Rani Nossar
Tren fesyen di kalangan anak muda terus berkembang. Tidak hanya untuk para wanita, kaum adam pun memiliki tren pakaian yang dinamis. Kini yang sedang populer di kalangan anak muda pria adalah celana chino. Celana ini memiliki model potongan lurus ke bawah. Para produsen celana chino lokal pun mereguk untung berlipat dari tinggi permintaan.
Celana chino kini sedang populer di kalangan anak muda. Seiring perkembangan zaman, model celana panjang yang memiliki potongan lurus ini bisa disebut perpaduan anatara celana jins dan celana bahan katun yang mengikuti bentuk tubuh (slim fit).
Celana ini kini biasa digunakan untuk acara kasual dan untuk akticitas sehari-hari. Padahal awalnya di abad ke 19, celana chino berfungsi sebagai pakaian militer berbahan katun para prajurit perang. Celana jenis ini sudah mulai tren di Indonesia sejak dua tahun terahir di kalangan kaum pria. Lantaran banyak peminatnya sudah banyak pelaku usaha yang menawarkan produk ini di sini. Salah satunya adalah Antonio Sugiarto Putra. Dia memproduksi celana chino dengan merek Checkmate.
Antonio yang masih kuliah di Universitas Prasetya Mulya ini memulai usaha Checkmate bersama empat orang rekan kuliahnya sejak 2013. Sedari awal berdiri, Antonio menerapkan konsep produk dengan konsep reversable alias bisa dipakai bolak-balik. Jadi kedua sisinya bisa dipakai. Selain hemat, cocok untuk orang yang suka berpergian.
Antonio sudah berhasil menjual produknya hingga ke Medan, Padang, Surabaya, dan Bali. Dalam sebulan ia bisa menghasilkan 100 unit hingga 200 pieces celana. Harga celana dibanderol Rp 490.000 per pieces. “ Penjualan dalam 6 bulan terakhir hingga sekarang terus meningkat karena konsumen merasa lebih hemat bisa seperti mendapat dua celana sekaligus,” kata dia.
Dengan asumsi penjulana sebanyak 50 pieces hingga 100 pieces per bulan, Antonio bilang dalam sebulan ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 70 juta dengan laba bersih sekitar 20%.
Saat ini Antonio masih gencar melakukan promosi. Selain lewat situs checkmate-id.com. antonio juga memanfaatkan sosial media seperti Facebook,Twitter, dan Insagram. Selain itu Checkmate juga aktif mengikuti acara pameran bertemakan anak muda untuk memasarkan dagangannya. Saat ini, Checkmate belum mempunyai toko sendiri dan masih fokus berjualan online.
Produsen celana chino adalah Rizky Rachman pemilik Wadezig asal Bandung, Jawa Barat. Rizky bekerjasama mengelola bisnisnya ini dengan dua orang temannya.wadezig tidak hanya menjual dan memproduksi celana chino saja, namun juga memproduksi kaus dan celana jins.
Rizky mampu memproduksi hingga 350 celana dengan tgiga model berbeda per bulan. Produknya dia jual seharga Rp 250 000 per pieces. Selain menerapkan penjualan secara online, produk Wadezig juga dijual di toko-toko yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bali , dan Makassar. “Kita kerjasama dengan beberapa distro dengan sistem titip jual,” katanya.
Sumber: Kontan. 22 Agustus 2014. Hal 19

