Hari Kesehatan Mental Sedunia kembali diperingati pada tanggal 10 Oktober yang lalu. Dalam rangka memeriahkannya, Student Union Fakultas Psikologi Universitas Ciputra (PSY UC) mengadakan suatu acara yang berjudul Heart Break Festival 1.0. Heart Break Festival 1.0 terdiri atas bazar serta kampanye yang berkaitan dengan kesehatan mental.

Diadakan pada tanggal 23-25 Oktober 2017 yang lalu, bazar ini diramaikan oleh 22 tenant makanan, minuman, maupun goods. Sedangkan, di panggung, beberapa mahasiswa UC menampilkan talenta bernyanyi maupun bermusik mereka. Bersamaan dengan bazar ini, panitia juga mengajak para pengunjung untuk menuliskan keluh kesah maupun momen heart break atau patah hati mereka pada sebuah banner. Seluruh masyarakat UC, baik dosen maupun mahasiswa bisa menuliskan isi hati mereka di sana. Lucunya, ditemukan banyak pesan yang ditujukan kepada para mantan.

Selain itu, para pengunjung juga diajak untuk menuliskan harapan yang ingin dicapai di satu banner lain, yakni banner harapan. Beberapa pesan yang muncul meliputi harapan agar IP semester ini bisa sesuai ekspektasi hingga harapan agar angkatannya bisa lancar skripsi sehingga bisa lulus bersama.

Menurut Zita Mugen (PSY 2016), Ketua Panitia Heart Break Festival 1.0, ajakan untuk menuliskan momen patah hati dilakukan “agar masyarakat UC setidaknya bisa mengurangi beban perasaannya.” Sedangkan, menuliskan harapan adalah cara untuk memotivasi diri untuk mencapai harapan tersebut.

Selama kegiatan ini berlangsung, Divisi Sosial Student Union PSY UC menjual sticker untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental. Seluruh keuntungan penjualan sticker beserta sebagian dari hasil penjualan tenant disumbangkan ke Rumah Pemulihan Abigail, sebuah lembaga yang menyediakan tempat tingggal dan perawatan bagi perempuan-perempuan yang memiliki gangguan psikologis.

Selain itu, pada acara ini, beberapa mahasiswa PSY UC yang mengikuti mata kuliah Proyek Inovasi Psikologi 4 (PIP 4) juga memasarkan beberapa produk mereka yang berkaitan dengan kesehatan mental. Misalnya saja Bagus Riadi, Ahmad Ridwan Basar, Johan Chandra Andrianto, Lis Sugiarta Purba, dan Rodelina Marbun, mahasiswa PSY 2014, yang membuat gelang “I CARE” dan pin “Be Aware and Keep Well”. Dengan membeli produk-produk ini, pengunjung ikut merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Kampanye yang dilakukan oleh panitia mendapatkan sambutan yang baik dari pengunjung. Dalam waktu tiga hari, kedua banner telah terisi penuh oleh tulisan isi hati mereka. Pihak penyelenggara juga mengapresiasi animo pengunjung. “Seru sih dan perlu dioptimalkan lagi biar makin banyak crowdnya. Mungkin ke depan bisa jadi event tahunan,” ujar Zita, sang ketua panitia ketika ditanya kesannya akan pelaksanaan acara ini.