Peluang Bisnis Usaha Telur Ayam. Jaga Kondisi Ayam, Awasi Harga Setiap Hari. 6 Oktober 2024. Hal.16

Peluang Bisnis Usaha Telur Ayam

Jaga Kondisi Ayam, Awasi Harga Setiap Harga

6 Oktober 2024. Hal.16

Bisnis peternakan ayam petelur masih menjadi salah satu pilihan utama. Salah satu pilihan protein hewani terfavorit di tanah air tersebut selalu dicari konsumen. Namun, berbisnis peternakan ayam petelur tak sesederhana yang dikira.

KETUA Unit Usaha Karang Taruna Lima Bersaudara Dedik Dian Winandra sebenarnya masih pemain baru di industri telur ayam. Petualangannya dimulai pada 2022. Saat itu, organisasi kepemusaan di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, mencari cara untuk memberdayakan generasi muda. “Kebetulan, kami dibantu PT Pertamina EP Cepu (PEPC) karena jarak kami dekat dengan lapangan Jambaran-Tiung Biru,” jelas Dedik kepada Jawa Pos.

Maklum, Bojonegoro bukanlah sentra produksi telur. Sejauh ini, Blitar merupakan daerah produsen telur Jatim. Namun, pengalamannya selama tiga tahun belakangan membuat Dedik mendapatkan banyak ilmu dalam usaha peternakan ayam petelur.

Dia menjelaskan, telur memang menjadi salah satu kebutuhan pokok. Karena itu, selama ada lahan yang bisa digunakan sebagai peternakan komersial, ternak ayam petelur menjadi pilihan logis. Memang, kebanyakan usaha tersebut berada di desa yang harga tanahnya tak semahal di kota.

“Untuk kandang yang bisa menampung 3 ribu ekor, butuh lahan 30 x 50 meter. Dan, kalau bisa tidak berdekatan dengan warga sekitar karena pasti ada bau yang menyebar,” ungkapnya.

Setelah menemukan lahan yang cocok, tugas utama peternak tentu saja membesarkan bibit ayam agar menjadi produktif. Saat itu, Dedik mendapatkan bantuan bibit ayam sekitar 2 ribu ekor. Awal bulan, telur yang dia dapatkan hanya 50 butir.

Perlahan-lahan dia mulai belahar ilmu merawat ayam petelur yang baik. Salah satunya, pentingnya pakan bagi ayam. Dari berbagai komponen operasional, pakan menyerap hampir 90 persen.

“Pakan dan vitamin itu penting sekali. Setiap minggu saya beri vitamin tambahan empat kali. Karena kalau ayam sakit, produksi bisa terhambat,” tegasnya.

Dampaknya pun positif. Rata-rata prduksi telur bisa mencapai 2.500 butir alias 150 kilogram per hari. Nmaun, produksi pernah terpangkas 50 persen karena kondisi ayam tak sehat.

Dari sana, Dedik sadar bahwa memaksakan kondisi ayam pun tak bagus. Karena itu, sembari memanen telur dua hari sekali, Dedik dan kawan-kawan juga rajin membersihkan kandang. “Namanya makhluk hidup itu tidak bisa ditebak. Kadang ada yang stres, lalu tiba-tiba mati,” uajrnya.

Namun, imbalan dari ketekunan itu tentu besar. Dedik mengungkapkan bahwa margin laba yang diterima cukup besar. Per bulan dia pernah sampai menerima labar Rp 35 juta. Lebih dari cukup untuk menghidupi pekerja di sana.

Saat ini, kata Dedik, harga pakan sedang naik dan harga jual menurun sehingga margin laba menipis. ” Apalagi, umur ternak kami memang sudah tua. Biasanya kalau sudah tua. Biasanya kalau sudah usia 100 minggu, sudah waktunya pensiun,” jelasnya.

Tips yang diberikan untuk calon pengusaha ternak tak lain adalah cara mengatasi pergerakan harga. Menurut dia, akrena fluktuasi suplai dan kebutuhan yang tinggi, harga telur selalu berubah. Biasanya menjelang Lebaran atau hari besar lainnya, harga telur ikut terkerek bersama komiditas lain.

Dedik memilih cara yang lebih mudah. Dia mengawasi pergerakan di sentra telur Jatim, Blitar. “Saya masuk grup WhatsApp peternak telur Blitar agar nanti tahu apakah harga naik atau turun. Kami tinggal ikut pergerakan tersebut,” jelasnya. (bil/c7/dra)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *