Style Hocus Focus dalam Busana Cowok. Jawa Pos. 25 Agustus 2014.Hal.40

SURABAYA – Bikin trendsetter dalam dunia fashion memang gampang –gampang susah. Butuh keberanian berinovasi dan mengeksplorasi ide untuk membuat warna baru di industri fashion Indonesia. Itu dilakukan Ichwan Thohah dalam koleksi terbarunya berjudul Hocus Focus.

Busana tersebut mewakili konsep magical, bak sosok pesulap diakhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Meskipun inspirasinya datang dari pertunjukan sulap tempo dulu, pria kelahiran 10 Maret 1974 itu tidak mengaplikasikan busana tersebut dalam dominasi hitam yang terkesan misterius.

Pria 33 tahun itu menjadikan busana terbarunya dengan desain lebih muda dan kontemporer. Itu terlihat dari unsur-unsur warna yang digunakan dalam busana tersebut. Yaitu, navy blue, cokelat, ungu, maupun hijau coral.  “Busana ini interpretasi saya saat menonton pertunjukan sulap,” ungkap Ichwan  sat mengisi seminar dalam acara openning Arva School of Fashion di Spazio kemarin.

Ichwan memang suka bermain warna dan motif. Unsur warna yang tidak pernah lepas dipakai dalam busananya adalah kombinasi maroon dan hijau coral. Dia tidak ingin busana berkonsep magical tersebut terlihat misterius dengan nuansa serbahitam.

Dua busana yang dipamerkan saat itu lebih maskulin, dengan cutting bergaya konstruktif seperti teller dan membuat jas atau rompi dengan gayanya sendiri. Sebagaimana yang digunakan dua model kemarin, vest dengan model suspender  tersebut menghiasi kemeja berbahan silk. Bentuknya pun sangat unik. Tidak hanya tidak hanya berbentuk tali, tetapi lebih lebar dan ada kerahnya. Selain itu, ada vest model cummerbund. “Ya, agar lebih inovatif.”

Ichwan menggunakan silk, denim, katun, maupun jersey dengan motif etnik. Misalnya, polkadot, bunga, charleckin (menyerupai wajik),  hati, dan potongan garis. Untuk vest, dia memasukkan motif paisley (seperti tetesan air mata). Dengan begitu , busana tersebut terkesan trendy, tetapi tetap etnik.

Dalam rancangan terbarunya, busanan pria tersebut lebih terlihat fun, flamboyan dan  edgy. Dia memadupadankan busana kemeja bermotif dengan topi pesulap yang didesain lebih keren dan dasi kupu-kupu. Dasi kupu-kupu di setiap busananmya tersebut memang menjadi ciri khas Ichwan. “Bentuknya unik ada yang simpel ada yang telah dimodifikasi,” ujar pria yang menyukai dasi kupu-kupu sejak SD tersebut.

Menurut Ichwan, dasi kupu-kupu, jika dikenakan dalam berbusana, membawa kesan lebih seksi, baik dipakai laki-laki, maupun perempuan. Ichwan memang ingin berusaha memberikan warna baru di dunia industri fashion Indonesia. Termasuk dengan dasi kupu-kupu desainnya sendiri. “Saya memiliki lini khusus untuk dasi kupu-kupu yang kini menjadi trendsetter oleh sebagian cowok di Indonesia,” tambahnya. (ayu/c17/dos)

Sumber: Jawa-Pos.-25-Agustus-2014.Hal_.40