Kenali Jenis-jenis Stroke. Kompas.27 Oktober 2015. Hal.33

Oleh : Dr.Koemalawati Widjaja Sps-Stoke Center RS Husada Utama

STROKE adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu.

Penyebabnya adalah gangguan pada aliran pembuluh darah di otak . Sejumlah hal yang dapat menyebabkan terganggunya aliran darah di otak , antara lain terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke pendarahan), yang sama-sama dapat menyebabkan aliran suplai darah ke otak terhenti dan muncul gejala kematian jaringan otak .

Menurut dr Koemalawati Widjaya SpS, saat ini tidak hanya gejala kelemahan tubuh saja yang menjadi fokus utama, tetapi juga bisa terkena gangguan pada fungsi kognitif seperti lua mendadak , ganguan keseimbangan mendadak.

Tanda dan gejala-gejala Stroke

Berdasarkan lokasinya di tubuh , gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut.
1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial : menurun kemampuan membau , mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan , refleks menurun , ekspresi wajah terganggu , lidah lemah.
3. Cerebral cortex : aphasia, apraxia,daya ingat menurun, hemineglect , kebingungan .

Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) , yaitu serangan kecil atau serangan awal stroke .

TIA merupakan suatu stroke yang berlangsung sasaat dan tidak menyebabkan gejala sisa apa pun. Gejala berlangsung kurang dari 24 jam sehingga fungsi otak yang terganggu dapat kembali normal. Namun , TIA yang berulang dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah yang sewaktu-waktu dapat menyebar ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah. Sekitar 1 dari 5 orang yang pernah mengalami TIA akan mengalami serangan stroke dalam waktu kurang lebih 3 bulan . TIA harus diwaspadai sebagai kondisi kegawatdaruratan sebab tidak ada jaminan akan sembuh dari fungsi akan kembali normal. Oleh karena itulah meskipun gejala sudah menghilang , tetapi tetap harus dicek kembali di RS karena tidak ada bedanya dengan penanganan stroke .

Gejala TIA sama seperti stroke , antara lain pengelihatan ganda, pusing (vertigo), kehilangan keseimbangan ,kelemahan satu sisi tubuh ataupun kelumpuhan tangan , kaku, wajah ataupun seluruh tubuh , tidak lancar berbicara dan tidak mengerti perintah . Bekuan darah yang terbentuk dapat menyumbat pembuluh darah di daerah retina sehingga menimbulkan gejala gangguan di mata seperti hilangnya pengelihatan sementara(amaurosis fugax).
Kenali segera gejala khas stroke (warning sign)

            Perlu diingatkan lagi, gejala pada penderita stroke tidak hanya kelemahan tubuh yang menjadi fokus utama, tetapi juga bisa terjadi gangguan pada fungsi kognitif yang bersifat mendadak , seperti berikut ini .
Mendadak mati rasa, kesemutan dan kelemahan pada wajah , tangan , atau kaki , pada satu sisi tubuh atau seluruh tubuh.
Mendadak kebingungan , lupa mendadak, sulit berbicara ataupun sulit mengerti .
Mendadak muncul masalah pengelihatan pada satu atau kedua mata (pengelihatan ganda,pengelihatan gelap).

Mendadak kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan tubah.
Mendadak pusing berat tanpa sebab yang jelas.
Kita dapat mengenali gejala stroke dengan mudah dengan menggunakan tes FAST , merupakan sebuah singkatan yang terdiri dari
Face – cek muka mereka, apakah saat tersenyum akan terlihat sudut mulut yang turun
Arms – dapatkah mengangkat kedua tangan, ataukah ada tangan yang lemah
Speech – apakah lancar berbicara dan dapat dimengerti, atau terdengar cadel

Time – segera hubungi Rumah sakit terdekat . Semakin cepat , maka semakin baik.

Sumber: Kompas 27 Oktober 2015, hal. 33