
Menjajal kenikmatan konro dan aneka seafood di Daeng Naba, Ampera Jakarta.
Asap menyeruak dari pinggir Jalan Ampera Raya No 49 yang jadi markas Kedai Raja Konro Daeng Naba. Seorang juru masak tampak sibuk membakar beberapa daging iga lengkap dengan tulangnya.
Di balik kepulan asap, sesekali dia membolak-balik daging iga. Proses membakar daging tak lama, sekitar 2 sampai 3 menit saja. Daging iga sapi itu lantas disajikan ke beberapa piring. Pramusaji dengan sigap mengantar ke dalam kedai yang kesohor dengan sebutan Raja.
Pemandangan itu biasa terjadi, terlebih saat jam makan siang berlangsung. Mobil perkir berjejer hampir memenuhi halaman perkir. Di hari kerja, banyak pegawai yang menghabiskan waktu istirahat menyantap sajian khas Kota Makasar ini. Tak jarang, para pengunjung datang ke kedai ini untuk rapat sambil makan siang.
Makanya, penataan tempat duduk dan mejanya sangat rapi. Tak ada kursi plastik, semua meja dan kursi terbuat dari kayu solid dengan bantalan empuk layaknya sofa.
Tentu, orang mampir bukan ingin menjajal meja dan kursi saja, menu di kedai inilah yang mereka incar.
Kadai ini memanjakan lidah siapapun yang kesengsem dengan makanan Makasar. Sebab, menunya lengkap, dari makanan permbuka, inti, hingga penutup. Sebut saja, iga bakar, konro, coto makassar, juga es pisang ijo dan es palubutung.
Menu andalan kedai ini adalah konro iga bakar. Saban hari, puluhan porsi iga bakar ludes terjual. Memang, kedai ini menawarkan sensasi menyantap konro yang tak biasa. Iga dibakar sampai berwarna kecoklatan, sementara itu kuah konro disajikan terpisah. Ukuran iganya pun terbilang jumbo. Seporsi ada dua potong daging iga, masih lengkap dengan tulang. Cukup untuk dua orang.
Walau dibakar, daging iga jauh dari bau asap. Rasanya gurih, empuk dan mudah terlepas dari tulangnya. Tekstur empuknya masih menyisakan rasa kenyal, dan memberikan sensasi makan yang asyik.
Tunggu sampai Anda menyeruput kuahnya. Wah, paduan hangat dari para, gurih bawang putih, dan aroma kayu manis, cengkeh, lengkuas menyatu membuat santap makan siang makin berselera.
Utamakan Kesegaran
Puspita Sari, Manajer Pemasaran Raja Konro Daeng Naba, menjelaskan, sebelum melewati proses pembakaran, iga dibumbui dan diberi saus agar rasanya makin kuat dan meresap. Makanya, selain empuk ada torehan rasa pedas asam tersemat dalam daging iga. Kenikmatan bersantap pun bertambah. Untuk melumat seporsi iga bakar ini, Anda perlu bayar Rp 82.000.
Banyak varian konro bakar di tempat ini. Bagi pecinta pedas, Daeng Naba juga menjual menu konro bakar lada hitam dan konro bakar pedas italia.
Kalau Anda pecinta seafood atau olahan makanan laut, di sini adalah surganya. Kedai ini juga menyajikan ikan dan kepiting. Beberapa menu seafood di antaranya, sop ikan mobara, palumara atau masakan berbahan dasar ikan. Rasanya asam segar dengan semburat rasa pedas. Tersedia pula aneka ikan goreng dengan berbagai pilihan bumbu.
Salah satu menu yang banyak dipesan adalah ikan kerapu. Satu porsi ikan kerapi disajikan dalam ukuran ons. Besarnya mulai 5 ons sampai 10 ons. Harga per onsnya Rp 23.500. ukuran sedang untuk makan berdua sampai berempat sekitar 8 ons, harganya Rp 188.000.
Nah, menu yang menarik untuk dijajal adalah ikan kerapi rica-rica. Taburan saus buahnya cukup menggugah selera. Di atas ikan yang sudah digoreng sempurna itu ada potongan bawang merah, tomat, cabai dan nanas. Makan ikan lebih jadi segar dan meriah.
Tekstur ikan padat tapi lembut, saat masuk ke mulut tak perlu kerja keras mengunyah. Potongan daging ikan langsung meluncur ke tenggorokan. Ikan kerapi ini jauh dari bau amis. Jadi buat Anda yang mungkin tak gemar olaha seafood, ikan kerapu ini bisa jadi pengecualian. Aroma kunyit kental terasa di daging ikan yang dibakar ini.
Saat makan jangan lupa cocol dengan dua jenis sambal yang disajikan terpisah. Ada sambal jeruk limau dan sambal aneka buah yang berisi potongan cabai, tomat, bawang merah dan serutan mangga muda.
Puspita bilang, tak ada resep khusus untuk membuat ikan kerapi. Hanya saja, kualitas ikan jadi nomor wahid. “Ikan kerapi dipesan khusus, sesuai standar dan dikirim tiap hari supaya segar,” kata Puspita.
Selain Konro dan aneka olahan ikan, Daeng Naba juga menyediakan makanan khas Makasar lainnya. Semisal, coto makassar yang dimakan dengan buras dan mie titi.
Bersantap belum tuntas jika tak menitip dengan sajian manis es pisang ijo. Pisang raja di balut tepung berwarna hijau bertabur sirup dan perasan daun pandan.
Jangan ditanya rasanya, wah sudah pasti segar. Kematangan pisang yang pas, ditambah fla bubur sumsum dari tepung beras, menghadirkan paduan manis dan gurihnya sempurna. Walau tersaji dengan siraman sirup merah, rasa manisnya pas. Sebab, selagi kita menyantap makanan inti, es batu di es pisang ijo ini mencair. Seporsi es pisang ijo banderolnya Rp 28.000.
Ada Menu Korea dan Thailand
Makan di kedai ini tak perlu was-was akan mengalami kurang pilihan, sebab beragam makanan tersedia. Begitu juga dengan area parkir yang cukup untuk mengakomodasi para pecinta kuliner.
Tempat makan ini lumayan bikin betah. Soalnya, kedai ini menyediakan dua jenis ruangan bagi para pengunjungnya. Ada ruangan bebas asap rokok, dan ada pula ruangan untuk merokok. Tersedia juga musala yang cukup luas.
Tak heran kalau kedai ini kerap jadi tempat makan sekaligus rapat. Area makannya pun luas, ada puluhan bangku dan meja berjejer di kedai yang berdiri sejak 1998.
Awalnya, kedai ini berbentuk warung kaki lima. Semula kedai ini bermerek dagang Pondok Makasar. Selang satu tahun, sang pemilik, Ikhsan Ingratubun, mengubah nama kedainya menjadi Daeng Naba yang dalam bahasa Makassar berarti orang baik.
Kini, Daeng Naba berkembang sampai menempati area kurang lebih 500 meter persegi. Keunggulan kedai ini adalah mengukuti perkembangan industri kuliner tanpa melepaskan diri dari akarnya.
Misalnya, Daeng Naba kini juga menyediakan meni modern seperti ikan steam, nasi goreng seafood, nasi goreng merah ikan tuna. Ada juga kepiting pedas afrika, aneka aneka masakan Korea dan Thailand. Tapi, andalannya tetap konro bakar dan konro bakar pedas.
Dengan banyaknya menu, kedai ini ingin membuat pecinta kuliner loyal dan ketagihan menjajal menu yang belum ada di kedai khas Makasar lainnya.
Sumber : Tabloid-Kontan.15-21-Januari-2018.Hal_.40
