Keren! Terlihat Asli, Billboard 3D Pertama Indonesia Menjadi Sorotan Mata Warga

Iklan tentu menjadi media yang paling efektif digunakan untuk mempromosikan,  dan meningkatkan intensitas penjualan suatu produk atau brand. Karena itu, tak heran apabila berbagai perusahaan di belahan dunia terus berinovasi dalam dunia advertising guna menawarkan produk dan brand mereka kepada publik. Berbagai jenis iklan pun akhirnya ditampilkan dengan mengikuti tren dan perkembangan dunia yang ada, mulai dari yang berbentuk teks, visual, audio, serta audio-visual. Salah satu periklanan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan ialah billboard. Billboard adalah poster atau promosi iklan berbayar yang berlokasi di luar ruangan dan termasuk ke dalam kategori Out-of-Home (OOH) Advertising. Umumnya, billboard dipasang atau di tempatkan pada posisi yang cukup tinggi dan berukuran besar. Tujuan pemasangan billboard pada posisi tersebut ialah agar iklan yang pengiklan buat dapat dilihat oleh banyak orang. Bahkan, dapat menjadi pusat perhatian.

Tidak hanya billboard yang menayangkan video dengan tampilan visual yang biasa, namun sekarang ini iklan digital dapat menayangkan tampilan 3D animasi yang dapat memberikan experience berbeda bagi yang melihat. Satu contoh yang viral adalah billboard LED yang menampilkan kucing 3D seperti aslinya di Tokyo selama gelombang pertama pandemi. Kampanye ini dipublikasikan dengan tujuan untuk menghibur orang selama masa-masa sulit, dan ini menjadi populer sehingga ditampilkan di semua media sosial. Bahkan, iklan ini menjadi liputan di berita sore di seluruh dunia.

Mengikuti perkembangan digital, baru-baru ini Iklan 3D pertama yang ada di Indonesia menjadi pusat perhatian. Iklan ini adalah Chase Smart LED atau Billboard 3D milik Prisma Advertising, perusahaan Out-of-Home Indonesia yang mempelopori 3D DOOH pertama di Indonesia. Videotron itu terletak di dinding gedung perkantoran Chase Plaza, Jakarta Pusat, dan beroperasi dari bulan April hingga Mei. Saat melalui Chase Plaza,  Anda mungkin bingung melihat gambar brankas terkunci pada billboard yang terpampang di gedung tersebut. Apa fungsi brankas tersebut dan apa yang terjadi ketika terbuka? Rupanya, gambar brangkas pada billboard ini merupakan bentuk promosi film ‘Army of The Dead’ yang disutradarai oleh Zack Snyder. Tim Netflix menantang pencinta film AOTD untuk menebak kode brankas tersebut, layaknya misi yang dijalani oleh tokoh utama dalam film. Promosi dilakukan Netflix dengan mengadakan mini games di akun Twitternya yang tersambung dengan Chase Smart LED. Mini games itu semakin membuat Chase Smart LED dengan keunggulannya disorot orang banyak.

Sekedar informasi, AOTD bercerita tentang wabah misterius yang berasal dari pangkalan militer rahasia AS di Area 51 yang berada di selatan Nevada. Keberadaan wabah yang disebabkan oleh virus tersebut menyebabkan permasalahan yang cukup besar. Pasalnya, masyarakat yang terinfeksi virus akan berubah menjadi zombie atau mayat hidup yang berusaha untuk saling memangsa. Di tengah kondisi mencekam tersebut, Scott Ward yang diperankan oleh Dave Bautista menerima pekerjaan berbahaya untuk merampok uang dari brankas di sebuah kasino dan mengamankannya. Demi menuntaskan misinya, Scott memutuskan untuk membentuk sebuah tim dengan dua kelompok zombie yang berbahaya. Belum lagi, mereka harus berhadapan dengan kondisi emosional mereka karena harus memecahkan kode brankas dan membawa uang 200 juta dollar AS keluar dari Las Vegas dalam 32 jam. Tentu saja, misi itu tidak akan mudah diselesaikan. Hal inilah yang membuat Bautista, salah satu tim advertising Netflix terdorong untuk menjadikannya sebuat live billboard, sehingga kita seolah ikut serta masuk ke dalam film-nya.

