SURABAYA – Di tangan Elok Renapio, lumut bisa menjadi inspirasi mewujudkan baju-baju menawan. Desainer Surabaya yang aktif merilis karya baru itu mengatakan, pemandangan hutan Singgalang di Padang, Sumatera Barat, membuatnya terkesima sehingga menghasilkan ide tersebut.
“Jadi, ketika datang, yang saya lihat pertama adalah pepohonan dengan batangf= berwarna hijau. Warna itu ternyata dari lumut-lumut yang menempel,” ucap Elok.
Menuangkan kreasinya, Elok juga memilih menggunakan kain-kain khas provinsi tersebut. Alumnus LPTB Susan Budiharjo itu memakai tiga kain tradisional, yaitu tenan silungkang, tenun pandai sikek, dan tenun kubang. “Sebenarnya, silungkang sama pandai sikek itu lebih tepat dibilang songket ya, bukan tenun. Yang tenun yang kubang itu,” jelas Elok.
Untuk mengaplikasikan efek lumut ke atas gaun, Elok menerapkat teknik feltet. Dia menggunakan bahan benang wol yang dijahid handmade sehingga membentuk ornament seperti lumut. Dia mengungkapkan, teknik feltet masih jarang sekali dipakai perancang busana Indonesia. Namun, karena ingin memberikan kesan glamor, Elok memilih hitam sebagai warna utama, bukan hijau lumut.
Elok menjelaskan, kreasinya itu cocok dikenakan pada pesta tematis. “Ini kan style-nya bohemian. Jadi, kalau bisa, ya rambutnya mengikuti. Kayak kepang-kepang gitu,” tambah Elok yang mempercayai Lena sebagai make-up artist para modelnya. (fit/c6/ayi)
Jawa Pos 2 Juni 2015
UC Lib-Collect

