ANEMIA

Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin diperlukan untuk membawa oksigen dan jika jumlah sel darah merah terlalu sedikit, bentuknya abnormal, atau kadar hemoglobin tidak mencukupi, kapasitas darah untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh akan menurun. Hal ini mengakibatkan gejala seperti kelelahan, lemas, pusing, dan sesak napas, serta gejala lainnya (1).

Kadar hemoglobin (Hb) normal dapat sedikit berbeda tergantung kriteria setiap laboratorium, tetapi secara umum, rentang normalnya adalah sebagai berikut:

  • 13,5 hingga 18,0 g/dL pada pria
  • 12,0 hingga 15,0 g/dL pada wanita
  • 11,0 hingga 16,0 g/dL pada anak-anak
  • Beragam pada kehamilan tergantung trimester, tetapi umumnya lebih dari 10,0 g/dL (2).

Faktor Resiko

Faktor-faktor yang berkontribusi pada anemia defisiensi zat besi di kalangan remaja di negara berkembang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Faktor langsung: pola konsumsi makanan, infeksi malaria atau parasit (seperti cacing), usia remaja (khususnya perempuan), dan kehilangan darah.
  • Faktor tidak langsung: status pendidikan, status sosial ekonomi, lokasi tinggal (misalnya daerah pedesaan atau perkotaan), agama, dan faktor kebiasaan (3).

Penyebab Anemia

Penyakit anemia memiliki banyak jenis. Anemia dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat diubah, misalnya riwayat keluarga atau usia. Akan tetapi anemia juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti bagaimana proses fisiologis tubuh manusia dalam memproduksi sel darah merah. Faktor-faktor lainnya seperti kekurangan nutrisi melalui diet yang tidak memadai atau proses penyerapannya, infeksi (malaria, parasit, tuberkulosis, HIV), peradangan, penyakit kronis, kondisi ginekologi dan obstetri, dan kelainan sel darah merah yang diwariskan dapat mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah. Penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan zat besi, meskipun kekurangan folat, vitamin B12 dan vitamin A juga merupakan penyebab penting (4, 5).

Gejala dan Tanda

Gejala dan tanda anemia bergantung pada derajat dan kecepatan terjadinya anemia, juga kebutuhan oksigen penderita.

Gejala utama, berupa:

  • Sesak napas saat beraktivitas
  • Sesak pada saat istirahat
  • Fatigue atau kelelahan
  • Gejala dan tanda keadaan hiperdinamik (denyut nadi kuat, jantung berdebar, dan roaring in the ears).

Pada anemia yang lebih berat, dapat timbul:

  • Letargi (kelelahan berat)
  • Konfusi (penurunan kesadaran)
  • Komplikasi yang mengancam jiwa (gagal jantung, angina, aritmia dan/atau infark miokard) (6).

Tatalaksana

Apabila anda menderita anemia, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi.

Sumber zat besi dapat berasal dari pangan hewani dan nabati. Pangan hewani contohnya  hati, ikan, daging, dan unggas. Sedangkan pangan nabati contohnya sayuran berwarna hijau tua dan kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati, perlu mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jeruk dan jambu.

  • Penambahan zat besi pada bahan makanan

Banyak bahan makanan yang sudah dilakukan penambahan zat besi di Indonesia yaitu, tepung terigu, beras, minyak goreng, mentega, dan beberapa snack. Sedangkan, dalam makanan yang disajikan di rumah tangga dapat ditambahkan bubuk tabur gizi atau dikenal juga dengan Multiple Micronutrient Powder.

  • Suplementasi zat besi

Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) dapat diberikan pada remaja putri dan wanita usia subur. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi asupan zat besi.

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi sebaiknya TTD dikonsumsi dengan:

  1. Buah-buahan sumber vitamin C (jeruk, pepaya, mangga, jambu biji, dan lain-lain)
  2. Sumber protein hewani seperti hati, ikan, unggas, dan daging.

Hindari mengkonsumsi TTD bersamaan dengan:

  1. Teh dan kopi
  2. Tablet kalsium dosis tinggi.
  3. Obat maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga penyerapan zat besi terhambat.

Apabila ingin mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi, sebaiknya diberikan jeda dua jam sebelum atau sesudah mengkonsumsi TTD.

  • Pengobatan penyakit penyerta

Pengobatan penyakit penyerta dilakukan apabila anemia didasari oleh suatu penyakit tertentu seperti KEK (kurang energi kronis), infeksi cacing, malaria, TBC, dan HIV/AIDS (7).

