Surabaya – Perut penuh dengan kupu-kupu, hati dan pikiran berbunga-bunga. Seperti itulah kiranya perasaan orang yang sedang jatuh cinta. Hal itu dialami oleh desainer yang juga artis ibu kota, Ivan gunawan.
Laki-laki 33 tahun tersebut memamerkan 15 rancangan terbarunya bertema Kedjora dalam penutupan Surabaya Herworld Fashion Week 2014 yang diselenggarakan Grand City pada minggu malam (12/10). “Koleksi kali ini mengutarakan rasa jatuh cinta yang ditahan dulu.” Papar Ivan yang tampil sebagai penutup acara tersebut.
Perasaan itu ditumpahkannya dalam cutting manis, namun berwarna gelap. Cutting manis melambangkan perasaan berbunga-bunga. Namun, warna-warna gelap yang maskulin adalah simbol perasaan jatuh cinta yang harus ditahan dahulu. Bentuk cutting yang manis ini berupa mini dress, long dress, jumpsuit, jaket bomber, hingga gaun megah berjubah. “Saya sebut sebagai ready-to-wear deluxe,” ucap desainer yang tahun ini mulai bergabung dengan asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) tersebut.
Cutting manis berpadu dengan bahan yang manis pula. Misalnya, tile, taffeta, jacguard, dan iorganti yang dibuat sesuai dengan siluet tubuh perempuan proporsional. Menurut Ivan, perempuan sekarang punya kesadaran dalam menjaga bentuk tubuh. Bahan utama seperti tile bakal menonjolkan keindahan tubuh semua perempuan.
Apalagi, pada bagian tertentu, Ivan sengaja membiarkan agunnya terlihat transparan dengan tile yang di biarkan tanpa vurung. “Potongan transparan itu sebagai analogi sebua rasa cinta yang apa adanya. Bahkan rasa itu ada dan siap ditunjukkan. Namun, tetap harus ditutupi,” ucapnya.
Menurut Ivan, koleksi itu bakal dipamerkan kembali dalam pergelaran Jakarta Fashion Week 2014 pada 5 November. Penutupan surabaya Herworld Fashion Week 2014 berlangsung meriah. Terutama di akhir fashion show, Ivan muncul di panggung untuk berpose bersama para model.
Meski mengaku inspirasi koleksinya kali ini berasal dari perasaannya yang sedang jatuh cinta, Ivan menolak mengatakan kepada siapa hatinya berlabuh. “Saya no coment kalau ditanya siapanya,” ucapnya lantas meringis.
Menurut Ivan, ketika mendesain koleksi terbarunya ini dia merasa puitis bagai seorang pujangga. Dia mengatakan, Kedjora dibaratkan pada nuasansa langit biru sore hari saat diterpa cahaya jingga tembaga. Hingga langit hitam datang, lalu semburat indah warna perak biru muncul dari cahaya bulan yang memantul di atas air. Palet warna semesta ini yang menjelma dalam busana rancangannya (ina/c6/dos).
Sumber: Jawa-Pos.-14-Oktober-2014.Hal_.40