https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/siapkan-umkm-go-internasional-universitas-ciputra-surabaya-gagas-modis/

Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Ciputra (UC) Surabaya melalui Tim Pengusul Program Maching Fund Kedaireka mendapatkan hibah berkelanjutan di atas Rp 500 juta selama dua tahun ini. Adapun tema yang di usung yaitu Modified of Design Thinking alias MODIS.

Tim ini beranggotakan Dr Tina Melinda, Dr David Sukardi Kodrad, dan Damelina Tambunan. Dijelaskan Dr Tina, bahwa MODIS adalah hasil reset para dosen yang kemudian diaplikasikan dan digunakan oleh Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk mengembangkan industrinya.

“Puji Syukur tahun 2022 ini adalah tahun kedua dimakan tim kami mendapatkan kepercayaan sebesar lebih dari Rp 500 juta. Tahun ini ada 7 DUDI yang masuk dalam pembinaan,” terangnya, Kamis (3/11/2022).

Ia menyebutkan, DUDI yang dibina tahun ini mencakup sejumlah sektor industri, antara lain Yayasan Kana Setia Rahayu jasa bimbingan belajar, Griya Kreatif Private jasa bimbingan belajar dan produk kripik, PT Lingkar Bahagia Sejahtera usaha logistic dan supply chain, Mimikoe Snack usaha snack, PT Citra Sejahtera Indonesa usaha komuditas rempah-rempah, Kampung Inggris Jasa bimbingan belajar Bahasa inggris, Dermal Skin Care usaha Skin care.

“Keberhasilan meng-scale up bisnis para UMKM binaan pada tahun 2021 lalu di antaranya UMKM Hexaguna yang bergerak di bisnis air minum, MB Glow yang bergerak di bidang bisnis kosmetik inilah yang menjadikan MODIS pada tahun ini Kembali mendapatkan hibah,” jelasnya.

Tina juga memaparkan cara kerja MODIS untuk meningkatkan UMKM. Menurutnya, kebanyakan UMKM didirikan berdasarkan kemampuan yang dimiliki, bukan menelisik dari kebutuhan pasar. Sehingga, hasilnya tidak maksimal.

“Nah, UC akan membantu menata ulang UMKM yang sudah berjalan. Mengadakan bird in hand dan melihat keinginan pasar. Kemudian memikirkan inovasi produk dan disertai dengan memberikan pelatihan,” terangnya.

Lebih lanjut, Tina Melinda dan timnya mengaku ingin membawa UMKM sampai menembus pasar internasional. “Kami ingin sekali membawa UMKM Go Internasional. Sebelumnya tentu saja mereka harus menguasai pasar nasional terlebih dahulu. Pasar Indonesia ini kan besar sekali,” pungkasnya. (ipl/kun)