Pak Ciputra dan Greysia Polii: Harapan yang Menjadi Kenyataan

Selain dikenal sebagai founder Ciputra Group, Pak Ciputra meninggalkan jasa sangat besar pada dunia olahraga Indonesia. Khususnya bulu tangkis.

Lewat klub yang dia lahirkan, PB Jaya Raya, sejumlah nama besar bermunculan dan berkali-kali mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Mulai dari Susy Susanti, Mia Audina, sampai Hendra Setiawan.

Para bintang bulu tangkis dunia saat ini juga bernaung di bawah PB Jaya Raya. Misalnya pemain ganda nomor satu dunia Greysia Polii, Marcus Fernaldi Gideon (berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo), sampai Muhammad Rian Ardianto.

Dalam buku 40 tahun PB Jaya Raya, sejarah persatuan bulu tangkis ini bermula pada tahun 1969. Saat itu, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meminta kepada Ciputra untuk membina cabang olahraga atletik dan sepak bola. Status Ciputra ketika itu adalah Direktur Utama PT Pembangunan Jaya.

Namun Ciputra menjawab bahwa lebih baik dia mengurusi bulu tangkis. ”Sebab itulah yang sesuai dengan anatomi tubuh orang Indonesia. Buktinya, Indonesia juara Piala Thomas dan All England,” kata Ciputra sebagaimana dikutip dari buku tersebut.

Peraih medali emas bulutangkis ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii, juga merupakan sosok yang dekat dengan Almarhum Bapak Dr (HC) Ir Ciputra. Kedekatan Greysia dengan almarhum ini terlihat dari dokumentasi video dan testimoni yang pernah diunggah di media sosial. Greysia Polii, pemain klub PB Jaya Raya, ini menganggap sosok Almarhum Bapak Ciputra sebagai pembimbing dan motivator dalam berkarir di bidang bulutangkis.

Almarhum Bapak Ciputra sebagai founder PB Jaya Raya pernah menyampaikan harapan dan doanya agar Greysia Polii sukses dalam karir bulutangkis dan keluarga, ”Saya doakan agar Greysia Polii sukses dalam bermain bulutangkis, dan juga dalam keluarga. Berkat Tuhan Yesus selalu menyertai Greysia Polii,” demikian harapan ini disampaikan oleh Almarhum Bapak Ciputra usai memberikan bonus atlet pada atlet PB Jaya Raya yang meraih prestasi di Asian Games 2018.
Greysia Polii mengunggah Vlog tersebut di akun media sosialnya, usai mendengar kabar berpulangnya Almarhum Bapak Ciputra di tahun 2019. Greysia menyampaikan bahwa almarhum Bapak Ciputra selama ini telah menjadi sosok Opa, bahkan sejak dia masih kecil. Almarhum Bapak Ciputra selalu memberikan semangat dan motivasi untuk pantang menyerah dalam menekuni karir bulutangkis.
“Almarhum Bapak Ciputra tetap memberikan semangat dan motivasi kepada saya dan atlet lain, meski saat itu kesehatannya menurun. Terkadang, almarhum juga memberi arahan kepada kami, dalam hal lain selain bulutangkis. Almarhum juga kerap menelepon langsung dan kirim pesan motivasi atau apa saja yang lagi ada di benaknya,” demikian Greysia Polii mengenang sosok almarhum Bapak Ciputra.
Dan saat ini, harapan, doa, dan motivasi yang diberikan oleh Almarhum Bapak Ciputra itu telah menjadi kenyataan. Greysia Polii telah mewujudkan harapan dan doa dari Almarhum Bapak Ciputra serta seluruh masyarakat Indonesia, untuk mencapai kesuksesan dengan meraih medali emas bulutangkis ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020.
(Credit photo : IG Greysia Polii)

Toxic Relationship ala Yoo Na Bi & Park Jae Eon

Drama Korea yang masih sangat baru ini sedang hangat-hangat nya diperbincangkan di media sosial, terutama twitter. Han So Hee yang sebelumnya eksis dan sukses membuat penonton “kepanasan” dalam drama The World of The Married, kini kembali hadir di drama Korea Nevertheless. Drama ini  merupakan drama adaptasi webtoon. Bercerita tentang kehidupan percintaan anak muda yang sering terjadi saat ini, kisah drama Nevertheless siap untuk membuat penonton pusing.

