Sumber : Shutterstock/eggeegg

Media Group News Summit 2021 dengan tema Wonderful Indonesia : Reviving The Tourism Industry, diselenggarakan pada tanggal 5 Februari 2021 di Metro TV. Sebagai penutup dari sesi pembicara menteri Kemenparekfaf Bapak Sandiaga Uno, B.A., MBA, beliau menjabarkan Quick Win 2021 dari Kemenparekfraf.

Quick Win atau Program Percepatan merupakan suatu langkah inisiatif yang mudah dan cepat dicapai dalam 1 tahun yang mengawali pelaksanaan suatu program. Program Kemenparekraf sendiri adalah Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menurunkan Lonjakan Kasus, yang berarti dalam mendukung program tersebut Kemenparekraf telah melaksanakan 5 poin pertama yang dijalankan dalam pariwisata dan ekonomi. Berikut 5 poin dari pelaksanaan Quick Win 2021.

1.Penerapan Protokol Kesehatan yang Disiplin Harus Menjadi Fokus Utama

Penerapan protokol kesehatan merupakan hal yang pertama dan utama pada saat ini. Hal ini tidak berlaku hanya bagi bidang pariwisata namun berlaku bagi semua warga Indonesia. Menerapkan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak) merupakan hal yang bisa kita lakukan saat ini sebelum pemberlakuan vaksin bagi seluruh masyarakat Indonesia.

2.Upaya Akselerasi Sertifikasi CHSE Khususnya Pada Pusat Destinasi Wisata

Sertifikasi CHSE merupakan pemberian sertifikat kepada usaha di bidang pariwisata yang berarti memberikan jaminan kepada masyarakat maupun wisatawan bahwa produk dan jasa yang ditawarkan sudah sesuai standar protokol kesehatan CHSE. Cara untuk mendapatkan sertifikat ini ternyata sangatlah mudah, bisa dimulai dengan mengisi data pada website (www.chse.kemenparekraf.go.id) kemudian bisa melengkapi data – data yang dibutuhkan, selanjutnya melakukan penilaian mandiri sesuai dengan form CHSE yang ditentukan. Setelah itu tim auditor akan memeriksa dan menentukan apakah data yang dikumpulkan telah memenuhi syarat dan berhak mendapat sertifikat CHSE. Bila sahabat LOT tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bisa membuka dari website yang di atas, di sana akan disediakan buku pedomannya.

3.Upaya Pengaturan Pengunjung Maksimum Dalam Satu Tempat Harus Diterapkan Untuk Mencegah Kerumunan

Seperti yang sudah kita lihat di beberapa tempat wisata diberlakukan batas pengunjung maksimum sebagai upaya dalam mencegah penularan Covid-19 berlanjut. Hal ini menjadi salah satu cara bagi pemerintah untuk tetap mencegah penularan Covid-19 yang semakin meninggi, sambil mengusahakan agar ekonomi di Indonesia tetap bertahan dan tidak sampai terpuruk.

4.Menciptakan Atraksi dan Daya Tarik Baru Indonesia (Event, Wellness Tourism, Culinary Tourism, Sport Tourism, EduTourism)

Dengan adanya atraksi dan ide yang baru dalam bidang pariwisata yang mengharapkan adanya daya tarik baru bagi Indonesia membuktikan bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya yang tidak ada habis – habisnya. Karena hal tersebut dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang bekerja di bidang pariwisata maupun non pariwisata untuk  memaksimalkan peluang yang ada dan memajukan Indonesia untuk lebih baik kedepannya.

5.Pemasaran Dengan Memanfaatkan Big Data

Pemasaran tidak lagi dilakukan secara global namun dilakukan secara targeted dan segmented. Dalam hal ini diharapkan citra yang dibangun bisa menciptakan rasa aman dan nyaman (kampanye Indonesia Care atau I Do Care). Di poin yang kedua yaitu “Akselerasi Wisata Domestik (#DiIndonesiaAja), yang berarti juga mendukung program unggulan dari Kemenparekraf yaitu “Bangga Berwisata di Indonesia”. Program ini bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri, dan wisatawan domestik diharapkan bisa meningkat seiring dengan berjalannya waktu.

Dengan adanya Quick Win 2021  dengan 5 poinnya diharapkan sektor pariwisata bisa cepat kembali pulih dan Indonesia bisa bangkit dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Penulis : Kezia Victory P. – Mahasiswi Hotel and Tourism Business Universitas Ciputra

Editor : Maria Wanda A.K. – Laboran of Laboratory of Tourism

Artikel lain