SURABAYA, Jawa Pos – Raut wajah kelima anggota tim Universitas Ciputra (UC) terlihat fokus. Begitu pun tim yang dihadapi dari UK Petra. Mereka beradu strategi dalam kompetisi Mobile Legend Campus Championship yang berlangsung dipanggung auditorium UC kemarin (31/1).

Selain dua tim tersebut, ada 14 tim lainnya yang ikut berkompetisi. Mereka datang dari berbagai kampus se-Jawa Timur. Mereka yang berkompetisi kemarin merupakan hasil seleksi online yang sebelumnya diikuti sekitar 31 tim. Setiap tim beranggota lima pemain. Total hadiah yang diperebutkan tim-tim peserta tidak tanggung-tanggung. “Total hadiahnya sekitar Rp 300 juta. Juara pertama mendapat Rp 100 juta,” ujar Daniel Agung, ketua pelaksana.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Operasional UC Victor Effendi menjelaskan, kompetisi Mobile Legend Campus Championship yang baru kali pertama digelar tersebut merupakan salah satu cara untuk mengakomodasi minat dan bakat generasi milenial dalam dunia game. Kompetisi itu juga bisa mengasah beragam skill.

“Kemampuan komunikasi, kerja sama, analisis kekuatan dan kelemahan lawan, serta strategi,” paparnya. Victor menambahkan bahwa generasi “senior” tidak bisa menjustifikasi negative kegandrungan generasi milenial terhadap game atau sampai melarang mereka untuk menekuni game.

Menurut dia, yang perlu dilakukan adalah mengarahkan dan terus membina agar hasilnya positif. “Game bukan lagi permainan buang waktu, tapi belakangan justru berbuah prestasi dan penghasilan,” ujarnya.

Victor tidak menafikan efek negatif dari game. Karena itu, perlu ada control. Menurut dia, kecenderungan negatif dari game adalah ketika dilakukan secara berlebihan dan melampaui batas sehingga anak-anak melupakan tanggung jawabnya. “Bukan hanya game, semua yang berlebihan kan tidak baik,” tegasnya. (his/c17/nor)