First global village

Hey AIESEC… What’s up!

Ya, itu adalah sapaan orang – orang di Thailand dan di Laos selama saya menjadi teacher salah satu program kemahasiswaan Internasional AIESEC. Memang banyak sekali cerita – cerita yang membawa saya menjadi pribadi yang siap merasakan experience, yang baik maupun yang buruk. Thailand dan Laos merupakan negara yang tidak pernah terpisah dalam benak saya sejak 6 minggu saya berada di kedua negara ini. Dan tentunya ketika saya meninggalkan negara ini saya sangat kangen dengan makanan, budaya, tempat wisata dan tentunya orang – orangnya yang ternyata luar biasa ramah dan antusias dengan orang asing.

Saya tinggal di negara Thailand tepatnya di kota Bangkok selama 15 Hari. Selama di  Bangkok saya memiliki berbagai macam agenda, tentang lokasi dimana tempat saya, mengikuti rapat harian mengajar dan tentunya juga travelling. Di Bangkok, IHTBers mungkin cukup mudah dan nyaman dengan transportasi serba mudah dan murah, juga makanan hingga masuk ke berbagi destinasi wisata. 1 Bath menurut kurensi Indonesia adalah 390 rupiah atau hampir 400 rupiah. Bayangkan bila kita menaiki Bus di Bangkok kita bisa menghabiskan 8 bath kecuali ke Bandara Don Muang yang termahal 30 bath bahkan bila kamu naik bus komersial kota, kamu sama sekali tidak dipungut biaya. Lalu MRT versi Bangkok disebut BTS = Bus Train Sky yang dikenakan dari 12 bath – 52 bath.

Dan ada juga ojek di Thailand, namanya Motorcycle Taxi yang dikenakan 8 bath/1 km dan biasanya untuk orang – orang yang tinggal di gang – gang kecil di Bangkok. Kalau ingin merasakan experience yang berbeda, coba naiklah tuk-tuk, merasakan taxi tradisional ini tidak murah bahkan lebih mahal daripada Taxi, tetapi bila naik secara group, kamu bisa share dengan teman untuk mendapat harga yang murah. Beruntunglah apabila anda mendarat di Bangkok dengan jalur Bandara Suvarnabhumi (Suwarnabhum) dengan berbagai transportasi yang mengantar anda dengan cepat ke Pusat Kota.

Berpose dengan pakaian tradisional Thailand
Berpose dengan pakaian tradisional Thailand

Thing to See :

1st Grand Palace (Siam) : Istana Raja, Museum dan pertunjukan seni merupakan peringkat 13 lokasi paling banyak dikunjungi di dunia. Kendala disini jauh dari BTS karena itu naiklah kendaraan lain.

2nd Chattuchak Market (Mo Chit) : Pasar Oleh – oleh terbesar se-Asia Tenggara dengan harga yang cukup murah dari makanan, pakaian, kuliner halal terlengkap dan toko barang seni. Namun hanya buka saat weekend, karena itu nama lainnya Chattuchak Weekend Market.

3rd Chao Praya river : Hanya membayar 8 bath anda bisa mengarungi Sungai Chao Praya dan melihat berbagai bangunan modern dan bersejarah di sepanjang sungai.

4th Wat Pho (Chao Praya) : Wihara indah dengan dominasi warna biru dan ikon Buddha tidur yang besar. Anda bisa melakukan aktiftas unik dengan membeli uang receh untuk di taruh ke dalam mangkok secara bergiliran.

Blue Fried Rice
Blue Fried Rice

5th Wat Arun (Chao Praya) : Salah satu wihara terindah, dengan arsitektur khas Thailand di dominasi warna putih dan serpihan kaca dan keramik menjadi bahan ornament terpenting disini. Hal unik di sini adalah anda bisa menyewa pakaian tradisional khas Thailand.

6th Siam Khao San Road (Siam) : Pusat hiburan Bangkok dengan Mall hiburan terbesar Siam Paragon disini. Penggemar Madame Tussauds, Sea Aquarium dan Bangkok Art and Culture Centre adalah tempat yang cocok bagi anda.

7th Chit Lom : Pusat perekonomian Kota Bangkok dan surga belanja bagi para shopaholic yang berburu barang – barang branded dan trendy. Anda juga bisa menemui street food yang berada di pelataran Central One Mall (Mall terbesar di Thailand). Platinum, Central one adalah point terpenting di sini.

8th Nana : Destinasi kuliner terbaik dan terlengkap, juga kompleks apartemen mewah di Bangkok serta anda bisa menyaksikan hiburan malam dengan hotel yang memiliki rooftop bar dan juga street food juga anda temui disini.

