Kartini Legimin, 79 Tahun, Salah Seorang Penggagas SKJ88

Rutin Senam dan Hati Selalu Senang

6 Oktober 2024. Hal.19

Bisa menjalani kehidupan dengan tetap aktif dan mandiri diatas usia 60 tahun terbilang luar biasa. Apalagi dengan fisik yang masih bugar. Kartini Legimin melampaui semua itu. Pad usianya yang 79 tahun, dia masih produktif mengajar senam sampai kini.

YA, memang, Bu Legi, sapaan akrab Kartini Legimin, bukan lansia “biasa”. Apalagi dalam duni olahraga. Tidak terhitung jumlah koreografi yang sudah dia ciptakan selama 49 tahun menjadi instruktur senam sejak 1975. Dia juga termasuk salah seorang penggagas koreo SKJ88 yang dulu menjadi aktivitas rutin para pelajar sebelum memulai belajari di sekolah.

“Sekarang pun saya masih ngajar. Setiap Selasa dan Jumat. Masing-masing dua sesi. Mulai pukul 9-11 pagi,” ujar Legi deengan antusias saat diwawancarai Jawa Pos.

Legi mengungkapkan, rutinitas tersebut sudah jauh lebih santai dibandingkan masa mudanya dulu. Legi mengenang, ketika usia 30-an tahun lalu, dirinya mengajar 5-6 tempat dalam sehari. “Nontop, dari pagi, lanjut siang, sore ada lagi. Belum puasa, lanjut lagi malam,” tuturnya.

Kendati tidak “segila” dulu soal intensitas mengajar, Legi masih mampu memperagakan gerakan-gerakan senam plus menularkan energi dan semangat kepada peserta yang dilatihnya. “Rasanya tidak ada yang berubah kok. Bugarnya masih sama, semangatnya masih sama. Asal jangan  ngaca. Kalau sudah ngaca, baru kelihatan bedanya,” kelakar Legi.

Ketika ditanya apa rahasianya, Legi mengaku tak ada rahasia khusus. Hanya, satu yang dia tekankan, yakni tidak ada hari tanpa berolahraga. Bangun tidur, Legi memulai hari dengan exercise ringan sebelum mandi. Jika hari itu ada agenda mengajar, setelah mandi Legi pun berangkat dan lanjut senam di tempat latihan.

Soal pola makan, Legi bersyukur di usianya saat ini, tak ada pantangan apa pun soal makan. meski Meski begitu, Legi tetap berupaya menjaga pola maknnya dengan menghindari makanan-makanan yang terlalu pedas. “Selebihnya tidak ada pantangan. Saya beryukur msaih boleh makan apa saja di usia saat ini,” terangnya.

Kebugaran fisik di usia 79 tahun adalah bukti dari investasi panjang yang ditanam sejak muda: tiada hari tanpa olahraga. “Manfaat rutin senam dan tentunya hati yang selalu senang. Itu yang selalu saya sampaikan kepada mereka tentang rahasia bugar sampai tua,” ujar Legi.

Menurut Legi, aktrivitas olahraga senam saat ini semakin berkembang dengan segala sentuhan kreativitasnya. Legi sebagai salah satu sosok yang banyak di apresiasi karena turut memasyarakatkan senam meras bersyukur. “Dari anak muda, dewasa, sampai lansia, banyak yang antusias dengan senam,” urainya.

Sanggar Senam Dewinata yang didirikan Legi sejak 1975 pu masih beroperasi sampai saat ini. SAnggar yang sudah menelurkan ratusan instruktur dan murid di seluruh Indonesia. legi merasa happy menjalani kesibukkannya saat ini. Senam baginya adalah olahraga universal yang mampu menembus generasi dan zaman. (agf/cl9/nor)