Pasifik.

Titan arum merupakan spesies Amorphophallus asli dari Indonesia, sama dengan Rafflesia arnoldii. Meskipun Titan arum merupakan spesies asli Indonesia, namun nama Titan arum malah tak terlalu dikenal. Masyarakat luas malah sering menyebutnya sebagai Rafflesia, sebab dua spesies tumbuhan beda famili bahkan lain ordo ini sama-sama disebut “bunga bangkai raksasa”.

Beberapa negara beriklim empat musim sudah membudidayakan titan arum di rumah kaca.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa; ada dua spesies Amorphophallus yang dilindungi, yakni Amorphophallus titanium (bunga bangkai raksasa); dan Amorphophallus decussilvae (bunga bangkai jangkung). Meskipun berstatus dilindungi, sekarang dua spesies Amorphophallus ini, terutama Amorphophallus titanium, sudah menyebar ke seluruh dunia. Negara-negara beriklim empat musim mampu membudidayakan, bahkan mengembangkan Titan arum dengan baik di rumah kaca.

Tanaman pangan

Potensi ekonomis Titan arum, sebenarnya bukan pada fungsinya sebagai tanaman hias, terlebih tumbuhan langka. Di situs penjualan online ebay, umbi Titan arum berdiameter 3,5 cm ditawarkan £40, atau sekitar Rp 690 000 diameter 5 cm seharga £ £ 79 (Rp 1.366.000). Situs rareplants menawara=kan biji Titan arum seharga Us$ 15,90 (Rp 206.000) per biji, dengan pembelian minimal tiga biji.

Umbi Titan arum sejatinya bisa menjadi penghasil bahan pangan masa depan. Dari 198 spesies Amorphophallus, hanya Amorphophallus paeoniifolius yang umbinya bisa dikonsumsi langsung. Di Indonesia, umbi Amorphophallus paeoniifolius disebut suweg. Nama Inggrisnya elephant foot yam, dan whitespot giant arum. Di beberapa provinsi di Indonesia, suweg dibudidayakan masyarakat dan dikonsumsi umbinya.

Meskipun suweg muda dibudidayakan, kelestariannya terancam karena konsumennya semakin kurang. Belakangan ini Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI), sedang meneliti suweg untuk dikembangkan sebagai bahan pangan.

Sementara spesies Amorphophallus dikonsumsi tidak secara langsung. Di China, Korea dan Jepang Amorphophallus konjac (kojac, devil’s tongue, voodoo lily, snake palm) dibudidayakan secara insentif dalam skala besar untuk dipanen umbinya. Umbi konjac merupakan bahan pangan penting di China, Korea, dan terutama Jepang. Dari umbi ini dihasilkan glukomanan, yang akan diolah lebih lanjut menjadi konjaki. Di restoran Jepang, konjaku menjadi salah satu menu penting.

Di Indonesia, juga ada spesies Amorphophallus penghasil glukomanan, yakni iles-iles, (porang, Amorphophallus muelleri). Iles-iles sudah dibusidayakan secara terbatas dan diolah menjadi glukomanan, sebagai bahan jonjaku. Rendemen glukomanan iles-iles sekitar 50% dari bobot keripik umbi.

Titan arum berpeluang dibudidayakan secara massalh sebagai penghasil glukomanan. Sebab umbi Titan arum bisa mencarap bobot di rata-rata di atas 10 kg. Kandungan glukomanan bisa di 50%, sama dengan iles-iles. Rata-rate bobot umbi porang (tiga fase tanam, tiga tahun) antara 0,5 sampai 3 kg.

Memang, untuk mencapai bobot di atas 10 kg per umbi Titan arum memerlukan fase tanam lebih lama, bisa setahun. Secara bisnis ini masih menguntungkan, sebab fase tanam hanya sekitar dua kali iles-iles, tetapi bobot umbi bisa sampai tiga kali lipat. Sama dengan iles-iles dan suweg. Titan arum juga bisa dibudidayakan di bawah tegakan tanaman keras.

 

Sumber: Tabloid Kontan, 24 Juli – 30 Juli 2017, Hal. 21