Lantas, apa bedanya dengan billboard yang kita lihat biasanya di jalanan? Billboard 2D konvensional dengan gambar statis telah digunakan selama bertahun-tahun.Meskipun begitu, Pesona 3D tidak diragukan lagi lebih dari yang konvensional.Inilah sebabnya, negara-negara yang terkenal dengan teknologinya yang luar biasa seperti China, Korea Selatan dan Jepang, mengambil tren billboard 3D. Berbeda dengan billboard konvensional yang  menggunakan gambar 2D di layar dan tidak memberikan ilusi objek kehidupan nyata, billboard 3D menayangkan konten ilusi 3 dimensi. Kualitas layar LED itu sendiri memiliki tingkat ketajaman layar sangat tinggi dengan resolusi 4K, ketajaman warna dan detail gambar yang tinggi, serta layar yang besar yaitu 30m x 20m. Lantas , bagaimana tampilan billboard terlihat sangat nyata? Dalam pengoperasiannya, layar tunggal billboard dibagi menjadi dua gambar terpisah. Sisi satu agak berbeda dari gambar yang lain, dan terlihat dari perspektif yang berbeda. Dua gambar ini digabungkan dalam satu video, yang menghasilkan efek persepsi kedalaman dan volume. Alih-alih membuat efek 3D dengan struktur yang jelas, billboard 3D memanfaatkan media digital dan teknik digital untuk mencapai efek tiga dimensi pada tampilan billboard .Hal ini membuat visual semakin meyakinkan karena tidak ada elemen fisik dengan tepi yang membuat gambar terlihat tidak nyata.

Namun , meski telah sukses menarik perhatian dan hadir layaknya film, apakah billboard 3D benar-benar sesuai dengan harganya? Dari sisi peningkatan penjualan atau brand awareness, jawabannya sudah pasti iya. Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kesibukan, seringkali sulit untuk memperhatikan iklan yang tersebar di jalanan. Dengan pengalaman visual yang mencolok ini membuat publik terpaku dan berhenti sejenak untuk mengalaminya, dan bertanya-tanya ada apa dibalik live video tersebut. Tak sedikit yang bahkan mengeluarkan ponsel dan mengunggah hal ini ke platform sosial media mereka masing-masing. Mereka akan selamanya mengingat pengalaman visual yang menakjubkan yang mereka alami sejenak. Ini bukan sekadar iklan, melainkan sebuah pengalaman visual. Tentu, hal  ini menjadi teknik pemasaran dari mulut ke mulut untuk sebuah brand.

Walaupun, mendapatkan efek yang mungkin lebih mudah dari apa yang kita bayangkan, billboard 3D memang memerlukan teknologi yang tepat untuk pengerjaan yang sempurna. Tak sedikit yang gagal dalam pemasangan iklan ini .Lantas apa yang menjadi pertimbangan dalam pengaplikasiannya? Pemasangan billboard memerlukan lokasi yang luas karena ukurannya yang besar dan memakan ruang yang luas. Apabila billboard dipasang di lokasi yang tidak tepat, informasi yang ingin kita sampaikan tidak akan terlihat jelas, baik oleh pengemudi yang melaju kencang atau pejalan kaki yang jarang melewati lokasi tersebut. Sehingga, faktor ini harus diperhatikan ketika memasang 3D billboard. Selain itu , papan reklame lebih cepat rusak akibat faktor cuaca yang berubah-ubah dan lokasinya yang berada di luar ruangan, sehingga kualitas stiker iklan harus terjamin awet dan tahan segala cuaca. Meski media ini termasuk  periklanan yang sangat premium, dengan harga yang tinggi , namun Prisma Advertising dengan taglinenya yaitu Affordalux (Affordable and Luxury) tetap memberikan penawaran terbaik bagi para pemilik brand yang ingin memasang iklan di sana. Mereka telah menyediakan kualitas terbaik yang dapat menjamin ketahanan billboard.  Jadi, apakah kalian siap untuk melihat lebih banyak pengalaman visual menarik kedepannya?

Jesslyn Aileen 0206042110065

Artikel lain