Komplikasi

Beberapa komplikasi anemia meliputi:

  1. Kelelahan berat, bila anemia cukup parah seseorang mungkin merasa lelah sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari–hari.
  2. Komplikasi kehamilan, wanita hamil dengan anemia defisiensi folat mungkin lebih cenderung mengalami komplikasi, seperti kelahiran prematur.
  3. Masalah jantung, anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau ireguler (aritmia). Bila seseorang menderita anemia, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mengimbangi kekurangan oksigen dalam darah yang lama kelamaan menyebabkan pembesaran jantung dan pada akhirnya menimbulkan penyakit gagal jantung.
  4. Kematian, beberapa anemia turunan seperti anemia sel sabit bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat mengakibatkan anemia dan berat dan bisa berakibat fatal (8).

Pencegahan

Pasien dengan anemia defisiensi zat besi pada asupan gizinya harus diedukasi tentang makanan yang kaya akan zat besi. Makanan seperti sayuran berdaun hijau, tahu, daging merah, kismis, dan kurma mengandung banyak zat besi. Vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Pasien harus disarankan untuk menghindari teh atau kopi yang berlebihan, karena dapat menurunkan penyerapan zat besi. Pasien yang menggunakan suplementasi zat besi oral harus diberi informasi bahwa ada peningkatan risiko sembelit dan risiko buang air besar berwarna hitam. Konsumsi makanan tinggi serat dapat membantu mengurangi risiko sembelit. Pasien disarankan untuk menghubungi dokter jika terdapat intoleransi yang parah terhadap konsumsi zat besi secara per oral, karena mereka mungkin merupakan kandidat untuk suplementasi zat besi secara parenteral.

Untuk beberapa kasus tertentu seperti pada pasien vegan dan vegetarian, yang mungkin dapat kekurangan B12 sebaiknya disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin B12, seperti produk nabati dan kedelai tertentu. Pasien yang menjalani operasi bariatrik juga beresiko kekurangan vitamin B12 dan folat karena hilangnya permukaan penyerapan pada ileum terminal (9).

DAFTAR PUSTAKA

  1. Anaemia [Internet]. World Health Organization. [cited 2024 Jan 8]. Available from: https://www.who.int/health-topics/anaemia
  2. Turner J, Parsi M, Badireddy M. Anemia [Internet]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan– [updated 2023 Aug 8; cited 2024 Jan 8]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499994/
  3. Wiafe MA, Ayenu J, Eli-Cophie D. A review of the risk factors for iron deficiency anaemia among adolescents in developing countries. Anemia. 2023 Jan 3;2023:6406286. doi: 10.1155/2023/6406286. PMID: 36636253; PMCID: PMC9831712.
  4. Causes and risk factors [Internet]. National Heart Lung and Blood Institute. 2022 [cited 2024 Jan 8]. Available from: https://www.nhlbi.nih.gov/health/anemia/causes
  5. Anaemia [Internet]. World Health Organization. 2024 [cited 2024 Jan 8]. Available from: https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1
  6. Oehadian A. Pendekatan klinis dan diagnosis anemia. Contin Med Educ. 2012;39(6):407-12.
  7. Kementerian Kesehatan RI. Buku pedoman pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri dan wanita usia subur [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2021 [cited 2024 Jan 8]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/buku-pedoman-pencegahan-dan-penanggulangan-anemia-pada-remaja-putri-dan-wanita-usia-subur
  8. Sugeng Jitowiyono. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem hematologi. Yogyakarta: PT Pustaka Baru Press; 2018.
  9. Turner J, Parsi M, Badireddy M. Anemia [Internet]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan– [updated 2023 Aug 8; cited 2024 Jan 8]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499994/

Artikel Lain

Pentingnya Riset Klinis dalam Kemajuan Kedokteran

Pentingnya Riset Klinis dalam Kemajuan Kedokteran

Transformasi Positif Melalui Bedah Plastik: Memahami Prosedur dan Manfaatnya

Transformasi Positif Melalui Bedah Plastik: Memahami Prosedur dan Manfaatnya

Mendekati Masa Depan Kesehatan dengan Teknologi Medis Mutakhir

Mendekati Masa Depan Kesehatan dengan Teknologi Medis Mutakhir

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia – 15 Oktober 2022

MONKEYPOX