Co-parenting: Kunci Anak Bahagia dan Berprestasi
Co-parenting: Kunci Anak Bahagia dan Berprestasi
Siapa yang nggak ingin punya anak percaya diri, mudah bergaul, dan berprestasi? Ternyata, penelitian psikologi membuktikan orang tua dengan pengasuhan yang harmonis berdampak positif bagi perkembangan anak.
Dengan co-parenting yang baik, anak berkembang optimal secara emosional, sosial, dan akademik. Anak juga lebih siap masuk sekolah dan beradaptasi di lingkungan baru.
Mengapa Co-parenting Penting?
Berbagai studi psikologi menunjukkan bahwa orang tua yang kompak menciptakan ruang aman untuk tumbuh kembang anak. Anak cenderung mengalami lebih sedikit masalah perilaku, seperti kecemasan atau agresivitas. Orang tua yang kompak dalam pengasuhan juga membantu anak untuk jadi lebih mudah beradaptasi secara sosial.
Co-parenting yang baik membuat ibu lebih responsif terhadap kebutuhan anak. Dukungan bersama dalam proses belajar meningkatkan fokus dan motivasi anak di sekolah. Keputusan yang diambil secara konsisten memberi ruang pertumbuhan yang sehat.
Sebaliknya, orang tua yang sering berkonflik dalam pengasuhan akan cenderung mengganggu perkembangan akademik dan keterampilan sosial anak. Pertengkaran ayah-ibu juga memicu stres pada ibu, yang akhirnya berpengaruh pada perkembangan emosi dan sosial anak.
Bagaimana Co-parenting Bekerja?
Ayah dan ibu yang menerapkan co-parenting secara konsisten memberi aturan jelas bagi anak. Dengan demikian, anak jadi tahu apa yang diharapkan darinya dan merasa aman.
Mereka juga menjadi contoh positif dalam berkomunikasi dan menyelesaikan perbedaan. Akhirnya, anak jadi belajar meniru cara sehat untuk menyelesaikan konflik. Keterlibatan aktif kedua orang tua turut memberi dukungan emosional yang penting untuk tumbuh kembang optimal.
Tips Memulai Co-parenting yang Baik
- Komunikasi terbuka. Diskusikan aturan, keputusan, dan hal penting terkait anak.
- Selesaikan perbedaan. Cari solusi bersama agar tetap kompak di depan anak.
- Bagi peran dengan jelas. Ingat, ayah dan ibu adalah satu tim.
- Dukung, bukan kritik. Saling menghargai dan membangun kerja sama yang sehat.
Co-parenting yang baik tidak hanya membuat anak bahagia, tapi juga mempersiapkannya menghadapi tantangan hidup. Jadi, yuk mulai kompak untuk tumbuh kembang anak yang lebih baik!
Ditulis oleh Prof. Dra. Jenny Lukito Setiawan, M.A, Ph.D., Psikolog
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya