
Our Great National Parks adalah sebuah serial dokumenter yang menceritakan tentang berbagai taman nasional yang menakjubkan di dunia beserta dengan makhluk yang tinggal di dalamnya yang dinarasikan oleh Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dokumenter ini dipersembahkan oleh sebuah perusahaan perfilman yang sudah sangat kita kenal dekat, yaitu Netflix dan dijadwal untuk dirilis pada 13 April 2022.
Dalam pembuatan serial ini, ternyata ada Alumni UC yang ikut berkontribusi di baliknya. Mereka adalah Kak Kelvin Morris (VCD 2015) dan Kak Abinara An (PSY 2014). Bagaimana sih ceritanya sampai kedua alumni kita bisa menjadi bagian dari serial dokumenter besutan Netflix ini?
Dalam serial dokumenter ini, kedua kakak alumni kita mengambil bagian untuk mengerjakan episode yang menceritakan tentang Taman Nasional Leuser, Sumatera Utara. Taman nasional ini diangkat karena ada begitu banyak hewan yang unik dan bahkan ada beberapa yang sudah terancam punah seperti harimau, gajah, orangutan, hingga badak.
Kak Abi, adalah lulusan dari Jurusan Psikologi Universitas Ciputra angkatan tahun 2014, Kak Abi sendiri, walaupun bukan dari jurusan yang memiliki keterkaitan dengan perfilman secara langsung, ternyata memiliki hobi dengan kamera bahkan sebelum mulai berkuliah.
Sedangkan Kak Kelvin adalah lulusan dari Jurusan Desain Komunikasi dan Visual Universitas Ciputra angkatan 2015 dan sudah magang pada sebuah perusahaan perfilman sekaligus bekerja di perusahaan yang sama setelah lulus dari Universitas Ciputra.
Awalnya, Kak Abi dan Kak Kelvin adalah seorang Camera Assistant namun, seiring berjalannya waktu, kedua kakak alumni ini juga ikut ambil bagian dalam merekam footage utama untuk Episode Taman Nasional Gunung Leuser.
Serial dokumenter dengan durasi 50 menit ini, ternyata membutuhkan sebuah proses yang lama dalam pembuatannya. Tahukah UC People? Proses pengambilan video untuk membuat 1 episode sepanjang 50 menit ini membutuhkan sekitar 7 bulan yang dibagi beberapa segmen untuk shooting berbagai jenis hewan.
Dalam pembuatan serial ini, tentu tidak mudah karena hewan yang ingin di shoot tinggal di atas gunung yang membutuhkan waktu sepanjang 7 – 10 hari jalan kaki untuk sampai ke puncaknya sambil membawa berbagai alat-alat yang akan digunakan selama tinggal di gunung. Bahkan, Kak Abi sempat tinggal di gunung selama 3 bulan lamanya dan menghabiskan 13 jam setiap harinya yang digunakan untuk menunggu dan mencari footage yang menarik.
Walaupun Kak Abi dan Kak Kelvin berada dalam tim yang sama, mereka baru bisa bertemu setelah 3 bulan, dan mulai bekerjasama pada bulan ke 4 untuk mencari footage hewan Slow Loris atau yang kita kenal dengan sebutan Kukang. Hewan ini adalah hewan nokturnal yang aktif di malam hari, sehingga Kak Kelvin dan Kak Abi, harus beraktivitas di malam hari dan baru bisa tidur pada pagi harinya. Hewan ini sangat unik sekaligus menantang untuk direkam karena harus dicari menggunakan senter khusus di hutan yang gelap dan terkadang begitu ditemukan, hewan ini sudah lari terlebih dahulu sebelum kamera mampu menangkap adegannya.
Hal menakjubkan lainnya tentang episode ini adalah bahwa pada saat proses sebelum mulai mengambil footage kita dilanda oleh Pandemi Covid-19 dan tim dari luar negeri yang seharusnya ikut dalam proses pembuatan episode ini, tidak bisa masuk ke Indonesia dan membuat episode terancam batal. Lalu, diputuskan bahwa episode harus tetap berjalan dengan menggunakan 100% crew lokal dengan menggunakan alat yang disediakan oleh tim Netflix. Kak Kelvin sendiri, belum pernah menggunakan alat-alat yang disediakan dan hanya memiliki waktu selama 3 hari untuk mempelajarinya.
Nah untuk UC People yang tertarik untuk masuk ke dunia perfilman, ada tips nih dari kedua alumni kita! Yaitu, jangan terlalu terpaku pada jurusan yang kita ambil karena belum tentu jurusan yang kita pilih akan membuat karir kita pada tempat yang sama, bisa saja karir kita nanti sesuai dengan hobi yang kita miliki. Selain itu, kita juga harus sering mengikuti komunitas dan kepanitiaan karena akan menjadi sebuah kesempatan untuk melakukan networking dimana kita dapat bertemu dengan banyak orang dan saling berbagi cerita.
Untuk sekedar penutup, ada pesan spesial teruntuk UC People dari Kak Abi!
“Sejelek-jeleknya film, bikinnya susah” – Abinara An
