Marlin House. Desain Compact. Permeabel, dan Multifungsi. Jawa Pos. 8 September 2024. Hal.13

Marlin House. Desain Compact

Permeabel, dan Multifungsi

8 September 2024. Hal.13

Memiliki lahan terbatas bukan berarti mengesampingkan kenyamanan dan keindahan rumah. Berdiri di lahan seluas 84 meter persegi, Marlin House disulap menjadi hunian yang fungsional dengan konsep compact, minimalis, dan permeabel sehingga saling terhubung.

DESAIN tata letak Marlin House diperhitungkan dengan cermat. Arsitek Reinaldi Primanizar (Natabumi Studio) memaksimalkan setiap sudut dan memastikan tidak ada rungan yang terbuang sia-sia. Sebab, lahan berukuran 14 x 6 meter itu harus bisa mengakomodasi banyaknya kebutuhan penghuni. Mulai garasi, taman, hingga ruang terbuka.

“Jadi, desainnya kita buat fleksibel. Antara ruang satu dan lainnya saling terhubung. Contohnya, di lantai 1 ada kamar tamu yang pintunya bisa di-sliding sehingga ruang keluarga secara permeabel membesar,” ujar Reinaldi.

Tidak banyak perabot supaya lebih lega. Furniturnya pun dipilih yang multifungsi. Misalnya. murph bed di kamar tamu yang dilipat ke lemari. Lebar lahan yang hanya 6 meter itu masih dikurangi 1 meter untuk taman di sisi kanan rumah. “Meski kecil dan hanya taman kering, tapi berdampak besar buat pencahayaan di semua ruangan yang ada sepanjang itu. Apalagai hanya disekat kaca sehingga ruang keluarga terkesan lebih lega,” imbuhnya. Sementara di sisi kiri rumha, pencahayaan didapat dari skylight atas tangga.

Uniknya, posisi dapur di lantai 1 berada paling depan. jika dilihat dari fasad, terdapat jendela kecil sehingga owner dapat melongok ke arah luar dari area dapur. “Karena istri owner sehari-hari di rumah, jadi saat masak kalau ada apa-apa di rumah, ada tamu yang lewat segala macam bisa langsung dikontrol,” lanjutnya.

Beralih ke lantai 2 terdapat kamar anak, kamar mandi, area service di bagian belakang, dan master bedroom yang dilengappi balkon. Lagi-lagi hanya ada satu jendela di kamar utama.

Apabila dilihat dari luar, ada kesan fasad yang manis dan minimalis. “Kami kombinasikan dengan satu material untuk fasad dan atapnya, yakni dari metal. Tetap ada pola bertekstur meski bentuknya simpel,” kata Reinaldi.

Hunian yang mengusung gaya Japandi itu juga banyak menggunakan material kayu-kayuan. Terdapat kisi-kisi kayu yang memberikan sirkulasi lewat lubang udara menerus ke taman. Beberapa interior dari elemen kayu menggunakan material HPL.

Suasana di dalam ruangan makin terasa hangat dengan adanya hidden lamp di beberapa tempat. “Di Marlin House ini semua barang ada tempatnya. Semua aktivitas ada tempatnya. Betul-betul diakomodasikan se-compact mungkin,” tandanya. (lai/cl9/nor)

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *