Cantik dan berprestasi. Dua kata itulah yang kira-kira mampu menggambarkan Elisabeth Santoso, S.Psi., alumni Psikologi Universitas Ciputra (PSY UC) angkatan 2012. Wanita berambut panjang ini menyelesaikan pendidikan S1nya dalam waktu 3,5 tahun dan lulus pada tahun 2016 dengan predikat Magna Cumlade.
Selama kuliah, Elisabeth juga aktif terlibat dalam organisasi kemahasiswaan serta tim debat PSY UC. Beberapa prestasi yang ia raih selama kuliah di PSY UC, antara lain Juara I Lomba Debat Psychovillage 4, Juara I Lomba Debat Psychovillage 6, dan Juara I Cabang Lomba Psychopaper Olimpiade Psikologi Nasional 3.
Saat ini, Elisabeth sedang studi lanjut di Magister Profesi Psikologi Klinis Anak di Universitas Indonesia, Depok. Menurut wanita yang berasal dari SMAK St. Paulus Jember ini, ia memilih melanjutkan mengambil klinis anak karena ia melihat bahwa semakin lama, anak menjadi semakin rentan terhadap masalah psikologis. “Perkembangan jaman sangat berpengaruh sekali ke kondisi psikologis anak. Saya mau berkarir sebagai psikolog untuk membantu anak, orang tua, guru, dan stakeholders lain untuk bisa menciptakan lingkungan yang bisa mendorong anak memiliki kesehatan mental yang baik,” tuturnya.
Terkait dengan pengalamannya selama berkuliah S1 di UC, Elisabeth juga mempunyai kesan tersendiri. “Pengalaman yang berkesan saat S1 itu saat bergabung dengan tim debat. Di tim debat saya belajar mengenai cara belajar yang baik dan efektif. Cara belajar itu benar – benar terpakai sehingga saya bisa mudah beradaptasi di perkuliahan S2.”
Selain itu, ia juga mengapresiasi dosen-dosen di UC yang banyak memfasilitasinya untuk belajar lebih. “Sebenarnya saya menyadari kalau materi di kelas tidak begitu banyak, harus rajin mengeksplore sendiri di luar jam perkuliahan. Tapi dosen-dosen sangat memfasilitasi jika mahasiswa aktif dan berinisiatif untuk belajar lebih,” ucapnya.
Tak hanya itu, “Pengalaman berorganisasi di UC yang saya ikuti juga bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan interpersonal saya. Kuliah di UC juga mengajarkan pada saya untuk menerapkan pola pikir entrepreneurship dalam memecahkan masalah kemanusiaan di sekitar saya.”