Buddha Park
Buddha Park
Wat Pho
Wat Pho

Fakta :

  • Wat Pho, Wat Arun, Grand Palace, Wat Phra Kaew, Saket dan Wat Intarawihan merupakan satu kompleks yang berada di Phra Naken road yang dekat dengan Sungai Chao praya. Tempat ini disebut – sebut tempat teramai di Bangkok Karena kompleks destinasi wihara terbaik berada disini.
  • Di Thailand, sangat mudah menemukan Masjid terutama di Bangkok karena banyak ditemukan Masjid besar. Selain itu makanan halal juga bisa anda jumpai dengan harga yang terjangkau (mulai 20 bath).
  • Terbaik berkunjung ke Thailand bukanlah pada saat high season baik musim panas ataupun akhir tahun, datanglah pada saat hari Waisak, dan seru –seruan bermain air di festival Songkran tanggal 13 April yang merupakan symbol dari pergantian tahun negara Siam. Lalu juga setiap tanggal 5 Desember adalah Ulang Tahun Raja, jadi jangan kaget kalau setiap tanggal tersebut Thailand terutama District Bangkok ramai dengan perayaan Ulang tahun Raja Bhumibol dipadati oleh lautan kuning.
  • Thailand juga salah satu negara dengan UMR rendah jadi untuk membeli kebutuhan sehari – hari sangat terjangkau khusunya bagi WNI. Namun infrastruktur negara tersebut sangat baik untuk rakyat termasuk trasnportasi dan pelayanan umum.
  • Setiap hari lagu kebangsaan Thailand diputar di hampir seluruh tempat, dari stasiun televisi, area umum pada jam 08.00 dan 18.00. Bila kita mendengar national athem diwajibkan berdiri selama kurang dari 1 menit.
Bersama Dubes Indonesia untuk Laos
Bersama Dubes Indonesia untuk Laos

Bangkok – Nongkhai – Laos

Perjalanan dari Bangkok menuju Laos cukup memakan waktu dan melelahkan. Dengan 468 bath kita bisa mendapat bus VIP dengan lama 10 jam perjalanan. Jalur perbatasan Nongkhai merupakan area yang cukup penting karena perbatasan langsung dengan ibu Kota Laos,Vientiane. Vientiane merupakan ibu kota Laos dengan 1 juta jiwa tinggal di sini, Vientiane bukan kota metropolis namun kota penting dalam pusat pemerintahan dan pusat bisnis juga pusat pendidikan terbaik di laos juga ada di Vientiane. Dan sangatlah mudah untuk berkunjung ke berbagai tempat di sekitar Vientiane. Laos negara tropis yang panas dan jarang sekali curah hujan terjadi di negara ini.

Di Vientiane anda juga bisa menemukan Tuk tuk, yang sedikit berbeda dengan tuk tuk di Thailand. Makanan Khas Laos berupa daging – dagingan dan juga sangat kental dengan bumbu pedas. Selain itu Laos juga masih terpengaruh dengan perpaduan kuliner Thailand, Vietnam dan Tiongkok bahkan Prancis. Bila anda melihat berbagai street food ada Sandwich khas Laos dengan roti Baguette dengan isi salad papaya yang pedas dan asam.

Laos merupakan negara yang menarik saya kunjungi, terutama mengikuti program volunteer pelatihan social entrepreneurship di salah satu Universitas ternama di Laos (Lao-American College). Yang saya rasakan Laos memiliki custom dan manner yang berbeda dengan Indonesia, juga Thailand. Selama sekolah ataupun berkuliah, diwajibkan memakai seragam warna biru atau putih setiap harinya dan rok bawahan yang disebut “sin” yang wajib dikenakan wanita yang bersekolah maupun kerja di pemerintahan. Harga sin cukup mahal sekitar mulai dari 50,000 kip dan menjadi pakaian resmi negara laos. Di Laos juga tidak banyak franchise seperti KFC, McDonald, Starbucks ataupun brand fashion dan grocery franchise. Namun franchise brand gadget seperti Apple sangat banyak disini.

Laos memiliki wisata yang unik, salah satunya Night Market dekat dengan Sungai Mekong. Tahukah anda di seberang Sungai Mekong Laos, merupakan negara Thailand yang dipisahkan dengan “Friendship Bridge = Jembatan persahabatan” di tengah – tengah sungai Mekong. Saat sore hari sangat indah dengan pemandangan tenang Sungai Mekong dan rangkaian tenda stan berwarna merah berjejer tepat di sisi tepi sungai Mekong menjual aneka souvenir, snack dan tekstil khas Laos. Disana anda juga menjumpai aktifitas olahraga seperti paralayang, aerobic dan jogging. Night Market terletak di Pusat Kota dengan berbagai macam kafe dan hiburan malam yang gemerlap.

