Sumber: https://propertyandthecity.com/kampus-adaptif-teknologi-universitas-ciputra-siap-cetak-4-juta-wirausaha/

Kampus Adaptif Teknologi, Universitas Ciputra Siap Cetak 4 Juta Wirausaha

26 September 2025

PropertyandTheCity.com, Jakarta- Universitas Ciputra (UC) merayakan Dies Natalis ke-19 dengan langkah bersejarah yang menandai arah baru pendidikan tinggi di Indonesia. Momen penuh makna ini tidak hanya menjadi ajang perayaan ulang tahun, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperkuat komitmen sivitas akademika UC dalam membangun pendidikan yang unggul dan berdaya saing.

Sejak didirikan 19 tahun yang lalu, UC konsisten menanamkan nilai entrepreneurship sebagai DNA pendidikan. Di usia ke-19, UC menambahkan teknologi generative AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan sebagai DNA baru yang siap mendorong mahasiswa menjadi inovator yang mampu bersaing di tingkat global.

Keseriusannya itu dibuktikan dengan menggandeng Apple melalui pembukaan Apple Developer Academy kelima di Indonesia, setelah sebelumnya UC berkolaborasi dengan IBM, perusahaan teknologi multinasional Amerika yang berfokus pada platform cloud hybrid dan kecerdasan buatan.

Trianggoro Wiradinata, Vice Rector for Student Affairs, Employability, and Industry Collaboration sekaligus Director Apple Developer Academy @UC, menyampaikan bahwa kolaborasi ini akan membantu mahasiswa Indonesia memiliki keterampilan kelas dunia.

“Apple Developer Academy berkomitmen mendukung mahasiswa Indonesia agar memiliki skill global di bidang coding, desain, dan bisnis aplikasi. Kolaborasi dengan Universitas Ciputra akan membantu mencetak generasi wirausahawan muda yang mampu bersaing di ekosistem digital dunia,” ujarnya saat Konferensi Pers, Rabu (24/9).

Ia memahami bahwa selain membawa manfaat bagi peningkatan keamanan, kroscek fakta, dan pemerataan akses, teknologi AI juga berisiko pada lonjakan pengangguran karena sejumlah posisi dianggap rentan digantikan otomatisasi, sehingga penyerapan AI perlu dikelola dengan strategi tepat agar memberi kebaikan bagi manusia. 

“Oleh sebab itu kami menerapkan metode pengajaran atau kurikulum berbasis tantangan, challenge-based learning. Proses ini mencakup mahasiswa akan memahami masalah, mengeksplorasi ide, dan merancang solusi. Penggunaan AI bagus kalau bisa turun langsung ke hal-hal teknis sehingga yang harus dilatih lebih dahulu adalah life long learning, bagaimana caranya mereka harus selalu belajar, karena bisa jadi teknologi itu akan usang atau informasi yang kita ketahui sudah tidak relevan lagi,” papar Trianggoro.

Apple Developer Academy sendiri berupaya menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif. Siswa tidak hanya dituntut menguasai keterampilan teknis, seperti coding dan desain, tetapi juga didorong untuk berpikir kritis tentang dampak produk mereka terhadap masyarakat dan lingkungan.  Pendekatan ini diharapkan membuat peserta akademi tumbuh menjadi pembuat solusi kreatif yang profesional, empatik, dan bertanggung jawab.

“Sekitar 70 persen peserta akademi mempunyai latar belakang komputer, desain, dan sebagian domain expert seperti dokter, perawat, arsitek, dan lainnya. Aplikasi berbasis ioS, logikanya perlu orang-orang yang bisa coding. Tapi kalau coding saja yang bekerja, tampilannya tidak cantik. Oleh karena itu butuh desainer supaya tampilan tombol atau tools-tolls yang digunakan cantik. Domain expert sangat dibutuhkan, misal dari sektor kesehatan membutuhkan deteksi dini kanker, kita pasti butuh orang yang mengerti soal kanker. Sebab itu, rekrutmen di Apple Developer Academy tidak harus berbasis teknologi,” ungkap Trianggoro.

Cetak 4 Juta Wirausaha

Begawan Properti Indonesia Ciputra memimpikan jutaan entrepeneur baru akan lahir di Indonesia. Hal itu terungkap kembali saat peringatan ulang tahun UC ke-19.

“Kami bersemangat untuk menyiapkan 4 juta enterpreneur di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, dari pesisir sampai pegunungan, dan dari desa sampai kota-kota besar. Anak petani, anak nelayan, anak guru, anak buruh, anak pegawai negeri, anak polisi, anak tentara menjadi entrepreneur. Begitulah cita-cita Pak Ci,” kata Denny Bernardus, Director, Board of Executive, Yayasan Ciputra Pendidikan.

Ciputra memiliki mimpi besar untuk menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berani merintis bisnis melalui pembelajaran entrepreneur sejak dari bangku pendidikan dasar. Pada 1990 Ciputra mendirikan Universitas Ciputra di Surabaya dengan mengedepankan pendidikan entrepreneurship sebagai bagian terpenting dalam kurikulumnya.

Usai Surabaya dan Makassar, UC kini siap beroperasi di Jakarta dengan dibangunnya UC Jakarta di superblok Ciputra International, Cengkareng, Jakarta Barat. Kampus UC Jakarta dibangun di atas lahan 1 hektar dengan luas bangunan 65.000 m2 berkapasitas 10.000 mahasiswa. Lokasinya persis di jalan utama masuk Ciputra International. Konstruksi dibangun secara bertahap. 

Perdana, kampus dibangun seluas hampir 40.000 m2 dengan fasilitas pendukung kegiatan perkualihan nantinya antara lain, 65 ruang kelas dan laboratorium, dua Integrity Hall berkapasitas 150 orang, serta sebuah auditorium berkapasitas 500 orang.  

Kampus ini juga akan memiliki 1 basement dan 3 lantai podium parkir yang mampu menampung hingga 320 mobil, sehingga tidak perlu ada keraguan bagi para calon mahasiswa se-antero Jakarta dan sekitarnya untuk menempuh pendidikan di sini.