Dalam drama ini, Park Jae Eon dan Yoo Na Bi menjalin hubungan yang tidak terikat dengan status pacaran, tidak memiliki komitmen namun sama –sama memiliki intimacy dan passion. Tipe cinta seperti ini biasanya dikenal dengan istilah “romantic love”. Hubungan seperti ini sangat familiar di kalangan anak muda dengan sebutan “friends with benefit” atau dikenal dengan “FWB”. Yoo Na Bi (Han So Hee) yang sebenarnya mengetahui bahwa Park Jae Eon (Song Kang) yang menjadi idola banyak wanita itu, senang menggoda banyak wanita namun tidak tertarik untuk berpacaran karena menganggap nya sebagai hal yang merepotkan.

Dunia per FWB-an ini banyak sekali terjadi di kalangan anak muda. Alasannya tentu untuk mendapatkan kesenangan. Manfaat yang di maksud lebih mengarah kepada pemenuhan kebutuhan secara emosional dan secara seksual.

Park Jae Eon dan Yoo Na Bi memang sama-sama saling tertarik. Walaupun Yoo Na Bi sendiri sudah mengetahui sifat Park Jae Eon. Namun yang terjadi, Yoo Na Bi masih saja melanjutkan hubungan fwb nya dengan Park Jae Eon dan berharap dan menantikan kejelasan dalam hubungan nya. Yoo Na Bi juga memiliki pengalaman buruk dalam percintaan yang membuatnya tidak yakin untuk berpacaran. Sangat disayangkan bukan?

Walaupun hubungan yang mereka jalani selalu jadi bahan omelan penonton dan netizen di sosmed, sebenarnya ada hal yang dapat dipelajari dalam drama ini, yaitu :

  1. Memahami hubungan yang sedang dijalani

Ada kalanya, karena dibutakan rasa cinta, banyak orang yang sulit untuk meninjau serta memahami hubungan yang sedang dijalani. Oleh karena itu, banyak orang yang terjebak dan mau bertahan dalam toxic relationship yang jelas-jelas tidak sehat. Selain bertahan, biasanya timbul sebuah harapan agar hubungan yang dijalani menjadi hubungan sehat yang berkomitmen walaupun salah satu atau keduanya tidak siap, atau berharap pasangan bisa  berubah menjadi lebih baik atas dasar perasaan. Dengan memahami dan membuka mata terhadap hubungan yang sedang dijalani, maka kita dan pasangan akan mengetahui dengan ekspektasi terhadap hubungan yang dijalani, mengetahui jelas hal-hal yang perlu di evaluasi dalam hubungan, dan mampu menyadari apakah hubungan yang sedang dijalani layak untuk dipertahankan.

 

2. Berhati-hati dan membatasi diri

Sulit mengontrol perasaan pada saat jatuh cinta memang sering terjadi. Namun ada baiknya untuk bisa tegas dengan diri sendiri dan memberikan batasan-batasan dalam hal percintaan. Jika tidak berhati-hati dan tidak memiliki batasan yang jelas, maka tentunya akan mudah sekali untuk terjerat dengan toxic relationship. Terutama romantic love, yang seringkali terjadi karena tidak adanya batasan jelas dari diri sendiri terhadap suatu hubungan.

 

3. Memahami diri sendiri

Memulai hubungan tanpa adanya pemahaman terhadap diri sendiri, akan menjadi masalah di kemudian hari. Setiap orang pastinya memiliki latar belakang, pengalaman, dan masa lalu yang berbeda. Terutama pengalaman soal cinta, yang akan sangat mempengaruhi relationship yang akan dijalani selanjutnya. Jika belum sepenuhnya sembuh dari pengalaman atau trauma percintaan masa lalu, ada baiknya mempertimbangkan kembali jika ingin menjalin hubungan yang baru.

 

  1. Memperjelas sebelum memulai suatu hubungan

Pastinya ga enak kan “digantungin” atau punya hubungan tanpa status? Yap, pastinya kita menginginkan kejelasan dalam hubungan. Adanya kejelasan ini membuat kita tidak ragu-ragu untuk bisa bersikap atau menunjukkan kasih sayang kepada pasangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari “ghosting” dan toxic relationship. Dengan adanya kejelasan status dalam hubungan, membuat kita dan pasangan memiliki tujuan bersama dan dapat membangun hubungan yang sehat.

 

Yuk, punya relationship yang sehat. Karna hubungan yang sehat pastinya lebih menyenangkan dan membuat kita serta pasangan dapat bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.