That Luang Holly Gold Temple
Tat Luang Holly Gold Temple

Bila kita menemukan uang 1000 kip yang dimiliki wihara tersuci di Laos, yaitu That Luang. That Luang merupakan wihara berlapiskan emas yang dipercaya sangat berpengaruh bagi kehidupan orang Laos, terutama saat festival That Luang pada pertengahan September merupakan salah satu hai besar di Vientiane. Kepercayaan Buddha yang kuat juga ditemukan banyaknya wihara – wihara suci menurut kepercayaan penduduk. Tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam main area wihara suci tersebut, hanya khusus untuk biksu dan orang – orang yang memiliki silsilah penting. Kita bisa masuk ke dalam area taman That Luang dengan membayar 5000 kip/orang. Selain itu kita juga bisa gratis menunjungi wihara besar dekat monument That Luang.

Lalu cobalah mengunjungi monument kemerdekaan laos terhadap Prancis yang diberi nama Patuxay Moumen. Patuxay monument hampir mirip dengan Arc de Triomphe di Paris. Bila anda ingin melihat pemandangan dari atas Patuxay bisa anda lakukan sepuasnya dengan membayar 3000 kip. Patuxay juga memiliki taman Patuxay salah satu spot-nya memiliki Gong perdamaian persembahan dari Indonesia untuk Laos. Bila anda telusuri Gong perdamaian di Patuxay ternyata sangat dekat menuju Wisma Duta besar Indonesia untuk Laos.

Gong Perdamaian Indonesia untuk Laos
Gong Perdamaian Indonesia untuk Laos

Bila anda mencoba keluar dari Vientiane, kunjungilah Budha Park, Taman Patung Hindu – Buddha yang berada 5 km dari Kota Vientiane, Lalu Vang Vieng pool party terbesar di ASEAN, Luang Prabang di utara laos menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Kejadian menarik di Laos adalah, Karena banyak waktu Ramadhan saya habiskan di Laos, merupakan tantangan besar disana, disamping selama 14 jam, satu jam lebih cepat menjalankan ibadah puasa Ramadhan juga masalah cuaca yang panas hampir setiap hari, turun hujan namun hanya beberapa saat. Selain itu makanan halal juga sangat langka di Laos, harga ikan yang tinggi membuat orang – orangnya lebih memilih mengkonsumsi daging ayam,sapi dan babi. Kemudian waktu ibadah yang lebih lambat juga jarak tempat ibadah sangat jauh dari tempat tinggal. Namun anda bisa menemukan makanan halal di daerah sungai Mekong dengan mengunjungi makanan India terenak serta restoran vegetarian yang segar.

Saat merayakan Idul Fitri saya merasa sangat senang karena bisa bertemu langsung dengan duta besar Indonesia untuk Laos Bpk. Irmawan Emir Wisnandard dan rekan juga bisa berkumpul dengan sesama warga Indonesia sambil melepas kangen. Berbagai macam masakan Indonesia seperti opor ayam , sate dan lumpia ala Indonesia disediakan. Selain itu juga ada snack pelengkap Idul Fitri seperti kastengel dan nastar juga putri bulan dan kacang tanah. Atmosfir Indonesia sangat kental disini terutama berbincang sedikit dengan WNI di Laos yang mayoritas merupakan pekerja yang memiliki karier yang cemerlang.

Membagi ilmu kepada siswa - siswa
Membagi ilmu kepada siswa – siswa

Saat meninggalkan negara Laos saya sangat sedih dengan orang – orang laos yang begitu ramah, sangat aktif dan antusias serta sangat mudah bergaul, terutama tim saya yang bekerja selama 6 minggu seperti Christine dari Switzerland, Lorinda dari Tiongkok, Wing Yu dari HongKong dan Lorenz dari Belgia. Kami hanya 6 minggu kenal satu sama lain, tetapi saya sudah menganggap mereka seperti kakak selama di luar Indonesia. Terutama pembimbing kami seperti Alissa dari Thailand, Uyen dari Vietnam, Bilaal dari Mauritius dan Joe dari Laos yang benar – benar menjadi Pembina namun mereka tidak menerapkan senoritas kepada kami. Lalu James dari Hongkong yang mengajarkan saya pertama kali travelling sendiri dan Katie pendiri program ini yang baru saja kembali ke USA. Ya, masih banyak sekali lokasi yang ingin saya kunjungi terutama Luang Prabang yang menjadi situs warisan dunia menurut UNESCO. Kita hampir seperti gank, bila tidak ada mereka saya tidak akan pernah puas dan berani berpetualang selama 6 Minggu di Thailand dan Laos. See you again Babes!!!

 

Penulis : Olgavya Ivoraissa – IHTB 2013

Artikel lain