Keterlibatan Ayah: Membantu Remaja Mengelola Emosi

Masa remaja adalah periode penuh perubahan. Lonjakan hormon, perubahan sosial, hingga tekanan akademik sering kali membuat emosi mereka naik turun. Dalam kondisi seperti ini, remaja perlu belajar bagaimana mengelola emosi dengan baik. Salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam regulasi emosi remaja adalah hubungan mereka dengan orang tua, terutama keterlibatan ayah.
Mengapa Regulasi Emosi Itu Penting?
Kemampuan untuk mengatur emosi dengan baik berpengaruh besar pada kesejahteraan remaja. Mereka yang memiliki regulasi emosi yang baik cenderung lebih sukses dalam membangun hubungan sosial, menghadapi stres, dan mengambil keputusan yang sehat. Sebaliknya, remaja yang kesulitan mengendalikan emosinya lebih rentan mengalami kecemasan, depresi, bahkan perilaku berisiko seperti kenakalan remaja.
Ayah dan Regulasi Emosi Remaja
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang erat dengan ayah memiliki dampak besar dalam membentuk kemampuan remaja untuk mengelola emosinya. Berikut beberapa cara bagaimana kelekatan dengan ayah dapat membantu remaja dalam mengatur emosinya:
- Memberikan Rasa Aman dan Dukungan
Remaja yang merasa didukung oleh ayahnya lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan emosional. Mereka tahu bahwa ada figur yang bisa diajak bicara saat mengalami kesulitan. - Menjadi Role Model dalam Mengelola Emosi
Cara ayah menghadapi stres, mengungkapkan emosi, dan menyelesaikan masalah akan menjadi contoh bagi anak. Jika ayah menunjukkan ketenangan dalam menghadapi situasi sulit, anak cenderung meniru pola tersebut. - Mengurangi Perasaan Keterasingan
Ketika seorang remaja merasa tidak dekat dengan ayahnya, ia lebih mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola emosinya. Sebaliknya, remaja yang memiliki hubungan yang kuat dengan ayah cenderung lebih mampu mengatasi tekanan emosional.
Menjadi Ayah yang Lebih Dekat dengan Anak
Menjalin hubungan yang erat dengan anak remaja memang tidak selalu mudah, terutama jika mereka sudah mulai mencari kemandirian. Namun, ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk memperkuat ikatan emosional:
- Luangkan Waktu untuk Berbicara – Meskipun hanya beberapa menit setiap hari, percakapan yang berkualitas lebih berharga daripada sekadar menghabiskan waktu bersama tanpa interaksi yang bermakna.
- Tunjukkan Empati – Dengarkan tanpa menghakimi saat anak mengungkapkan perasaannya.
- Berikan Contoh yang Baik – Tunjukkan cara yang sehat dalam mengatasi stres dan emosi negatif.
Membangun kedekatan dengan anak bukan hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga bagi ayah itu sendiri. Hubungan yang hangat dengan anak akan menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan mendukung perkembangan emosional yang lebih sehat.
Ditulis oleh Dr. Ersa Lanang Sanjaya, S.Psi., M.Si.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya
