Jomblo Tak Sama dengan Lajang.intisari eds 632.Mei.2015.pg 191

KATA jomblo dikenal pula dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Namun dituliskan sebagai jomlo, tanpa huruf “b”. Arti resminya adalah “gadis tua”. Asal kata jomlo berasal dari bahasa Sunda. Penambahan “b” bisa jadi untuk memudahkan pelafalan. Dalam dunia kebahasaan dikenal istilah epentesis, yakni menyelipkan huruf di tengah sebuah kata, seperti huruf “m” dalam kampak.

Kata jomlo tak hanya “bermetamorfosis” menjadi jomblo, namun juga mengalami perluasan makna. Tak lagi untuk menggambarkan gadis tua yang belum menikah, akan tetapi juga pada kaum pria. Jomblo kini memiliki arti pria/wanita yang tidak memiliki pasangan alias single. Terlepas dari mereka sudah pernah menikah atau belum.

Kata jomblo kini lebih populer di kalangan anak muda dibandingkan dengan lajang, yang artinya mirip. Kata lajang sendiri memiliki arti seseorang yang belum menikah atau sendirian. Bujangan. Namun lajang bisa pula berarti seseorang yang sudah punya pacar tetapi belum menikah. Ini berbeda dengan kata jomblo yang tidak mengenal perbedaan belum atau sudah menikah.

Kata lajang digunakan sebagai pengganti kata masih bujang/perawan. Jadi sudah jelas, bedanya jomblo dan lajang. Jomblo tak punya pasangan tetapi lajang bisa jadi punya pasangan namun belum menikah.

Kaum jomblo patut berbahagia sebab di Kartu Tanda Penduduk hanya mencantumkan “belum kawin,” bukan “jomblo”.